Home / Romansa / Gairah Bad Boy Salah Sasaran / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Gairah Bad Boy Salah Sasaran : Chapter 61 - Chapter 70

73 Chapters

I Love You

Satu jam Nindya dan Elang di rumah Pak Ronald, selain mengobrol mengenai suka duka kehidupan rumah tangga beliau, tidak ada lagi hal penting yang dibahas. Tidak menyinggung sedikitpun soal akademik.Melihat Elang tidak nyaman dengan isi obrolan, Nindya berinisiatif segera undur diri dari rumah Pak Ronald. Nindya juga lelah, sesi mengajar maraton membuat kakinya serasa mau patah.Elang mengusap kepala Nindya yang sedang memejamkan mata di mobil. "Capek sekali ya?""Hm … thanks!""Untuk?""Memenuhi undangan istri ketua jurusan, kedua untuk pertanyaan barusan!"Tawa Elang meledak, "Kamu cantik hari ini, harusnya penampilanmu seperti itu setiap hari. Lebih cantik lagi karena banyak tersenyum.""Bukan jamnya gombal ini, El! Aku beneran lelah dan ingin tidur.""Aku tidak akan mengganggu, tidurlah!" "Ya, sebelum itu aku ingin mengatakan sesuatu padamu!""Hm, apa itu?" tanya Elang penasaran, wajahnya
last updateLast Updated : 2022-08-24
Read more

Makna Cinta

Apa, i love you? Elang tidak pernah mengucapkan kalimat sakral itu pada siapapun yang pernah jadi pacarnya. Tapi apa yang terlontar dari mulutnya barusan adalah kebenaran informasi dari Mayra.Mengenai Nindya, Elang tidak perlu berpikir lebih panjang lagi, karena sebelumnya dia memang tidak pernah merasa ingin selalu dekat dengan wanita lain sebesar keinginannya sekarang. Bukan lagi karena efek darah perawan yang didapatnya, bukan juga karena kewajiban bertanggung jawab jika sampai dia menghamili Nindya. Elang hanya merasa hatinya terpaut lebih dalam dari dua alasan itu. Dia menginginkan Nindya bukan hanya di atas ranjangnya tapi juga dalam hidupnya.Bukan cinta yang terkamuflase dalam gairah penuh birahi, tapi seluruh nafsunya bertransformasi menjadi sebuah cinta sejati. Elang tidak menampik dia ingin bercinta dengan Nindya, sangat ingin bahkan … tapi hal itu akan dilakukannya dengan sepenuh cinta."Hah, kamu bilang apa? Cinta?" Nindya mengerny
last updateLast Updated : 2022-08-26
Read more

Lepas Beban

Elang menanggapi gerak tubuh Nindya yang semakin merapat padanya dengan mencumbu lebih liar, lebih terampil dan penuh semangat muda. Darahnya juga panas, bagian tubuhnya yang lain sudah mengeras sempurna, minta pertanggungjawaban Nindya untuk menyelesaikan segera atau dia akan sakit kepala karena tersiksa.Hasrat meletup dari tubuh Nindya, panas bagai api yang berkobar dan membakar naluri lelaki Elang. Secara sadar, Nindya menarik Elang dalam badai asmara yang bergejolak tak terbendung dalam dirinya. Meminta Elang menyesatkannya lebih jauh dalam gerakan-gerakan erotis.Tangan Elang menangkup bokong Nindya, menekankan ke arah gairahnya yang menegang dan menggeseknya perlahan-lahan. Intens dan teratur seraya memuja puncak-puncak Nindya dengan lidahnya. "El …!" bisik Nindya lirih, mesra dan sangat sensual di telinga Elang. Nindya merasakan Elang menyerang dengan banyak kenikmatan di titik pusat bagian bawah. Entah disadari Elang atau tidak, Nindya tidak menggunak
last updateLast Updated : 2022-08-26
Read more

Waktunya Jujur

Tepat jam sebelas, Elang bertemu Nindya di depan lift, berpapasan dan saling menatap dalam rasa canggung. Elang berniat ke ruangan ketua jurusan untuk bimbingan, sementara Nindya sudah ditunggu Daniel di bawah untuk makan siang bersama. "Mau kemana?" tanya Elang dengan suara yang hanya bisa didengar Nindya. Dia berhenti untuk bicara sebentar."Makan siang.""Sama Daniel? Berapa lama?""El, please!""Urusan kita belum selesai," kata Elang dingin. "Sebelum semua jelas, aku tidak mau melihat kamu sering-sering bertemu, Daniel!"Nindya terhenyak. Elang menatap tajam dengan raut mengancam, menuntut dan penuh rasa cemburu. "Jangan memulai keributan di sini, El! Kepalaku sedang pusing."Mendengar Nindya mengeluh tak urung membuat Elang tak tega. Raut sendu Nindya menurunkan tekanan darah Elang yang hampir melebihi batas. "Oke, jangan lama-lama! Telepon aku kalau sudah selesai!"Ya ampun, bagaimana bisa mahasiswa nakal
last updateLast Updated : 2022-08-28
Read more

Air Mata

Di rumah, Nindya belum juga bersiap pulang ke Semarang. Hatinya masih terguncang dengan permintaan Daniel yang menurutnya kejam dan tak berperasaan. "Aku akan menikahimu setelah janin itu dihilangkan!""Aku tidak mau menjadi ayahnya, dia bukan anakku!""Untuk apa kamu mempertahankan bayi itu jika bapaknya saja tidak mau bertanggung jawab?""Kenapa kamu harus melindungi pria yang melecehkanmu?" "Gugurkan minggu depan dan kita atur pernikahan segera!""Aku juga salah karena terlalu sibuk!"Dan masih banyak kalimat-kalimat Daniel yang terngiang-ngiang di telinga Nindya. Namun, keputusannya sudah bulat, dia tidak akan melakukan aborsi. Soal Elang? Entahlah, Nindya juga masih dalam kebimbangan. Dia bukan wanita jahat, terlebih pada sesama wanita. Nindya tidak ingin merebut Elang dari siapapun, apalagi dari Mayra.Tangan Nindya mengambil satu kertas lusuh yang beberapa waktu lalu diambilnya dari tas Elang.
last updateLast Updated : 2022-08-29
Read more

Gede Rasa

Sulit untuk menolak pria yang bisa membuatmu selalu tersenyum! Mungkin itu pepatah kuno yang dulu tidak pernah diyakini Nindya. Sekarang kalimat sakti itu membuktikan diri padanya, memberikan kebenaran yang mau tidak mau harus diakui. Nindya memiliki kesulitan menolak Elang! Pemuda itu terus saja menempel padanya di tiap kesempatan, membuat mereka selalu berdekatan tanpa rasa malu sedikitpun. Terlalu cuek atau terlalu percaya diri juga Nindya tak paham, yang jelas Elang cukup berani untuk ikut pulang bersamanya ke Semarang.Cinta? Ya Elang memang sudah menyatakan cinta padanya, tapi bagi Nindya cinta Elang bisa jadi hanya kamuflase dari nafsunya. Mereka menjadi dekat dan banyak bersentuhan karena sebuah kesalahan, yang berasal dari nafsu. Jadi kemungkinan untuk berubah menjadi cinta masih sulit untuk dipercaya Nindya. Lalu bagaimana Nindya nanti akan mengenalkan Elang pada ibunya? Entahlah! Bagaimana dia menjawab pertanyaan yang akan datang padanya saat
last updateLast Updated : 2022-09-02
Read more

Dasar Gila

"Pegang tanganku," perintah Elang pada Nindya ketika mereka turun dari mobil. Masuk ke dalam gedung serbaguna yang sudah disulap menjadi tempat resepsi pernikahan yang lumayan mewah.Sepupu Nindya cukup mujur karena mendapatkan suami dari kalangan orang banyak harta, sehingga pesta pernikahan pun tidak bisa dibilang sederhana. Beruntung Nindya dan Elang memakai pakaian yang pantas. Sangat serasi sebagai pasangan muda yang sedang jatuh cinta. Ups … sepertinya baru Elang yang jatuh cinta. Nindya baru tahap suka."Hm, ide bagus! Aku kurang nyaman dengan heels ini, terlalu tinggi!" Nindya mengaitkan tangan pada lengan mahasiswanya, selain agar tampak mesra sebagai pasangan, Nindya butuh bantalan kuat jika ada yang menyindir statusnya yang masih melajang di usia dua puluh delapan. Masalahnya tidak sederhana sederhana karena sepupunya yang sedang menggelar pesta pernikahan belum genap berusia 23 tahun. "Kenapa tidak pakai yang tanpa heels?" Elang mela
last updateLast Updated : 2022-09-02
Read more

Getaran dan Adiksi

"Kamu bisa pingsan di pelukanku!" Uh, Elang memang selalu penuh rayuan mematikan untuk Nindya yang sering naif dalam sebuah hubungan. "Apa Lala masih melihat kita?""Tidak, dia membuang muka!" Elang terkekeh, dia agak keterlaluan menciptakan suasana romantis bersama Nindya. Bukan hanya Lala yang gerah, tapi pria seumuran ayahnya yang sedari tadi memperhatikannya spontan memasang wajah dingin. "Siapa pria yang berdiri arah jam sembilan?"Nindya tidak menoleh tapi melihat dengan ekor matanya. "Oh … itu ayahku!""Hm … sepertinya aku dalam masalah!"Nindya terkikik melihat ekspresi Elang yang mendadak serius. "Tidak akan, kami sudah tidak bertegur sapa selama sepuluh tahun.""Apa alasan ibumu tidak mau datang karena situasi ini, karena ada ayahmu?""Mempelai wanita itu sepupuku dari keluarga ayah, jadi ayah pasti hadir, dan ibu menghindari masalah. Istri ayahku masih saja cemburu pada ibuku, dan selalu saja berusaha menying
last updateLast Updated : 2022-09-05
Read more

Tanjakan Cinta

Setelah mendapat izin dari ibu Nindya, Elang mengemudi ke tempat penyewaan alat-alat petualangan. Mereka akan berangkat langsung dari Semarang, Elang tidak akan sempat kembali ke Yogya mengambil semua kebutuhannya untuk di gunung nanti. Mereka juga mampir ke minimarket untuk membeli kebutuhan makanan.Elang cukup gila memilih jalur ngagrong sebagai pendakian pertama untuk Nindya. Selain lebih ekstrim, jalur tikus tersebut terbilang bukan jalur resmi yang direkomendasikan untuk mendaki Gunung Merbabu. Tidak ada pos pantau untuk mengawasi para pendaki dari jalur yang tidak resmi, sehingga membahayakan bagi pendaki yang tidak berpengalaman, karena tidak ada data yang tercatat di pos utama.Pendaki pemula kebanyakan lebih memilih jalur Selo dengan tingkat kesulitan medium. Elang pribadi kurang menyukai jalur tersebut karena terlalu ramai. Dia suka sepi saat di alam terbuka, agar suara alam terdengar jelas dan dia bisa lebih leluasa menikmati perjalanannya.Ela
last updateLast Updated : 2022-09-05
Read more

Sakit Dadakan

Nindya terengah-engah, nafasnya berat dan serasa hampir putus melewati tanjakan cinta. Padahal, dia berjalan setengah ditarik Elang. Melihat pemuda itu masih bisa cengengesan di depannya, Nindya menyadari kalau fisiknya terlalu lembek.Elang mengusap keringat di wajah Nindya, "Capek ya?""Sangat, rasanya aku tidak mungkin kuat berjalan lagi, El! Kakiku gemetar, perutku juga melilit." Nindya merasa ada yang tidak beres dengan tubuhnya. Rasa lelah menghampiri dengan dahsyat, tubuhnya lemas tak bertenaga dan perut bagian bawahnya sakit. Elang mengajak Nindya duduk di pinggir jalan, meluruskan kaki dosennya dan memberikan tasnya untuk bersandar. Wajah Nindya terlalu pucat, keringat dingin juga tidak berhenti memenuhi dahi Nindya. "Kamu sakit? Apa yang kamu rasakan?"Ada orang yang memiliki alergi dingin, ada juga yang mendadak sakit saat beradaptasi dengan cuaca gunung. Elang menemukan kasus serupa di beberapa kegiatan pendakian massal yang
last updateLast Updated : 2022-09-06
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status