Pov HaninJantung semakin berpacu seiring langkah kaki yang kian mendekat. Rasa takut bercampur amarah melebur menjadi satu. Natasya tega menyakiti kedua anakku. Tidak cukupkah ia menyiksaku? "Mbak Hanin." Wajahnya menegang melihatku berdiri di hadapannya. "Bunda!"Azha dan Alma menerobos berlari ke arahku. Mereka memeluk tubuh ini erat, menghilangkan ketakutan bahkan mencari perlindungan. Berdiri mensejajarkan tinggi Azha dan Alma,kuciumi kedua anakku yang sangat ketakutan. Bulir demi bulir terus jatuh hingga membanjiri pipi putih mereka.“Ayo pulang,Bun! Alma takut,” rengeknya sambil memegang kuat lengan kananku.“Tante bohong,Bun. Katanya mau antar pulang tapi Azha dan Alma malah dimarahi,” ucap Azha.“Tenang,ada bunda di sini. Kak Azha dan Kak Alma,kan anak-anak hebat,ya. Jadi tidak boleh menangis,” ucapku menenangkan.Sebagai seorang ibu,aku berusaha kuat dan meyakinkan mereka bahwa semua akan baik-baik saja. Kututupi rasa takut ini. Jika aku kabur bersama Syahla,entah bagaima
Last Updated : 2022-10-11 Read more