Share

Muak

Pun sama dengan Zaidan, suami Hanun itu. Laki-laki pembohong ulung yang bahkan Hanun sendiri tak tahu kapan itu mulai menjadi sifatnya. Hanun seolah tak mengenal sosok suaminya sendiri. Bukan ini tipikal lelaki halal yang telah menemaninya selama bertahun-tahun.

“Gampanglah urusan ke kantor itu. Kalau terlambat satu jam, aku rasa tak ada masalah. Lagi pula kami sudah selesai. Jangan menolak ajakanku ini!” pinta Rindu dengan penuh harap.

Hanun menganggukkan kepala lantas mengacungkan jempol kanannya.

“Oke! Aku tunggu di meja yang itu," ucap Hanun sembari mengulaskan senyumnya seraya mengarahkan telunjuk kanannya pada salah satu meja kosong yang terletak di sudut kiri.

“Sip! Aku beres-beres dulu ya! Nanti aku menyusul," balas Rindu sembari menyatukan jempol dan telunjuk kanannya membentuk huruf O.

Kembali Hanun melangkahkan kakinya ke arah meja yang sudah dipilihnya sebagai saksi perjuangannya nanti. Perjuangannya untuk mempertaha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu keluarkan semua nun kecutigaan k Zaidan dn kmu bilang g akan d maaf kan klo Zaidan berhianat dn g akan d kasi ampun klo ketauan Zaidan menduakan ..
goodnovel comment avatar
Bu Iim
padahal dalam bab ini pembaca berharap banget terjadi obrolan yg panjang antara Rindu & Hanun,tap......ternyata sama saja tiap bab...menggantung dan bertele tele
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status