Terdengar suara di belakang tubuh Hanun. Saat menolehkan kepala, Hanun bertatapan dengan Dian, salah seorang karyawan yang memang sudah lama bekerja di rumah makan ini."Iya. Sudah lapar. Mumpung diajak Bu Hanun makan bareng juga," balas Irma sembari mendudukkan tubuhnya di hadapan Hanun."Dian, nanti tolong antarkan air putih ke meja kami ya!" pinta Hanun sembari mulai melangkahkan kakinya kembali untuk mencuci tangannya di wastafel yang memang disediakan di belakang meja itu.Tampak Dian menganggukkan kepala dan tak lama kembali dengan dua gelas air putih di tangannya."Alhamdulillah ya, Bu. Rumah makan tiap harinya selalu ramai saja," ucap Irma sembari menyuapkan tangannya yang berisi nasi ke dalam mulut. Gadis itu pun memilih menu makanan yang sama seperti Hanun. Kedua wanita itu berhadapan dengan piring nasi di hadapan mereka masing-masing."Ibu juga cukup senang melihat rumah makan yang ramai setiap harinya. Omset kita
Baca selengkapnya