Setelah mengirim pesan pada adik iparnya, Levi menghela panjang. Kepalanya terasa berdenyut karena mempreasur diri mencari uang. Batang yang ada di gudang sudah musnah diambil reseller. Bertumpuk uang tertata dalam lemari. Kini tinggal penutupan dan pembagian laba dengan keluarga besan."Ternyata bisnis tak semudah itu. Marketing, akuntan, manajemen semua aku lakukan sendiri," keluh lelaki itu. Ia berjalan keluar menunggu kepulangan istrinya.Sejak pagi Nina sudah keluar dari kediaman mereka. Entah pergi ke mana, tetapi kesabaran Levi sudah hangus menghadapi tingkah Nina. "Sudah malam, kenapa dia belum pulang. Padahal biasanya sore sudah di rumah." Levi berjalan ke depan gerbang. Satpam yang ia pekerjakan sudah ia pulangkan bulan lalu. Semenjak kedatangan Dea, ia harus memutar otak memanajemen keuangan. Jadi terpaksa memulangkan para pekerja di rumah. Dengan tenaga yang tersisa, dia mendorong pintu besi di hadapannya. Jalanan masih ramai dengan lalu lalang penghuni kompleks. Beberap
Baca selengkapnya