Pov RiyanJam sudah menunjukan pukul 10 malam, sudah saatnya restoran tutup tapi entah kenapa kakiku tidak mau bergerak pulang. Semua karena tekanan ibu tadi siang, aku benar-benar tidak ingin wanita pembuat masalah yang bernama Nita itu menang. Tapi ketika ibu menggunakan penyakitnya untuk mengancamku, aku hanya bisa pasrah tak berani menolak permintaannya.Bukan cuma penyakit asma yang membuatku mengkhawatirkan keadaan ibu, tapi darah tinggi, kolestrol dan jantung. Aku tidak ingin darah tinggi ibu kumat jika membuatnya marah, sungguh aku berada dipilihan yang sulit.Seandainya saja ia tidak muluk-muluk mencari keriteria menantu idaman seperti keinginannya, aku sudah berani membawa Citra kehadapannya, tapi semua pupus sebelum rencanaku berjalan lancar, ibu kadung membenci Citra begitu dalam.Saat semua pekerja ku mulai pulang keadaan restoran sangat sunyi, hanya tertinggal sosok lelaki yang tadi siang membuatku sangat patah hati. Ia menarik kursi didepanku dan mulai membuka obrolan.
Baca selengkapnya