Semua Bab Suami Pengangguranku Izin Poligami: Bab 31 - Bab 40

106 Bab

Penghinaan Keluarga Raja Pada Abel

Pov Raja"Raja, awas mobil!"Teriakan Abel membuatku membalikan badanku, ku lihat sebuah mobil audy tepat ada di depanku. Aku tak bisa menghindarinya. Aku melompat ke kap mobil, membiarkan punggung dan sisi tubuhku mengenai bagian mobil terlebih dahulu. Aku terpental dan mobil itu langsung kabur."Raja!" masih sempat kudengar teriakan Abel sambil berlari ke arahku bersamaan dengan tubuhku yang menghantam aspal. Setelah itu, pandanganku mulai gelap. Aku tak sadarkan diri.Entah jam berapa sekarang, aku mulai bisa membuka mataku kembali. Kepala dan lengan kananku sudah diperban. Saat baru tersadar ku lihat disekitarku ada Dokter lelaki yang sedang menanganiku."Syukurlah anda sudah sadar." ucap. Dokter itu."Saya dimana, Dok?" tanyaku, karena ingatanku belum terlalu pulih."Anda di rumah sakit. Anda korban tabrak lari. Seorang perempuan yang membawa anda kesini." aku akhirnya mengingat semua kejadian sebelum aku tak sadarkan diri."Sekarang apa yang anda rasakan? apakah ada sesuatu yang
Baca selengkapnya

Terluka Dalam Diam

Pov Sisil[Hallo, Sil. Kamu sudah pulang kerja?]Raja berbicara melalui panggilan telepon.[Baru saja pulang ja, ada apa?] jawabku. Sambil membuka pintu mobil. Kemudian turun untuk segera masuk ke dalam rumah.[Datanglah ke rumah Abel sekarang, ya. Aku sangat butuh bantuanmu!] pintanya.[Siap Ja, aku kesana sekarang juga.] jawabku tanpa basa-basa. Awalnya kupikir dia meminta bantuanku untuk meminta maaf pada Abel. Pagi tadi dia sempat menghubungiku menjelaskan alasan kenapa dia tak datang. Aku bisa memahami alasannya. Tapi untuk Abel yang baru saja terluka, pasti sangat sulit menerima apapun alasan itu.Tring!Sebuah pesan masuk. Ternyata dari Raja. Dia bukan meminta tolong membujuk Abel. Melainkan memintaku untuk menolong Abel mengusir Dita dari rumah Abel.Gila wanita sinting itu. Setelah berhasil merebut suami Abel, dia masih berani menunjukan batang hidungnya di depan wanita yang sudah diambil suaminya. Lebih menjijikan lagi, dia mengemis belas kasiahan wanita yang sudah dijahatin
Baca selengkapnya

Abel Mulai Bangkit

Pov Citra"Uang untuk apa lagi, sih? sebulan ini kamu sudah meminta banyak sekali uang. Kalau terlalu banyak pengeluaran, istriku bisa curiga lama-lama." bebel Om Farhan ketika aku mau minta uang lagi sesuai permintaan Mas Putra. Sejak kedatangannya, dia asik memerasku dan menjadikanku mesin atm. Entah untuk apalagi dia meminta uang, padahal kemarin baru saja aku kasih uang hasil merampok dari Dita saat keluar dari bank. Tapi sekarang dia sudah meminta lagi. Benar-benar dia tak merasa iba dengan kondisiku yang hanya menjadi simpanan Om Farhan seperti ini.Kupikir, akulah satu-satunya keluarga yang Mas Putra punya. Aku tak mau dia hidup menderita menjadi buronan. Aku tolong semampuku agar dia hidup layak di tempat persembunyiannya. Nyatanya Mas Putra tetaplah Mas Putra. Dia terus-terusan menjadi benalu. Pengalaman hidupnya sama sekali tak di jadikannya pelajaran, bahkan dia sekarang tega mempertaruhkan nasib adiknya sendiri hanya untuk ambisinya mengusik kembali hidup Mbak Abel.Yang
Baca selengkapnya

Akhir Kejahatan Putra

Pov Author"Mbak, bangun!"Suara dua remaja lelaki yang cukup keras membuat Abel terbangun juga. Rasa letih tergambar jelas di raut wajahnya saat membuka matanya."Mbak, bisa-bisanya kamu menjaga toko ini sambil tidur?" tanya salah atau dari dua remaja tadi."Hampir saja kami berhasil mencuri dua lego ini dari toko, Mbak. Kalau bukan karena seorang polisi yang sudah memergoki kami, Mbak pasti sudah rugi." sahut remaja yang satu lagi."Polisi?""Ya, mbak. Kami di paksa polisi itu kembali kesini untuk membayar lego yang sudah kami curi ini." cerita salah satu remaja pria tesebut."Sekarang mana polisi itu?" tanya Abel penasaran."Dia tadi ada di depan toko 'X' saat menangkap kami." jawab remaja itu lagi.Abel keluar toko, memastikan polisi yang disebutkan dua remaja pria itu adalah seseorang yang membuatnya susah tidur tiap malam. Seseorang yang selama ini membuatnya tak bernafsu makan. Seseorang yang hanya bisa dia rindukan tanpa berani mengharapkan.Pandanganya menyapu kesebuah toko y
Baca selengkapnya

Dita Kembali Mengacau

"Kalau anakku tidak mau meningģalkanmu. Sekarang, kau yang harus meninggalkan anakku. Jauhi dia, mengerti!"Ucapan Ayah Raja membuat nafas Abel tercekat. Raja tahu wanita itu kembali terluka karena lidah tajam Ayahnya lagi."Maaf, Om. Mulai sekarang saya tidak akan lagi meninggalkan anak anda. Sudah beberapa kali dia mempertaruhkan nyawanya demi menolong saya. Sekarang saatnya saya mengorbankan harga diri dan perasaan saya demi dia." balas Abel sambil menggenggam tangan lelaki yang ada di sebelahnya.Raja tersenyum mengembang mendengar ucapan Abel. Dia tak menyangka wanita yang selalu di anggapnya lemah itu kini berubah menjadi singa di depan Ayahnya."Jadi kau mau balas dendam dengan mengencani anakku sebagai ganti aku telah memecatmu dari perusahaan?" tanya sinis Ayah Raja, sorot matanya penuh kemarahan ke arah Abel."Ayah, kenapa akhir-akhir ini Ayah menjadi sering ikut campur urusanku? Ini sudah tengah malam Ayah, jangan buat kekacauan di rumah orang. Pulanglah!""Sebelum wanita i
Baca selengkapnya

Jebakan Heru

Pov DamarPukul tujuh malam, aku sedang ada di rumah bersama istriku. Saat istriku sedang membantu asisten rumah tanggaku menyiapkan makan malam, ponselku berdering. Sebuah panggilan telepon masuk. Ternyata dari Dita. Buat apa malam-malam dia telepon, padahal dia tahu aku pria beristri harusnya tak dihubunginya di jam-jam seperti ini.Karena tak mau membuat marah wanita yang sangat hebat di atas ranjang itu, segera ku angkat teleponnya.[Hallo, sayang!] sapaku pada Dita, gadis belia yang tadi siang membuatku kelelahan karena aksinya.[Om, Raja dan mbak Abel akan berkencan malam ini. Dita gak mau tahu, Om gagalkan rencana mereka sekarang juga, gimanapun caranya!] desaknya.Kepalaku berdenyut nyeri mendengar ucapan Dita. Raja terlalu keras kepala sampai tak mau mendengar sedikitpun nasehatku. Apa hebatnya wanita seperti Abel di banding Jeni. Jeni anak teman bisnisku yang tentunya berasal dari keluarga terpandang juga kaya raya, cantik lagi. Bisa-bisanya Raja malah menyukai wanita gembel
Baca selengkapnya

Sisil Celaka

Pov SisilBeberapa hari ini aku di sibukan dengan pekerjaanku yang menumpuk di kantor. Sudah hampir seminggu aku lembur. Rasanya rindu sekali dengan Abel dan yang lainnya karena beberapa hari ini aku tak bisa menemui mereka.Kabar terakhir yang ku dengar dari Abel dia telah jadian dengan Raja. Teman Oon bin songongku itu akhirnya berani juga mengambil keputusan itu, aku ikut senang karena aku yakin hanya Rajalah satu-satunya orang yang tulus padanya.Pukul sembilan malam aku dan teman-temanku baru saja keluar dari kantor. Karena perut kami lapar, kami memutuskan untuk mampir ke sebuah kafe yang tak jauh dari tempat kerjaku. Saat kami hendak masuk ke dalam mobil kami masing-masing tiba-tiba seseorang memanggilku."Sisil!" panggil Pak Jack, dia adalah manager baruku. Seorang duda usil yang akhir-akhir ini sangat menguji adrenalinku. Dia selalu mengacau entah ketika aku ada di kantor ataupun di rumah. Setelah pulang kerja dia selalu menggangguku dengan panggilan telepon berulang-ulang.
Baca selengkapnya

Mulai Terbongkar

Raja belum ingin membuka matanya yang masih terasa sangat berat. Namun, gedoran pintu membuatnya terus memaksa matanya terbuka. Saat matanya berhasil terbuka sempurna, dia terkejut ketika menyadari tubuhnya dalam keadaan telanjang. Yang membuat lelaki itu makin syok, ternyata dia berada di ranjang yang sama dengan seorang wanita yang menutupi tubuh polosnya hanya dengan sebuah selimut putih."Siapa kau, kenapa ada disini?" tanya Raja terkejut, perempuan itu tertawa mendapatkan pertanyaan dari Raja. Raja bergegas mengutip pakaiannya yang berserakan kemudian dengan cepat ia kembali mengenakan bajunya."Kau amnesia sayang? semalam kau sudah buat aku kewalahan dan sekarang kau malah pura-pura tak ingat."Darah Raja mendidih mendengar jawaban wanita itu, sementara itu fokusnya kembali ke pintu masuk. Pintu berhasil di dobrak, dan Raja kembali dikejutkan melihat beberapa polisi kini memasuki kamar."Ada apa ini?" tanya Raja masih kebingungan."Kami mendapat laporan dari seseorang bahwa peng
Baca selengkapnya

Karma Singkat Heru

"Lihatlah rekaman vidio ini!" ucap Jack kemudian memperlihatkan vidio saat kejadian semalam berlangsung. Tangan Abel mengepal saat melihat vidio itu di putar, begitu juga Ikhsan.Ponsel Ikhsan berdering, ternyata panggilan masuk dari anak buahnya.[Kami kehilangan jejak lelaki tadi. Beberapa mobil tiba-tiba datang mengacaukan fokus kami. Sepertinya lelaki tadi tahu kalau kami sedang mengikutinya.] lapor anak buah Ikhsan.Ikhsan jengkel, kalau saja dia tau lebih awal soal vidio yang Jack tunjukan, Heru pasti sudah bisa di ringkusnya."Segera kembali kesini. Kembali berjaga di sekitar rumah sini!" perintah Ikhsan kemudian mematikan sambungan telepon."Bagaimana, Bang? Apa kata anak buah, abang?" tanya Abel."Heru berhasil lolos dari pantauan mereka. Aku yakin Heru sudah tahu sebelumnya kalau dia sedang diikuti.""Jadi, bagaimana, Bang? Bagaimana kalau dia kembali datang kesini saat kalian tak ada." tanya Abel. Mulai ketakutan."Dia takan bisa masuk ke rumah ini. Aku akan menambah jumlah
Baca selengkapnya

Lamaran Raja

Pov Dita"Om, sudah menjenguk Raja?" tanyaku pada Om Damar. Anaknya masuk penjara, sempat-sempatnya dia ngajak ngamar aku di hotel. Gak ada iba-ibanya sama sekali ini orang."Nanti setelah puas di layani kamu, Om baru akan datang nemuin dia." ujarnya mulai melepas kancing-kancing bajunya."Aku ikut ya, Om." rengekku sambil membantunya melepaskan bajunya."Bukan, Om gak ijinin kamu. Tapi hubungan kita bisa terbongkar nanti kalau sampai kamu ikut kesana. Lagian, Om pergi kan sama Jeni, jadi gak mungkin bisalah bawa kamu.""Jeni? siapa dia? setahuku istri Om namanya bukan Jeni.""Iya, dia memang bukan istri, Om. Tapi wanita yang mau Om jodohin dengan Raja." ucap Om Danar. Mendengar Jeni adalah wanita yang akan di jodohkan dengan Raja membuat hatiku seketika panas. Entah kenapa meski sudah berkali-kali mencoba melupakan Raja, aku tetap tak bisa. Bahkan kehadiran Om Damar pun tak bisa menggantikan posisi Raja di hatiku."Kok kamu diam dan cemberut, sih. Gak semangat seperti tadi." tanya Om
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status