Home / Romansa / Gairah Bad Boy Salah Sasaran / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Gairah Bad Boy Salah Sasaran : Chapter 51 - Chapter 60

73 Chapters

Bad Mood

Nindya reflek menyambar ponselnya dan menjauh dari Elang. Dengan gusar dia menerima panggilan dari Daniel. "Iya halo! Iya, aku tadi chat kamu, nggak bisa lewat telepon … aku butuh ketemu, aku mau ngomong langsung. Kapan kamu pulang?"Detik berikutnya Nindya menekan tombol merah, mematikan panggilan secara sepihak seperti yang dilakukan Elang. Daniel sama sekali tidak memiliki prioritas untuk kepentingannya. "Aku pulang sekarang!" pamit Nindya. Moodnya memburuk mendengar tunangannya tidak bisa memastikan kapan bisa pulang dan menemuinya. Awalnya Nindya ingin bicara lewat telepon, tapi bertemu dan membahas kelanjutan hubungan mereka secara langsung dirasa lebih bijak. Nindya ingin jujur mengenai perasaannya, mengenai kondisinya, juga mengenai kesalahannya yang tidak sengaja terjebak di tenda bersama Elang. Jika memungkinkan!"Aku akan mengantarmu!""Tidak, aku mau pulang sendiri!" ucap Nindya keras kepala.Elang tidak menggubris
last updateLast Updated : 2022-08-17
Read more

Cewek Gatal

Di rumah Nindya, Elang membuat makan malam di dapur setelah menata semua belanjaan Nindya ke dalam kulkas dan meletakkan lainnya di dekat meja makan.Nindya langsung masuk kamar dan merebahkan tubuh. Moodnya yang berantakan tidak kunjung membaik, ditambah perdebatan sengit dengan Elang di sepanjang jalan pulang benar-benar mengacaukan isi kepalanya."Aku membuat sup ayam dan telur dadar, makan yuk!" ajak Elang. Tangannya mengusap lengan Nindya yang tidur memunggunginya."Udah malas keluar kamar, ngantuk!""Aku gendong!""El, tolong biarkan aku sendiri. Aku lagi nggak pengen makan, nggak pengen ngobrol, lagi pula pagi tadi kita udah makan sup sama telur!""Pagi sup tomat wortel, sekarang sup ayam plus sayuran. Pagi telur dadar kornet, sekarang telur dadar isi udang, nggak sama itu!""Aku nggak lapar, El!" kata Nindya gemas."Kamu harus makan, Sayang!""Aku bukan sayangmu!" sahut Nindya keki."Ka
last updateLast Updated : 2022-08-18
Read more

Minta Maaf

Elang berdiri dari tempat duduknya dan bertanya sekali lagi, "Kamu masih belum selesai bicara? Gak sayang itu kaki udah banyak bentolan?"Nindya ikut berdiri, melangkahkan kaki lebih dulu ke dalam rumah sembari melanjutkan omelannya. "El, kamu ini sebenarnya dengerin aku nggak sih? Aku tuh kurang suka sama sikap kamu yang sok manis sama Vivian, lagian kalau kamu bisa setia bakalan lebih banyak orang punya penilaian bagus buat kamu!""Contohnya?""Wah Elang udah ganteng setia pula!"Elang terbahak-bahak mendengar kalimat Nindya yang diucapkan dengan intonasi berlebihan. "Hm, trus?""Lagian apa sih hebatnya Vivian selain perabotannya yang besar depan belakang?" Elang menyeringai sekaligus menaikkan kedua alisnya. Ingin menjawab kalau Vivian memiliki daya tarik Afrodit, yang bisa membuat laki-laki waras menjadi gila saat berfantasi … tapi semua kalimat itu ditahan demi menghormati Nindya."Hm … ya aku suka aja bisa dapetin
last updateLast Updated : 2022-08-19
Read more

Makna Ganda

Saat mapala jatuh cinta, maka mereka akan sangat jatuh cinta. Mungkin itu hanya bualan konyol yang katanya tidak mungkin ada di lingkup para mahasiswa pecinta alam. Bagaimana bisa sekumpulan badboy membicarakan cinta yang sebenarnya, sementara mereka sendiri selalu terlibat dengan beberapa wanita sekaligus dalam satu periode pacaran?Seperti tabiat Elang yang tidak pernah setia pada satu wanita. Elang juga tidak terlalu memperhatikan dan peduli pada mereka yang hanya berstatus pacar sementara untuknya. Elang mudah bosan, dan ketimbang memutuskan hubungan, dia lebih baik menduakan mereka. Hukum alam, wanita tidak suka diduakan apalagi ditigakan. Mereka akan mundur dan pergi dari kehidupan Elang dengan inisiatif pribadi. Mereka tidak akan tahan dengan playboy yang tidak bisa dipegang apalagi dikekang.Sebelumnya, Elang tidak pernah mengalah dan tidak terlalu pemaaf pada wanita meski dia penyayang. Tapi Nindya sepertinya akan segera menjadi pengecualian. Ent
last updateLast Updated : 2022-08-20
Read more

Playboy Sialan

Nindya tersenyum kikuk merasakan jari-jari Elang membelai pipi hingga rahangnya. "El … bisakah permintaanmu ditunda beberapa hari lagi?""Takut ya?" Elang terkekeh, "Aku masih waras, aku menghormati privasi perempuan yang sedang masa periode. Aku hanya iseng menggodamu!"Spontan Nindya memukul lengan Elang, "Kamu seneng ya bikin orang panik?""Aku tau kamu gelisah. Maaf jika bercandanya keterlaluan. Jangan dibawa serius, Manisku!" Elang mengecup bibir Nindya sekilas sebelum melanjutkan ucapannya, "Tidurlah, aku akan mengerjakan tugasku!"Elang kembali duduk di ruang tamu dan mengeluarkan kertas penuh coretan tangannya. Mulai membuat laporan yang diperlukan untuk bimbingan di hari Sabtu."Aku akan membantumu!""Tidak perlu, aku bisa mengerjakan ini sendirian. Sekarang cuma mau nulis karakteristik air di kawasan karst sebagai pendahuluan. Materinya sebagian sudah siap.""Kamu bisa mulai babnya dengan menjelaskan ketersediaan air di daerah itu. Ada tiga macam jenis air yang bisa digunakan
last updateLast Updated : 2022-08-20
Read more

Analisa Mayra

Laboratorium masih sepi ketika Elang datang. Pakaiannya rapi, lengkap dengan jas praktikum yang harus dipakai selama berada di ruang penelitian.Satu jam pertama Elang habiskan untuk memasang peralatan dan menyiapkan semua perlengkapan uji kelayakan air sesi pertama. Fokusnya pada hasil penelitian dan tabel catatan membuat Elang tidak menyadari kedatangan Mayra."Sibuk, El?""Hai, May … baru mulai tahap awal. Gimana kamu udah sampai mana?""Ada revisi data sedikit, moga-moga akhir bulan bisa daftar seminar!" Mayra membantu Elang, mengambil alih membuat data penelitian tanpa diminta."Cuma data aja? Hasil penelitian udah beres semua?" "Minggu depan beres semua kayaknya, kalau lancar!" jawab Mayra dengan senyum manisnya.Elang termangu sejenak, Mayra memang lembut dan sangat baik padanya. Selama empat tahun selalu membantu tanpa diminta, memperhatikan kuliah Elang dan tak berhenti mengingatkan jika Elang mulai malas-malas
last updateLast Updated : 2022-08-21
Read more

Asumsi Dewa

Dewa mengetuk pintu laboratorium dan meminta izin pada petugas jaga untuk memanggilkan Elang dan Mayra. Mahasiswa tahun pertama jurusan teknik sipil itu menunggu kakaknya sembari memperhatikan Mayra dari luar ruangan."Kamu masih ada kuliah?" tanya Elang begitu tiba di hadapan Dewa."Nggak ada, Mas. Mau pulang abis ini, mau nganter ibu ke Jl. Parangtritis.""Temani Mayra ke BPS bentar ya, paling satu jam juga dia udah selesai ambil datanya, abis itu anterin pulang sekalian! Biasanya dia suka ngajak mampir beli es dawet di Timoho." Elang memberi perintah seenaknya seolah Mayra adalah majikan dan Dewa adalah supir pribadinya."Apaan sih kamu, El! Aku bisa ambil data di BPS sendiri." Mayra melotot ke arah Elang yang sedang membuka dompet dan memberikan uang pada adiknya. "Buat beli bensin sama es dawetnya Mayra!"Dewa terkekeh, menaikkan sebelah alis dan tanpa sungkan mengambil uang dari tangan Elang. "Nggak ada kembaliannya ini, M
last updateLast Updated : 2022-08-21
Read more

Barisan Penggemar

Faktanya kata-kata Mayra merasuk ke dalam pikiran Elang dengan sangat dalam. Elang tidak berhenti mempertanyakan dirinya sendiri mengenai cinta yang dijatuhkannya untuk Nindya. Elang tidak menyangkal kalau dia sangat tertarik dan masih penasaran dengan Nindya setelah kejadian malam keakraban di tenda. Tapi jatuh cinta pada dosen pembimbingnya? Elang terpekur kembali, menimbang perasaannya.Bayangan Nindya memang tidak pernah pergi dari benaknya, dan godaan untuk selalu bertemu Nindya menjadi sangat menyiksa setiap hari. Apalagi jika malam, Elang tidak bisa menghentikan fantasi lelakinya bersama Nindya. Mengulangi kejadian salah sasaran dengan lebih romantis menjadi cita-cita utamanya.Kemudian cita-cita itu terus mengganggu dan terbayang, dan terbayang dan terus saja terbayang! Fantasi paling memabukkan yang membuat Elang tak berkutik. Well, tamatlah dia jika sampai jatuh cinta pada Nindya!Elang meninggalkan laboratorium sesuai jadwal, beristira
last updateLast Updated : 2022-08-22
Read more

Taktik Nindya

"Kak El, semangat!" teriak Vivian bertepuk tangan dan melambai-lambai memberi cium jauh.Nindya menaikkan sebelah alisnya sebal tanpa melakukan hal lain. Tangannya terlipat di depan dada dengan ekspresi manis yang hanya ditujukan untuk Elang."Ish gemes banget tau nggak, bisa nggak kamu bantu carikan satu yang kayak pacarmu, Vi." Riska menarik baju Vivian dengan mata tanpa berkedip."Nggak ada, limited edition!" jawab Vivian sarkas."Astaga, tega banget kamu bikin aku blingsatan! Tau gitu tadi ogah suruh nemenin liat Elang latihan," gerutu Riska tidak terima."Minta sama Dedi kan bisa, repot amat!" "Kalau berbagi aja gimana, Vi? Aku jadi selir aja nggak apa-apa," ujar Riska menawar."Maksudnya?""Kamu empat hari aku tiga hari." Vivian hampir mendamprat kasar sahabatnya, "Sinting kamu!""Kamu lima hari … aku dua aja cukup, adil nggak?""Riska!" pekik Vivian gemas, setengah tertawa jug
last updateLast Updated : 2022-08-22
Read more

Cuma Affair

"El, stop dulu tanganmu! Aku jelasin yang sebenarnya, Pak Ronald ngundang buat makan malam di rumahnya, acara silver wedding anniversary. Aku kan nggak mungkin datang sendiri," jelas Nindya memasang wajah memelas."Hm … jadi kamu niat ngajak aku karena Daniel nggak bisa nemenin ya?""Kamu mahasiswa bimbingan Pak Ronald, apa salahnya kita datang sebagai satu rekan, satu tim proyek kampus juga?!"Elang menoleh ke arah Nindya, memperhatikan wanita yang lurus menatap jalan dan berkonsentrasi menyetir. "Pertanyaanku bukan itu, jangan pura-pura nggak nyambung!" "Daniel masih di luar kota, mungkin besok baru datang! Puas?""Thanks informasinya!" tukas Elang datar.Nindya melanjutkan bicara dengan suara lebih pelan, "Tapi kalau kamu nggak mau datang ke rumah Pak Ronald ya nggak ada masalah, nanti aku telepon beliau kalau nggak bisa datang." Obrolan terjeda, Elang dan Nindya sibuk dengan pikiran masing-masing. "Baiklah, aku te
last updateLast Updated : 2022-08-23
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status