387“Ta, nanya, dong!” Aldo melirik Gita yang sibuk dengan ponselnya. Aldo dan beberapa temannya sedang duduk di taman kampus tak jauh dari lapangan basket. Tommy, Andika dan termasuk Gita adalah teman-teman dekatnya. Mereka sering hang out bareng. Dekat sejak semester satu karena sefrekuensi. Sama-sama jahil dan petakilan. Gadis mungil bernama Nagita yang akrab disapa Gita itu mendongak. Menyisihkan ponselnya. Menatap pemuda gagah yang juga menatapnya. “Satu soal, lima ratus ribu!” Gita mengangkat jari telunjuk. “Mahal amat?” Aldo terhenyak. “Tambah protes jadi sejuta!” Gita mengacungkan jari tengahnya juga. “Tapi nggak apa-apa, sih, jangankan uang, gunung saja aku berikan kok, buat kamu!”“Gunung apa? Aku nggak suka gunung! Kalau sawah, tanah, ladang, bolehlah buat aset!” Gita dengan gaya cueknya mengibaskan tangan. Tommy dan Andika nyengir melihat satu-satunya gadis teman mereka yang kadang terlewat realistis. “Bapak kamu, kan, katanya penghulu, ya?” Aldo bertanya serius.
Last Updated : 2023-03-03 Read more