Pov Putra[Cit, aku butuh uang untuk beli mobil. Nanti datang, ya!]Ku kirimkan satu pesan untuk adikku. Dia yang memang sekarang menjadi simpanan om-om kaya segera membalas pesanku.[Mau mobil apa, Mas? jangan keluar kemana-kemana, bahaya. Biar nanti orang Om Farhan saja yang kirimkan mobil itu padamu.]Aku tersenyum membaca pesan adikku. Awalnya aku sangat kasihan saat mendengar dia di jual pada orang kaya. Namun melihat kebaikan lelaki yang kini mengencaninya, aku sudah tidak terlalu merasa bersalah lagi. Toh, sekarang hidupnya justru menjadi lebih baik, jauh berbeda jika di banding ketika dulu saat dia ikut bersamaku.Kalau saja dari dulu dia mau melakukan ini, mungkin aku tak perlu repot-repot lagi mencari orang kaya palsu seperti Dita yang telah membuat hidupku sekacau ini.Sehari menunggu, Mobil mewah yang ku pesan datang. Seandainya aku bukan buronan, aku sudah berkeliling kota dengan mobil ini. Membawa Abel jalan-jalan tentunya."Mas, jangan buat masalah dulu. Semua orang men
Baca selengkapnya