Share

232

ucapan dia membuat hati Kevin merinding. Lelaki itu bergidik sembari memejam mata. Dea tersenyum melihat reaksi suaminya, tangannya masih menggoyang-goyangkan hair dryer dan rambut hitam Kevin. Jantungnya sedikit berdegup karena perasaan yang tidak bisa diartikan.

Tak ada obrolan selama Dea mengeringkan rambut suaminya. Setelah meletakkan hairdryer ke tempatnya, Dea memilih duduk dipangkuan Kevin dengan mata yang berbinar terang. Tangannya sibuk memposisikan smartphone untuk memotret posisi mereka.

"Mas nggak pengen liat cermin?" tanya Dea menatap lembut Kevin. Tanpa bersuara, lelaki itu hanya menggelengkan kepala. Kevin hanya fokus dengan wajah istrinya yang sangat dia cintai.

"Handphone Mas di mana?"

Kevin menelusuri area kamar, cukup lama ia memilih citra dalam pengheliatannya hingga menemukan sesuatu yang dia cari.

"Di-" Belum selesai lelaki itu berucap, Dea menyelanya dengan suara yang lembut.

"Bisa matikan dulu? Aku ingin waktu tenang sama Mas." Dea membuat sudut bibirnya mele
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status