All Chapters of KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI: Chapter 61 - Chapter 70

134 Chapters

Bab 63

KSIBP 63 Hati Qiera bagai tersayat ketika mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh wanita yang dia sebut Mama selama ini. Rasa sayang dalam dada ternyata hilang seketika setelah tahu kalau mereka berbeda kasta. Sekarang Qiera tahu apa arti status, kehormatan, kekayaan, dan rasa cinta. Ternyata semuanya memang berhubungan, tapi sayangnya, aku tidak termasuk orang yang takut akan dunia, batinnya membenarkan. Setelah mengatakan itu, mamanya pergi tanpa berpatah kata lagi. Atau mungkin menanyakan apa kehidupan Qiera selanjutnya, tidak. Dari sikapnya dia seperti menunjukkan kalau dirinya sudah tidak peduli lagi dengan Qiera. "Papa harap kamu tidak memasukkan perkataan mamamu ke dalam hari, ya, Ra. Bagaimanapun kamu tetap anak kamu," ucap Papa, lalu pergi meninggalkannya. Qiera ingin menangis ketika semua yang dua miliki tiba-tiba hilang dan berbalik membencinya. Jika bisa memilih, ia lebih memilih kehilangan hal duniawi, tapi tetap mendapatkan kasih sayang orang tuanya. Akan tetap
Read more

Bab 64

KSIBP 64 "Nanti antarkan saja aku ke alamat perumahan yang bisa disewa. Kebetulan aku masih punya uang tambahan," pinta Qiera yang ditolak mentah-mentah oleh Mala. "Aku tidak mungkin mengizinkan kamu dan anak-anak tinggal sendiri begitu, Ra. Meski sekarang kamu bukanlah anak dari orang tuamu, tetap saja keselamatan kalian selalu ada yang mengintai," tegas Mala, "sudahlah, ikut ke rumahku saja." Harun lagi-lagi diam. Dia tidak tahu harus bahagia atau sedih ketika Qiera mengangguk. "Baiklah. Untuk sementara aku akan tinggal di rumah kamu, tapi ke depannya nanti kamu harus menghargai apapun keputusanku, ya?" Qiera memberikan Mala pilihan. Mala yang selama ini terlihat galak malah sangat menurut ketika berhadapan dengan Qiera. Bahkan tanpa segan dan tanpa berpikir panjang dia langsung memberikan penawaran untuk menjadi madunya. Namun, tidak dengan Qiera. Dia tahu hati wanita akan tetap terluka jika lelaki yang dicintainya punya wanita lain, apalagi sampai menjadi suami orang lain. Mes
Read more

Bab 65

KSIBP 65 "Bukannya anak sah keluarga Qiera sudah kembali?" tanya Mama Diko sambil melihat heran ke arah anaknya yang terlihat frustasi. "Iya, kemarin." Diko menjawab singkat sambil memijat pelipisnya yang terasa berat. "Tapi kenapa kau malah duduk di sini?" Diko menatap mamanya terkejut. "Maksudnya?" "Pura-pura lolos lagi." Mama Diko menatap ke arah suaminya yang duduk di komputer dan sesekali melihat ke arah istri dan anaknya yang tengah berbincang. "Aku memang gak tahu maksud Mama. Aku mau ke kamar." Diko bangkit dari duduknya dengan jalan yang tidak seperti biasanya. Bisa dipastikan kalau beberapa malam ini dia lembur karena sebagian orang kepercayaan cuti bersamaan. Ada yang istrinya melahirkan, anak-anaknya ulang tahun, bahkan ada yang menikahkan anaknya. "Kalau Yani menjadi anak mereka, bukankah tidak mungkin Qiera masih mau tinggal di sana? Jadi kapan kau akan keluar dari zona kamu dan membantunya?" jelas Mama Diko membuat anak satu-satunya itu menghentikan langkah. Di
Read more

Bab 66

KSIBP 66 Diko pergi ke rumah Mala dengan hati yang ragu. Apalagi ketika mengingat kalau sahabatnya Harun juga dulu pernah jatuh hati padanya, tapi sayangnya tidak berani mengungkapkan. Sebelum sampai di rumah Mala, lagi-lagi Diko menepikan mobilnya di salah satu restoran yang menyediakan makanan laut. "Apa aku belikan mereka cumi bakar dulu?" gumamnya bertanya-tanya. Dirinya tahu kalau cumi bakar adalah salah satu makanan yang disukai Harun dan Mala, jadi bisa mengurangi sedikit rasa tidak percaya dirinya. Diko masuk ke restoran itu dan tidak lama pulang dengan bawaan yang memenuhi tangannya karena dia membeli banyak makanan. Termasuk kesukaan Qiera dan juga kedua anaknya. "Ah, rasanya aku sudah menjadi seorang ayah." Diko tersenyum aneh. Tidak lupa dia juga membeli beberapa ikat bunga yang sama. "Sepetinya aku memang sudah cocok menjadi kepala keluarga mereka," lanjutnya bangga. Diko kembali melajukan mobilnya ke arah rumah Mala dan segera masuk ke halaman rumah yang kebetulan
Read more

Bab 67

KSIBP 67 Sejak datang ke rumah Diko, Qiera dan kedua anaknya benar-benar menjalani kehidupan dengan sangat baik. Sama seperti di rumah orang tuanya dan Mala. Setelah percakapan beberapa waktu lalu dengan Diko, Qiera selalu menjauhi lelaki itu. Karena untuk saat ini, dia masih ingin sendiri, dan tidak mau menerima lelaki sembarangan. Begitupun Diko. Saat ini dia merasa malu dan harus bersembunyi karena sudah berani mengatakan keinginannya secara langsung untuk menikahi Qiera. "Bodohnya aku ... harusnya waktu itu aku pikir-pikir dulu agar hubungan di antara kita tatap baik. Kalau sudah seperti ini, siapa yang mau bertanggung jawab?" gerutu Diko kepada dirinya sendiri. "Kenapa? Jangan bilang kau tidak berhasil membujuk Qiera untuk menikah denganmu?" tanya mamanya yang malah terdengar seperti sindiran. "Seorang gadis yang cerdas saja tidak akan menerima ajakan menikah dari seorang lelaki tanpa mengetahui latar belakangnya lebih dulu. Apalagi Qiera, dia adalah wanita yang berpengalama
Read more

Bab 68

KSIBP 68 "Siapa yang berani tidak membersihkan kamar-kamarku? Atau mungkin di sini ada pembantu yang benci padaku dan sengaja melakukan hal ini?" teriaknya sambil menatap para maid yang hanya bisa menunjukkan kepala. "Tidak mungkin, Sayang. Selama ini mereka selalu bekerja dengan baik tanpa membedakan yang satu dengan yang lainnya. Jadi, meski kamu orang baru, mereka akan langsung patuh," jelas mama Qiera kembali membuka Yani kalah telak. "Sepertinya kamar itu memang tidak mau ditempati olehmu." Om Dion mulai mengeluarkan kata-kata ajaibnya. "Mana ada! Aku tidak percaya dengan hal-hal seperti itu!" geramnya tidak tahan lagi. "Ya sudah, kalau tidak percaya kenapa harus mengumpulkan kita di sini? Bukankah tidak ada gunanya?" Om Dion memasang wajah kesal dan datar, raut inilah yang ditakuti kedua orang tuanya Qiera karena pamannya juga punya kekuasaan di rumah ini. "Sudahlah, Sayang, jangan marah-marah terus," bujuk Mama Qiera lagi. "Aku jamin hal seperti ini akan terus terjadi. K
Read more

Bab 69

KSIBP 69 "Assalamu'alaikum." Suara salam yang terdengar dari luar seketika memecah kesunyian dan memorakporandakan hati Qiera yang sedang gamang. Apalagi setelah melihat siapa yang datang, hati Qiera semakin tidak karuan. Bagaimana tidak, wanita yang saat ini berada di depannya adalah Mama Diko. Wanita berusia setengah abad, tapi terlihat muda, dan selalu diberitakan di televisi. "Wa'alaikumussalam warahmatullah."Qiera bangkit dari duduknya dan mendekat, meraih tangannya, dan mengecupnya. Saat ini Qiera sama sekali belum siap untuk bertemu dengan wanita ini, ditambah anaknya baru saja mengajaknya menikah. "Sayang, maaf kalau Mama datang tiba-tiba, ya." Mama Diko Diko berbicara dengan sangat lembut dan berhasil membuat rasa keheranan Qiera meningkat. "Kenapa? Mama ganggu, ya? Maaf banget, tapi Mama memang gak bisa nunggu lama lagi untuk ketemu kamu," ucapnya menjelaskan. Qiera semakin tidak mengerti apa yang dikatakan wanita ini. Sekarang, hati dan pikirannya benar-benar sudah t
Read more

Bab 70

KSIBP 70 Mama menyakinkan kalau Qiera tidak usah khawatir terhadap apapun. Bahkan Mama tidak meminta Qiera untuk mencintai anaknya terlalu dalam, karena sesuatu yang terlalu hanya akan menimbulkan luka. Qiera lebih penasaran ada apa sebenarnya, apa yang dirinya tidak tahu, dan kenapa Yani akan segera hancur setelah ini? Bukankah sudah dipastikan kalau dirinya memang bukan anak mereka. Sementara di luar sana orang tau Qiera terlihat ketakutan setelah melihat dua orang yang sangat dikenalnya ada di hadapannya. Tapi tidak dengan Yani, dia masih menyombongkan statusnya kalau dia adalah anak dari konglomerat generasi ke-tiga. "Kenapa? Begitu kagetnya, 'kah kalian?" Pria berumur tapi terlihat muda itu mendekat ke arah mereka. Bukan hanya orang tuanya Qiera, tapi Om Diki, juga Riko pun tidak menduga hal ini akan terjadi. Panji dan keluarganya terlihat menahan amarah ketika melihat pria itu. "Kenapa dia ada di sini? Bukankah dia bilang tidak akan kembali ke negeri ini karena terlalu nya
Read more

Bab 71

KSIBP 71 "Pewaris siapa yang kau sebut itu, Saudara Yani?" Seorang wanita tua yang duduk di kursi roda menghampiri gadis yang tengah membanggakan dirinya itu, dengan raut wajah kesal. Yani yang mendengar pertanyaannya sangat emosi. Bagaimana tidak, semua orang tahu kalau dia adalah anak konglomerat. Namun, wanita ini malah mempertanyakan hal yang tidak seharusnya dia tanyakan. Matanya menatap lekat kepada orang yang bertanya itu dan bibirnya sungguh gatal ingin membuli wanita tua yang duduk di kursi roda itu. "Kau hanya seorang wanita tua yang duduk di kursi roda?" Yani mulai tertawa licik. "Tapi kenapa kau sampai berani berbuat masalah padaku, apa kau memang sudah bosan hidup?" tanyanya sambil melemparkan tatapan menyeringai. Sebenarnya dia bisa saja meminta orang-orang untuk memberikan nenek ini pelajaran, tapi Yani memilih untuk melakukannya sendiri karena dia berpikir kalau ini adalah kegiatan yang tidak hanya positif, tapi juga membuatnya bersemangat kembali untuk membuli
Read more

Bab 72

KSIBP 72 Sekeras apapun Yani berusaha untuk kabur, tapi ia tidak akan bisa melakukannya. Ditambah gerak-geriknya memang sudah dilacak. Bahkan, tempat persembunyian ibunya pun sudah ditemukan oleh bapaknya. "Tidak! Jangan bawa aku ke manapun!" teriaknya membuat semua tamu gaduh. "Bubarkan orang-orang terlebih dahulu, baru kita melakukan apapun yang diinginkan," titah Qiera kepada Diko yang hanya mengangguk. Ini hanyalah perintah, tapi anehnya hati Diko malah berbunga-bunga ketika mendengarnya. Apa mungkin karena ini adalah pertama kalinya Qiera meminta bantuannya? Diko mengambil mikrofon yang dari tadi dipegang pembawa acara, tapi dia tidak mengatakan apapun ketika kegaduhan terjadi. " Assalamu'alaikum warahmatullah .... Maaf untuk semua para tamu undangan! Berhubung kita punya masalah pribadi yang mendesak, jadi saya harap semuanya dapat pergi meninggalkan rumah ini. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya dan semoga kita semua dipertemukan kembali di acara yang akan datang di keluar
Read more
PREV
1
...
56789
...
14
DMCA.com Protection Status