All Chapters of Suami Pengangguranku Izin Poligami: Chapter 81 - Chapter 90

106 Chapters

Disindir Mertua

Pov AlanAku tidak bisa duduk dengan tenang di rumah Vikha. Semua fasilitas dari Ayahku ditariknya termasuk mobil yang dia belikan untukku. Aku memang punya uang tabungan cukup banyak dalam rekening. Tapi mengingat gaya hidup Vikha dan keluarganya, aku tak yakin uangku bisa bertahan lama untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka semua.Pikiranku buntu, harus bagaimana aku sekarang. Seandainya saja aku tak egois menuruti kemauan Vikha untuk terus berada di rumah ini, mungkin Irish tidak akan sampai mempengaruhi Ayahku untuk bertindak sejauh ini.Aku tidak tahu, apa kelebihan Irish sampai-sampai Ayahku tega membuangku demi untuk membelanya. Aku anak kandungnya, namun dia malah memihak orang lain. Bukankah selama ini aku sudah berusaha menjadi anak baik yang selalu menuruti krmauannya? Tapi karena kesalahan kecilku, Ayahku tega membuangku dengan cara seperti ini.Suara pintu kamar terbuka, Vikha datang sambil mengomel. Rambut dan bajunya basah. Make up nya terlihat berantakan. Aku tidak tahu
Read more

Selesai

"Lan, kamu kenapa?" tanya Liam yang melihat temannya terdiam, sibuk dengan pikirannya sendiri."Enggak apa-apa." jawab Alan saat tersadar dari lamunannya."Kamu bilang butuh bantuanku. Apa yang bisa aku bantu untukmu?"Ragu Alan memjawab, dia menenangkan hatinya sejenak. Menepis segala gengsi yang sempat singgah. Demi Vikha dia akan melakukan apapun untuk bisa melanjutkan hidup. Meski dia bukan seorang bos lagi, setidaknya dia akan terus berusaha keras menghasilkan uang banyak demi membahagiakan Vikha dan keluarganya."Aku butuh pekerjaan yang layak, apa di kantormu ada jawatan kosong yang sesuai dengan kemampuanku?"Liam mengernyit, sedikit terkejut dengan ucapan sahabatnya."Apa aku enggak salah dengar? pabrikmu masih dalam keadaan baik-baik saja kan?"Ya, memang pabrik dalam keadaan baik-baik saja. Namun karena aku sedang ada masalah dengan Ayahku, dia menyuruhku berhenti dulu."Liam mengamati wajah Liam yang penuh kesedihan dan tekanan. Tak mau banyak bertanya dia memilih untuk la
Read more

Hidup Baru Irish

Pov IrishMenangis, memaafkan dan mencoba iklas itu sekarang yang sedang aku lakukan. Aku sadar selama ini hanya membuang waktu saja, berharap pada seseorang yang tidak bisa di harapkan sungguh membuatku terlihat amat menyedihkan.Dari awal, harusnya aku tidak memaksakan diri untuk bertahan. Dari awal harusnya aku membiarkan dua orang yang saling mencintai itu hidup bahagia. Betapa hitamnya hatiku ketika aku justru menyalahkan orang lain yang justru kebahagiaannya sudah aku rampas.Tidak aku pungkiri, aku merasa sangat sakit hati karena perlakuan Mas Alan selama ini. Sikap dinginnya, sikap juteknya dan sikap kasarnya terhadapku selalu saja membuatku merasa bersedih. Apa lagi dengan mendatangkan kembali Vikha dalam pernikahan kami, rasanya sungguh membuatku benar-benar terluka. Setelah aku memikirkan lagi, tidak seharusnya aku sakit hati. Mas Alan adalah seorang lelaki yang tengah berusaha menjaga hatinya untuk seseorang yang memang di cintainya. Dia tidak salah, justru setelah aku men
Read more

Menemukan Alan

[Aku tidak tahu apa-apa. Jaga mulutmu, jangan suka memfitnah orang sembarangan!] ucap Irish. Panggilan langsung ia matikan. Tak habis pikir, istri baru suaminya terus saja mencari gara-gara dengannya. Selalu memfitnah dan menuduhnya macam-macam."Jangan di matikan dulu, breng*ek!" teriak Vikha sangat marah. Dia mengira Irish sengaja berbohong untuk menguasai suaminya. Dia kemudian membanting ponsel karena cukup kesal dengan perbuatan madunya yang memutuskan panggilan padahal dia belum puas memakinya."Sudahlah Vikh, jangan seperti anak kecil begitu. Mungkin saja suamimu sengaja melakukan ini untuk mengambil hati Ayahnya. Kalau dia bisa kembali merebut hati Ayahnya kan kita juga yang untung nantinya. Kamu tahu kan keuangan kita sedang susah, bisnis Ayah belum lama ini bangkrut. Jadi biarkan saja suamimu sementara pulang kerumahnya." ucap Ayah Vikha."Bener kata Ayahmu Vikh, tiap minggu ibu harus pergi arisan. Kalau suamimu kere, bagaimana ibu bisa pamer kelayaan di depan teman-teman ib
Read more

Sikap Tegas Alan

"Maafkan orangtuaku, mereka masih syok karena Alan tiba-tiba di cutikan sementara oleh Ayahnya, jadi mereka berbicara agak keterlaluan seperti tadi." ucap Vikha ketika mengantar Liam ke mobilnya."Kenapa minta maaf padaku? orangtuamu bukan menyinggung soal aku, jadi enggak usah minta maaf begini." balas santai Liam."Terimakasih telah membantuku menemukan Alan. Maaf sudah merepotkanmu!""Aku tidak pernah merasa di repotkan. Sudah santai saja, jangan memasang wajah tak enak begitu." ucap Liam sambil menyentuh pundak Vikha. Dari celah korden, orangtua Vikha mengintip kearah Liam dan Vikha yang terlihat cukup akrab."Aku pamit, jaga Alan baik-baik. Dia sudah banyak mengorbankan dirinya cuma untuk bisa bersama kamu. Buktikan pada Alan, kalau kamu benar-benar bisa membahagiakannya." sambung Liam. Vikha mengangguk. Satu tangan Liam kemudian menarik pintu mobil dan ia segera masuk kedalamnya."Hati-hati. Dan ingat, jangan ngebut!" pesan Vikha. Liampun melambaikan tangannya setelah ia berhasi
Read more

Kejahatan Vikha

"Aku akan ikut denganmu. Tolong jangan pernah mengancamku dengan perpisahan lagi. Aku bisa mati hidup jauh dari kamu lagi." ucap Vikha. Bibirnya gemetar, Alan menjadi kasian melihat istrinya ketakutan seperti itu."Kemasi barangmu. Malam ini juga kita pindah. Sebelum menemukan rumah kontrakan kita akan tinggal sementara di hotel." ucap Alan. Vikha mengangguk dan segera mengemasi bajunya. Tak membutuhkan waktu lama mereka akhirnya selesai.Vikha dan Alan keluar kamar menarik koper mereka masing-masing. Kedua orang tua Vikha sangat terkejut melihat Alan dan Vikha nekad keluar dari rumahnya. Dengan perasaan marah, Ayah Vikha memaki anaknya yang tak mau mendengarkan larangannya."Sekali kamu keluar dari rumah ini, kamu tidak bisa kembali lagi kesini!" ancam Ayah Vikha. Sebelum Vikha masuk dalam mobil dia terlebih dulu membalas ucapan Ayahnya."Maaf, Ayah. Vikha akan tetap pergi." Vikha masuk dalam mobil, Ayahnya naik pitam dan terus menyumpahi anaknya. Alan menatap istrinya sekilas. Dia c
Read more

Pertemuan Alandan Ayahnya

Pov IrishHari ini aku merasa kurang enak badan. Untuk itu aku memilih istirahat di rumah. Sakit di kepalaku tak kunjung reda meskipun sudah meminum obat sakit kepala.Ponselku bergetar, sebuah panggilan dari Yudha masuk. Aku tidak langsung mengangkatnya. Aku tak mau membuatnya khawatir jika sampai dia tahu aku sedang sakit. Namun panggilan terus teedengar. Tidak biasanya Yudha menelponku berungkali seperti ini. Akhirnya aku angkat juga panggilan darinya.[Hallo Yudha] sapaku dengan suara sedikit lemah.[Hallo Rish. Om Adit sakit. Sekarang beliau ada di rumah sakit 'X'.] ucap Yudha. Aku yang terkejut susah payah bangkit begitu mendengar mantan Ayah mertuaku di rawat.[Beliau sakit apa?] tanyaku dengan sangat khawatir.[Dokter bilang beliau sakit tipes. Kalau kamu ada waktu, tolong datang kesini temani ibuku. Aku harus kembali ke pabrik karena akan ada meeting, jadi tak ada yang menemani ibuku di sini.] ucap Yudha dengan nada memohon. Meski aku sakit, aku tak bisa menolak permintaan Yu
Read more

Hubungan Mulai Membaik

"Aku minta maaf karena sudah menjadi pembohong. Aku tahu aku begitu jahat sudah melukai hati kalian. Tapi--" Mas Alan yang entah sejak kapan mendengarkan percakapanku dengan Ayahnya menjeda ucapannya. Matanya berkaca-kaca. Aku bisa menebak kalau dia juga sangat terluka telah membuat Ayahnya kecewa seperti ini.Ayah terlihat membuang muka, entah karena dia tak mau melihat wajah Mas Alan atau mungkin karena tak mau orang lain melihat kesedihannya. Semarah apapun seorang Ayah, aku yakin di dalam lubuk hatinya yang paling dalam dia masih menyimpan kasih sayang untuk anaknya tak peduli sebesar apapun kesalahan yang sudah anaknya buat."Untuk apa kamu datang kesini?" Ayah Adit masih saja berpura-pura sangat ketus pada anaknya. Padahal jelas-jelas tadi dia sempat mengeluarkan airmata sebelum ia memalingkan wajahnya dari Mas Alan."Meski Ayah sangat menbenciku jangan lupa hubungan seorang anak dan orangtuanya tidak pernah bisa putus hanya karena kebencian yang tersimpan di hati Ayah padaku."
Read more

Yudha Patah Hati

Pov Yudha[Hallo Yudha, barusan Om Adit bilang kalau dia akan memberikan kembali posisi Alan. Ibu enggak mau tahu, kamu harus bertindak sekarang atau kamu mau ibu yang akan menyingkirkan Om Adit dan Alan dengan tangan ibu sendiri!] ancam ibuku, aku tak teekejut dengan kabar darinya. Om Adit pernah bilang bahwa posisi yang ku tempati sekarang memang punya Alan, dia berpesan agar aku siap kapan saja melepas posisi ini jika suatu saat Om Adit ingin mengembalikannya pada Alan.[Bu, tolong bersabarlah. Kita bisa mendapatkan harta Om Adit tanpa harus mencelakainya. Jangan gegabah bertindak Bu. Kita justru akan mendapatkan banyak masalah dan kehilangan semua yang kita punya sekarang kalau ibu salah langkah!][Kenapa kamu berubah pikiran lagi? Ibu enggak butuh nasehatmu sekarang, jangan buat kesabaran ibu habis Yudha!]Aku terdiam sembari memijit kepalaku yang mendadak sakit. Aku mau membantu ibuku saat itu karena sangat sakit hati dengan perbuatan Alan bukan karena membenci Om Adit yang san
Read more

Alan Kecelakaan

Pov Yudha"Ayah enggak kasian pada keadaan Mas Alan? jangan hukum Mas Alan terlalu lama karena biar bagaimanapun juga dia lebih berhak dari siapapun!" sahut Irish. Aku mengepalkan kedua tanganku, wanita itu terus-terusan memikirkan lelaki yang sungguh sangat ku benci itu. Haruskah aku nekad menghabisi Alan agar dia bisa melupakan Alan? haruskah aku bersikap kejam agar dia berhenti berharap lelaki itu akan membagi separoh hati untuknya?"Ayah tidak memperpanjang hukumannya. Jika dia memang mau pulang kerumah Ayah tidak akan melarangnya. Tapi soal menyerahkan kembali kedudukannya di pabrik, Ayah butuh persetujuan dari Tante Sarah. Dia istri Ayah, jadi Ayah tak mau bertengkar dengannya hanya karena masalah ini."Irish terlihat tak suka mendengar keputusan Ayah. Entah apa yang ada dalam kepalanya hingga ia terus memihak Alan.Beberapa saat kemudian Om Adit tertidur setelah minum obat, aku memindahkan kursi ke sebelah Irish. Irish nampak gugup, aku menjadi bertanya-tanya apa sudah terjadi
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status