Home / Rumah Tangga / VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU / Chapter 481 - Chapter 490

All Chapters of VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU : Chapter 481 - Chapter 490

614 Chapters

BAB 482. Berhasil merampok.

POV Kayla. Yes! Tua bangka ini berhasil ke sini.“Bapak, ya, Allah, kenapa penampilan Bapak acak-acakan begini?” tanyaku pura-pura panik.“Panjang ceritanya. Bagaimana keadaan, Emakmu?”“Seperti yang Bapak, lihat. Emak sudah lebih baik, hanya saja penyakit yang lain harus benar-benar diobati. Bapak ini kenapa, sih?”“Ceritanya panjang, Kay.” Bapak terduduk lemas di sofa. Begitu juga dengan sopirnya. Gegas aku ambilkan minum. Imageku harus baik di mata mereka. Jangan sampai mereka tahu aksiku.“Bapak aku antar ke IGD dulu, yuk, sepertinya Bapak harus mendapat pertolongan pertama. Lihat ini tangan Bapak juga terluka,” kataku lagi.Tangan itu aku masih ingat sekali tangan yang dengan kejamnya menampariku berkali-kali. Aku pastikan tangan ini tidak akan pernah bergerak lagi untuk selamanya.“Tidak usah, Kay, suruh Dafa ke sini saja,” jawab bapak.Segera kutelepon Bang Dafa agar dia mau datang ke sini. Eh, ternyata ada pesan dari Abangku. Lebih baik aku baca dulu WA-nya. Pasti ini pentin
last updateLast Updated : 2022-11-19
Read more

BAB 483. Bapak mertua terkejut.

POV Kayla. [Amankan, Bang. Terima kasih banyak atas bantuannya. Gunakan uang itu sebaik mungkin. Ingat, Bang, kita harus benar-benar jaga rahasia ini. Pastikan anak buah Abang tidak ada yang berkhianat.][Baik, Kay. Kamu jaga diri baik-baik. Ya, Abang dan ke dua teman Abang akan bagi rata uang ini. Kami akan merantau sampai kamu menyatakan keadaan aman.][Sampai jumpa, Bang.][Sampai jumpa, Dik. Kamu pun harus jaga diri baik-baik.]Tak kubalas lagi pesan dari abangku. Aku sudah cukup puas dengan hasil kerja mereka. Tuhan, maafkan aku. Lindungi abangku dan teman-temannya dari bahaya.“Senyum-senyum baca WA dari siapa, Kay?” tanya emak. Duh, emak ini selalu saja memperhatikanku.“Dari Bang Dafa, Mak. Lihat HP Emak deh, Bang Dafa update status terbaru dan itu aku yang suruh.”“Oh, ya? Tolong ambilkan HP Mak, di tas.”“Bapak datang kapan, Kay?”“Semalam jam 12 kalau tidak salah.”“Biarkan Bapakmu istirahat. Kasihan.”“Bentar lagi, subuh, Mak. Apa tidak sebaiknya dibangunkan saja?”“Tidak
last updateLast Updated : 2022-11-19
Read more

BAB 484. Mengerjai Risa.

POV kayla.“Bang, Bapak kenapa, Bang!?” tanyaku pura-pura panik. Bagaimana tidak? Bapak mertuaku kejang-kejang. Matanya melotot ke atas.Bang Dafa memberikan pertolongan pertama pada bapak. Aku bingung harus berbuat.“Ke klinik terdekat, Pak!” teriak Bang Dafa pada supir kami.“Jangan, Bang, kalau parah begini tidak bisa dibawa ke sana pasti mereka juga bakalan merujuk ke rumah sakit yang lebih besar,” tolakku.“Pak, ke rumah sakit!” teriak Bang Dafa lagi.“Pak, buruan lama banget, sih!” bentakku pada sang supir padahal sebenarnya aku senang kalau mobil ini lama sampainya.Aku berharap tua bangka ini mati di jalan.Wajahnya sudah membiru sepertinya memang aliran oksigen terhalang masuk ke dalam paru-parunya.Apa bapak tersedak juga? Kan, tadi sedang aku suapi makan. Ah, terserah saja yang penting keadaan ini menguntungkanku.Beginikah rasanya balas dendam terpenuhi. Hati terasa amat bahagia dan juga puas?Ini belum seberapa dibandingkan penderitaan ke dua orang tuaku saat meregang nya
last updateLast Updated : 2022-11-20
Read more

BAB 485. Bang Dafa pusing.

POV Kayla. Astaghfirullah ... kubayangkan wajah Risa yang memerah karena marah dan juga ekspresi sedihnya. Pasti dia sedang berusaha mendobrak salah satu pintu kamar kami yang dia curigai.Memang dikira enak berbagai suami? Rasain semoga saja dia sadar.Kuhapus panggilan masuk dari Risa. Aku tidak mau ketahuan oleh Bang Dafa. Bang Dafa tidak mungkin marah sih, tapi si Risa itu pasti akan mencak-mencak jika kita bertemu nanti, jadi kalau tidak ada bukti kan, aku bisa mengelak kalau pun dia memperlihatkan riwayat panggilan kami yang lumayan panjang itu aku akan tetap bilang kalau tidak tahu dan mungkin kepencet.Gegas aku kembali ke IGD aku berharap dapat kabar duka dari Bang Dafa.Sampai di IGD supir kami sedang duduk sendirian seraya main HP itu artinya Bang Dafa belum keluar dari sana.“Bagaimana, Pak, apa Bang Dafa sudah keluar?” tanyaku basa-basi.“Belum, Non. Oh, iya, Non, aku mau izin untuk makan siang dulu apa boleh? Dari pagi aku belum makan,” tanyanya takut-takut.“Ya, boleh,
last updateLast Updated : 2022-11-20
Read more

BAB 486. Risa panas.

“Masalah brankas di rumah gimana, Bang?”“Ini mau Abang urus. Anak buah Bapak pasti bisa mencari pelakunya,” jawab Bang Dafa.Duh, semoga saja Abangku sudah pergi jauh dan tidak meninggalkan jejak apa pun.“Apa semalaman sebelum kamu ke sini tidak ada yang mencurigakan, Kay?”Aku menggeleng dengan ekspresi pura-pura bodoh.“Aku dan Emak pergi keluar itu sore Bang, sekitar jam 5an, kami saja salat Maghrib di luar. Di rumah hanya ada Kakak dan itu pun dia sedang makan mie,” jawabku seraya mengingat-ingat.“Oh, apa kakak lupa kunci pintu? Tapi, rasanya tidak mungkin karena Kakak tipe orang yang sangat teliti,” ujar Bang Dafa menerka-nerka.“Bang, namanya juga manusia pasti ada lalainya. Barangkali memang Kakak lupa kunci pintu. Ingat Bang, terjadinya kejahatan itu karena adanya kesempatan. Mungkin maling itu tidak sengaja datang ke sana. Kalau menurutku sih, Bang ini terjadi karena kecerobohan Bapak. Kan, Bapak yang terakhir pergi ke sini.”“Tapi, Bapak pulang dari kebun langsung ke sin
last updateLast Updated : 2022-11-20
Read more

BAB 487. Emak histeris.

POV Kayla. “Aku dari tadi memang sudah di sini, Beb. Bapak sakit. Makanya kamu jangan main HP saja, jadi tidak tahu kan, kalau Bapak kritis,” jawab Bang Dafa. Aku suka sekali keributan.“Apa? Sakit? Jangan alasan!”“Terserah kamu, percaya atau tidak!” bentak Bang Dafa.“Ayo, kita pergi!” ajak Bang Dafa padaku.“Mas! Mas, tunggu!” cegah Risa.“Kamu tidak boleh sama si udik ini. Ayo!” Dokter Risa merebut lengan Mas Dafa yang menggandengku“Bang, terima kasih untuk yang tadi!” teriakku sebelum mereka benar-benar menjauh dariku.“Iya, aku juga terima kasih,” jawab Bang Dafa.Yee ... aku pastikan pikiran Risa melayang-layang ke awan. Dia pasti menduga yang tidak-tidak.Sebelum masuk ke ruang perawatan emak aku harus memastikan abangku ada di mana jangan sampai mereka tertangkap anak buah bapak.[Bang?][Iya, Dik, Abang ada di seberang. Ini sudah naik kapal.][Anak istri Abang?][Abang ajak, Abang bilang mau cari peruntungan di ibu kota.][Teman-teman Abang?][Ikut juga.][Hati-hati, Bang.
last updateLast Updated : 2022-11-20
Read more

BAB 488. Misi ke dua berhasil.

POV Kayla. “Sudah, Mak, jangan dipikirkan nanti malah Emak makin sakit. Dengar kan, tadi kata dokter.”“Tidak bisa, Kay, itu uang kami satu-satunya.”Emak terus saja menangis dan aku dengan senang hati menyaksikan ini.[Bang, sudah sampai?][Sudah, Dik. Abang langsung ke hotel.][Jalankan rencana ke dua, Bang.][Siap!]Aku tidak sabar menunggu aksi abangku lagi sambil aku membujuk emak agar tidak terlalu sedih.Sampai aku memanggil Bang Dafa untuk segera datang.“Kata Dokter Alif, Emak barusan ditindak lagi?” tanyanya. Aku mengiyakan.“Mak, sudah jangan dipikirkan. Nanti aku akan cari orangnya sampai dapat.”“Tidak bisa, Dafa. Emak tidak bisa bersikap biasa saja. Itu uang kita satu-satunya.”“Aku masih ada tabungan Mak, kita bisa pakai tabungan kita. Makanya lain kali itu dengerin apa kata anak. Sebaiknya uang itu tarok di bank saja bukan malah di rumah begitu.”“Tapi, selama puluhan tahun ini aman, Bang. Mungkin itu yang jadi pertimbangan Emak,” sahutku.“Zaman sekarang beda dengan
last updateLast Updated : 2022-11-20
Read more

BAB 489. Patah jatuh ke jurang.

Assalamualaikum selamat pagi semua Alhamdulillah Fatki sudah tayang bab baru lagi. Yuk, bantu follow akunku.😉Happy reading everyone 💕POV Arman.🌸🌸🌸Hati siapa yang tidak patah kala tahu pernikahannya dengan wanita yang teramat dicintainya kandas?Bukan hanya itu, sayapku seperti terkoyak hingga membuatku tak mampu lagi bangkit untuk menopang tegak berdiri tubuh ini kala tahu apa yang sebenarnya terjadi pada diri ini.Sakit, saat tahu tidak berharganya diri ini.Tuhan, kenapa hukuman untukku begitu perih tak terkira? Tuhan, apa Engkau begitu murka padaku hingga aku terhinakan seperti ini?Tuhan, bolehkah aku minta untuk bisa hidup normal seperti sedia kala, berbahagia bersama dengan orang-orang yang aku cinta? Tolong Tuhan, beri aku kesempatan itu sekali saja. Aku akan perbaiki semua kesalahanku, aku akan jadi seperti ingingMU.Tidak dipungkiri, aku pun sangat menyesalkan kematian adikku satu-satunya. Ditambah lagi ibuku yang sakit tak berdaya.Hanya butuh waktu satu bulan ak
last updateLast Updated : 2022-11-21
Read more

BAB 490. Ingin bertemu.

POV Arman. Sejak kematian Intan. Ibu sama sekali tidak mau bicara denganku. Aku tahu ibu jadi begitu karena sakit struknya, tapi harusnya ibu pun tidak mencampakkan aku begitu saja. Semua yang kulakukan saat itu pun mendapat dukungan darinya lantas kenapa ibu malah tidak mau bicara padaku? Intan meninggal memang sudah takdir dan aku pun sadar bahwa akulah yang pantas disalahkan, tapi aku minta janganlah ibu bersikap seperti itu. Duniaku seakan makin runtuh saat mendapati ibu cuek padaku. Surgaku satu-satunya sudah tidak mau menerimaku lantas untuk apa aku masih bertahan? Kenapa aku tidak mati saja menyusul Intan? Malah aku dikasih penyakit seperti ini? “Makan jangan sambil nangis, nanti jadi asin itu lauk dan nasinya,” tegur salah satu teman selku. Tumben dia mau menegurku. Biasanya dia dan anak buahnya akan cuek bahkan membuliku. “Aku tahu kamu sangat menderita, tapi setidaknya nikmatilah dulu itu makananmu. Kami bahkan iri ingin makan seperti kamu, tapi kamu malah makan sambil m
last updateLast Updated : 2022-11-21
Read more

BAB 491. Reni pergi selamanya.

***“Arman, ada kabar gembira. Di depan ada seseorang yang mencarimu. Ayo, keluar!” ucap sipir membuyarkan lamunanku.Untuk pertama kalinya aku tersenyum saat namaku dipanggil. Sipir ini memang baik hati, semua tahanan dipanggil dengan namanya masing-masing padahal sipir-sipir yang lain memanggil kami dengan panggilan nomor yang tertera di baju kami.“Wuah, doa sang pendosa rupanya dikabulkan Tuhan,” sindir ketua geng.“Nanti malam ada yang mimpi indah nih,” sahut anak buahnyaAku buru-buru bangkit dan bersiap untuk dibawa ke depan.Siapa ya, pagi-pagi begini sudah datang mencariku? Biasanya orang-orang akan datang di siang hari ini pagi-pagi sudah di sini.Penuh semangat aku menemui orang itu sekilas kurapikan penampilanku. Kalau yang datang Fatki dan aku berantakan takutnya dia tidak lagi cinta padaku, meski aku tahu dia memang sudah tak lagi cinta.Akan tetapi mulut perempuan siapa yang tahu? Perempuan itu bilang tidak, maka artinya berarti itu iya. Menggemaskan sekali. Aku jadi t
last updateLast Updated : 2022-11-21
Read more
PREV
1
...
4748495051
...
62
DMCA.com Protection Status