Diaz menghela napas dalam-dalam. "Tadinya dokter bilang stress, makanya maag-nya sering kambuh. Tapi, saat Aliya mengeluh kesakitan yang luar biasa, dokter nyuruh buat CT. Dan kemarin hasilnya menunjukkan jika ada yang tidak beres di perutnya." Diaz menjeda perkataannya untuk menghirup udara, "ada cancer di ususnya."Aku terperangah mendengarnya. Bagai petir yang menyambar di siang yang terik. Aliya yang selalu tampak tenang ternyata menyimpan lara.Ketika masih bercakap dengan Diaz, Aliya terjaga. Aku langsung bergegas masuk menemui. Ibu Aliya yang pengertian sengaja keluar untuk memberikan kebebasan agar leluasa bicara dengan putrinya."Aku sakit, Zen. Aku akan mati." Tidak kusangka di balik senyum kalemnya, jiwa Aliya ternyata rapuh. "Jangan bicara seperti itu, Al. Semua penyakit pasti ada obatnya. Beruntung sakitmu terdeteksi secara dini. Jadi masih ada kesempatan," tuturku memberikan semangat.Aliya menggeleng lemah. "Percuma sembuh toh gak yang membuat hidupku bahagia sekarang
Last Updated : 2022-09-13 Read more