Semua Bab Legenda Pendekar Pedang Liu Shin: Bab 11 - Bab 20

244 Bab

Petapa Wang Bei

"Bocah, Kamu belum menjawab pertanyaan dariku ... berapa lama Kamu berada di hutan tengkorak?" tanya Wang Bei."Aku di Hutan ini saat berusia lima tahun, sekarang usiaku sudah 10 tahun Kek," jawab Liu Shin jujur.Wang Bei menganggukkan-anggukkan kepalanya, "Apa Kamu memiliki Guru? Kekuatanmu cukup mengerikan, membuatku kagum ... apa Gurumu mengajari teknik untuk menyembunyikan tingkatan kultivasimu? apa Kamu benar-benar belum berkultivasi atau Kamu mampu menyembunyikannya dariku?""Aku tidak memiliki Guru Kek, Aku bahkan belum begitu tahu apa itu kultivasi," balas Liu Shin"Bagaimana mungkin Kamu tidak memiliki Guru?" takjub Wang Bei, "Apa Kamu mau menjadi muridku?""Belum berkultivasi saja sudah memiliki kemampuan seperti itu, bagaimana jika Dia sudah berkultivasi?" batin Wang Bei."Aku pikir-pikir dulu Kek." Liu Shin tidak ingin terlalu cepat mengambil keputusan.Wang Bei memuncratkan daging yang sedang di kunyahnya, "Bocah tengik, apakah Kamu tidak tahu jika beberapa Sekte menawarik
Baca selengkapnya

Kota Xunyang

Liu Shin memulai kembali perjalanannya setelah cukup lama berbincang dengan Wang Bei.Kenapa Aku tidak berpikiran untuk menunggangi Zhu Lao? Bodohnya Aku," Liu Shin mengumpati dirinya sendiri "Mungkin takdir menginginkanku untuk berjumpa dengan Kakek Bei.""Maaf Tuan, Akupun tidak menawari Tuan agar Tuan bisa sambil berlatih meningkatkan kecepatan berlari Tuan," sahut Zhu Lao."Betul juga ucapanmu. Aku merasa masih sangat lambat dan lemah di hadapan Kakek Bei," balas Liu Shin.***"Anak muda, minggir! jangan menghalangi jalan!" perintah salah satu Jenderal Kota yang merupakan Pemimpin pengawal kepada Liu Shin.Setelah berminggu-minggu Liu Shin berjalan dan berlari, langkahnya terhenti oleh kereta kuda yang sedang melaju, di kawal beberapa Prajurit Kota.Liu Shin sedang berjalan santai di jalan setapak. Dia mengetahui derap langkah kuda di belakangnya, tetapi berpura-pura tidak mengetahuinya."Maaf sudah mengganggu jalan Senior, apa boleh Aku ikut rombongan Senior?" pinta Liu Shin.Liu
Baca selengkapnya

Sedikit Perselisihan

Jie Liang dan Jie Fei memasuki Restoran. Orang-orang memandang Jie Liang dan Jie Fei dengan penuh hormat. Dari pakaian Mereka, orang-orang di sana langsung mengetahui bahwa Mereka berdua adalah seorang bangsawan."Apa Dia salah satu bangsawan yang akan meminang Gu Liayi?""Darimana Mereka berasal?"Bisik-bisik terdengar dari Mereka akan ketampanan Jie Fei. Orang-orang di sana menebak-nebak bahwa Jie Fei merupakan salah satu bangsawan yang akan meminang Putri Walikota Xunyang, Gu Liayi.Jie Liang mengerutkan keningnya mendengar bisik-bisik bahwa akan ada beberapa bangsawan yang akan meminang Gu Liayi."Bagaimana bisa Gu Tian melakukan hal seperti itu? Apa klan Gu sudah melupakan janjinya?" batin Jie Liang mengumpat Walikota Xunyang."Lihat saja! Jika Kamu berani mempermalukan Kami, Kami tidak akan tinggal diam, bahkan jika harus menumpahkan darah. Walikota sepertimu terlalu menganggap rendah Kota Awan Biru," lanjut Jie Liang membatin.Mereka berdua naik ke lantai empat restoran itu dan
Baca selengkapnya

Kecantikan Sumber Masalah

"Paman Liang, sudahlah, lupakan masalah kecil ini! Kalian sudah jauh-jauh datang kesini kenapa harus kembali?" Liu Shin berusaha menghentikan pertikaian Mereka.Liu Shin tidak akan membiarkan Jie Fei kehilangan muka dan juga kehilangan Gu Liayi. Jie Fei dan Gu Liayi pernah bertemu dan Mereka berdua saling menyukai. Jie Fei selalu membicarakan Gu Liayi saat Mereka berada di dalam kereta kuda."Betul Paman, tenangkan diri Paman!" pinta Jie Fei."Jangan ikut campur! Kita akan pergi dari sini," balas Jie Liang.Jie Liang menarik lengan Jie Fei dan membawanya menuju kereta kuda. Jie Fei tidak bisa berbuat banyak jika Pamannya telah marah. Dia hanya menuruti kemauan pamannya."Kamu juga, masuklah!" perintah Jie Liang kepada Liu Shin."Salam Saudara Jie Liang, lama tidak berjumpa, sepertinya kultivasimu meningkat dengan sangat drastis," ucap seseorang yang baru saja datang.Jie Liang menengok ke sumber suara dan melihat salah satu Tetua dari klan Gu, Gu Jianxi. Gu Jianxi bersama dua Tetua lai
Baca selengkapnya

Bukan Gertakan tapi Ancaman

"Siapa yang bersikap arogan seperti itu? Sungguh mencari mati," ucap salah satu Tetua dari Klan Dao, Dao Zhan."Apa Kalian tidak memandang Sekte Pedang Suci?" sahut Tetua dari Sekte Pedang Suci, Ma Guan.Dao Zhan, Ma Guan, bersama dengan beberapa Tetua lain dari klan Dao dan Sekte Pedang Suci menerobos masuk aula pertemuan."Bencana, sungguh bencana, Bocah itu membawa bencana bagi klan Guku," batin Walikota Gu Tian.Walikota Gu Tian membayangkan kejadian terburuk yang akan menimpa klan Gu dan klan Jie."Jie Liang, siapa bocah itu? Tidak bisakah Kamu menyalahkan bocah tidak punya otak itu?" Walikota Gu Tian berkata kepada Jie Liang dengan telepati jiwa.Jie Liang tidak menghiraukan Walikota Gu Tian, memilih untuk memihak perkataan Liu Shin tidak peduli resiko yang akan Mereka hadapi."Jendral Kin ... Kita akan kembali. Aku akan menunggu niat baik Walikota Gu Tian. Satu bulan ke depan Jie Fei dan Gu Liayi akan menikah," ucap Gu Tian tidak mempedulikan klan Dao dan Sekte Pedang Suci."Bai
Baca selengkapnya

Paviliun Teratai

Walikota Gu Tian, beberapa Tetua klan Gu dan Jie Liang memikirkan cara bagaimana menghadapi klan Dao dan Sekte Pedang Suci. Bagaimanapun, persahabatan dan perjanjian antara klan Gu dengan klan Jie telah di bangun dalam waktu yang cukup lama, Mereka tidak dapat memutuskan begitu saja."Aku harus ke Paviliun Teratai untuk mendapatkan Peta," gumam Liu Shin.Liu Shin duduk di atas atap sebuah bangunan tinggi yang berada di wilayah kediaman Walikota Gu Tian.Tujuan Liu Shin memasuki sebuah Kota adalah untuk mendapatkan sebuah peta wilayah Kekaisaran. Dia sudah mengetahui dimana Dia bisa mendapatkan peta itu, yaitu di Paviliun Teratai.Paviliun Teratai merupakan tempat yang menyediakan berbagai macam kebutuhan sumberdaya bagi Para Pendekar mulai dari bahan obat, pil obat, pil kultivasi, kristal jiwa, senjata, teknik, jurus, kitab, dan berbagai jenis sumberdaya lainnya.Sebenarnya, bukan hanya Paviliun Teratai yang menjual berbagai macam kebutuhan bagi Para Pendekar, tetapi, tempat sumberday
Baca selengkapnya

Lencana Batu Giok

"Maaf sudah mengganggu waktu Tuan yang berharga," ucap Liu Shin tersenyum masam.Kedua wanita cantik di samping Pria itu melekatkan dirinya semakin erat. Liu Shin hanya mengerutkan keningnya melihat hal senonoh yang baru pertama kali di lihat olehnya."Aku harap Kamu tidak mengecewakanku dengan barang berharga yang akan Kamu jual," balas Pria itu.Pria itu sampai di hadapan Liu Shin, mengelus-elus punggung kedua wanita muda nan cantik di sampingnya. Kedua wanita itu membalasnya dengan mengelus-elus dada bidang Pria itu."Tentu saja ... barang yang akan Aku jual merupakan barang berharga."Liu Shin menahan diri dengan kelakuan tiga pasangan senonoh di hadapannya, Dia hanya bisa mengumpat Mereka di dalam hatinya."Hoho ... Kamu terlihat ngiler dengan kemesraan Kita.""Ti ... tidak Tuan." Liu Shin tergagap.Dua wanita itu terus berlendotan manja dan mulai mencium pipi Pria yang berada di tengah Mereka, tanpa mempedulikan keberadaan Liu Shin. Pria itu membalas dengan memeluk Pinggang kedu
Baca selengkapnya

Orang Kaya Baru

"Apa Tuan muda Liu tidak menyesali keputusanmu menjual kitab berharga seperti ini? dan kristal jiwa ini mungkin akan berharga sangat tinggi jika di lelang," ucap Wang Liem."Aku akan menjualnya. Berapa uang yang akan Aku dapatkan?""Tiga kitab berharga Tuan Liu, akan Kami hargai per kitab masing-masing 100 juta koin emas, sementara 10 buah kristal jiwa ini lebih baik untuk di lelang. Bagaimana menurut Tuan Muda?""Berapa? Apa Aku tidak salah dengar?" Liu Shin mengorek kupingnya tidak percaya dengan harga masing-masing kitab yang di jual olehnya."100 juta koin emas per kitab Tuan, sebenarnya harga ini di luar kemampuan Paviliun Teratai di Kota kecil ini. Aku akan menghubungi Paviliun pusat, kitab berharga ini tidak boleh jatuh ke tangan orang lain. Kami akan mengirimkannya untuk klan Wang."Liu Shin terhentak kaget, tidak menyangka harga kitab tingkatan terendah miliknya sangat tinggi."Apa Aku menjadi orang kaya baru? hehe," batin Liu Shin."Baiklah, Aku setuju," ucap Liu Shin."Ngom
Baca selengkapnya

Pelelangan

"Tuan Muda bersabarlah, Dia tidak sesederhana itu. Dia mampu menahan tekanan aura mematikan yang Aku tujukan," sahut Pengawal yang sempat mengarahkan aura mematikan ke Liu Shin."3100" Seorang Pemuda mencoba menawarnya."3100, apa ada yang berani menawar lagi?""3500" Dao Zhan tidak mau kehilangan muka."3600" tawar Pemuda sebelumnya, menginginkan pil Api biru, tidak peduli dengan klan Dao."3800, tolong hargai Klan Dao Kami!" Dao Zhan kembali menawar."4000" Pemuda itu hanya tertunduk lesu, "Ini uang terakhirku, semoga Mereka tidak lagi menawar.""Bocah tengik darimana Dia? berani sekali menantang klan Dao," gumam Dao Zhan dengan satu lagi Pemuda yang membuatnya kesal."4500" Dao Zhan menaikkan tawaran."Sial, Aku harus kembali dengan tangan kosong," gumam Pemuda yang menginginkan pil api biru, "Pil itu sangat penting bagiku.""4600" Melihat Pemuda sebelumnya tidak menawar lagi, Liu Shin mengangkat tangannya, kembali menaikkan harga."Sialan itu ... Dia terus saja memprovokasi klan D
Baca selengkapnya

Pendukung Kuat

"Hanya masalah kecil, tidak perlu di pikirkan." balas Liu Shin kepada Chie Yu dan Chie Mi."Tuan muda ... Tuan tidak perlu membayar benda-benda yang Tuan dapatkan saat lelang." ucap Wang Liem setelah datang menemui Liu Shin, Chie Yu, dan Chie Mi di sebuah ruangan."Kenapa Aku tidak boleh membayar barang yang telah Aku tawar?""Anggap saja sebagai hadiah pertemuan Kita," balas Wang Liem."Tidak ... Aku tidak mau jika tidak membayarnya.""Tuan muda Liu, tolong ambil saja sebagai bentuk permintaan maaf atas sikap Wang Peng yang telah menyinggung Tuan," jawab Wang Liem."Tidak Paman Liem, Aku akan tetap membayarnya, tidak perlu terus menerus meminta maaf padaku."Setelah cukup alot Wang Liem menolak, Liu Shin tetap tidak mau mendapatkan barang berharga yang Dia dapatkan secara cuma-cuma. Dia membayarnya dengan uang hasil hasil lelang kristal jiwa miliknya.Uang Liu Shin kini cukup banyak berada di genggamannya. Dia memiliki 30 koin ungu atau setara dengan 300 juta koin emas dan 12 juta ko
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
25
DMCA.com Protection Status