Perasaan Nino semakin kesal, dia sangat menyesal harus berurusan dengan wanita ular itu. “Aku mengajaknya ketemu, dia bilang akan menghubungiku ketika senggang,” jawab Nino apa adanya. Memang itulah kenyataannya. “Ketika senggang? Coba pastikan lagi No, itu hanya alasan halus perempuan tak tau diri itu untuk menolakmu. Ternyata dia benar-benar licik.” Icha mengepalkan tangannya dengan erat. “Ya,” jawab lelaki itu malas. “Cepat selesaikan pekerjaanmu, rumah tangga adikmu sedang dipertaruhkan sekarang,” ancam Icha pada partnernya. “Ya. Pulanglah sekarang, sudah mau magrib,” usir Nino. Tanpa merasa tersinggung Icha menuruti perkataan Nino dan langsung keluar dari rumah itu. Mendengar ada usaha yang dilakukan temannya sudah membuat Icha sedikit lega, meskipun hatinya masih kesal karena Dea beberapa kali telah menghancurkan keharmonisan rumah tangganya. Namun, sebentar lagi perempuan licik itu akan mendapat balasan yang setimpal dar
Last Updated : 2022-09-14 Read more