Home / Rumah Tangga / VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU / Chapter 351 - Chapter 360

All Chapters of VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU : Chapter 351 - Chapter 360

614 Chapters

BAB 351. Mereka menyiksa Reni.

“Syukurlah, Ren. Aku terharu sekali kamu bisa berubah seperti ini. Kamu juga harus tahu kalau Allah itu maha pemaaf dan pengampun aku yakin DIA mau memaafkan dan mengampuni kesalahan kamu,” ucapku.“Semoga saja, ya, Fatki. Aku pun tak sabar ingin bertemu ibuku untuk mengakui semuanya dan menceritakan semuanya. Meski, sebenarnya tidak tega, tapi ibuku harus tahu itu.”“Kamu benar memang kejujuran itu penting, meski itu menyakitkan.”Emm ... sudah mateng ini sayurnya, Ren, ayo, kita salat dulu. Lihat ini sepertinya aku pakai maskernya kelamaan.”“Iya, ayo!”Aku dan Reni bergantian wudu. Masker yang kupakai lumayan susah dibersihkan karena terlalu lama.Aku dan Reni khusuk melaksanakan salat asar dan aku jadi imamnya. Saking nyamannya setelah salat kami rebahan. Reni membaca buku panduan salat sedang aku memikirkan bagaimana caranya agar bisa keluar dari sini.Balasan SMS dari ibu membuatku sedikit tenang, tapi penjahat itu masih berkeliaran sedang secepat-cepatnya ibu datang ke sini
last updateLast Updated : 2022-10-20
Read more

BAB 352. Pengorbanan Reni.

“Dengan ibu dan adikku yang bisu. Mau apa! Mau rampok! Silakan ambil apa saja apa yang kamu mau!” jawab Reni dengan lantang. Dia seberani itu. Apa dia sudah tidak memikirkan nasibnya sendiri?“Katakan di mana lu sembunyikan perempuan itu!”“Perempuan siapa? Adik bisuku?”“Anj***!”Plak!Plak!“Katakan atau lu akan mati di tangan kami!”“Tidak ada siapa-siapa di sini! Suamiku pulang aku pastikan kalian tidak akan selamat!” bentak Reni.“Sebelum itu terjadi lu, yang akan mati lebih dulu! Kecuali lu katakan di mana perempuan itu!”“Berhenti Dul, percuma kita siksa dia! Lebih baik kita gerak sekarang! Bos sudah manggil-manggil!”Brak!Suara pintu kamar sebelah. Kamar Mbah Supeni didobrak.“Pergi kalian atau aku pukul!” Ancam Reni.“Perempuan burik! Berisik, lu!”Bugh!“Aaa!” Reni teriak. Ya, Tuhan pasti Reni sudah dipukul pakai balok yang dibawanya tadi.“Diam, lu! Atau benar-benar gue habisin!” Ancam penjahat itu.Brak!Kini giliran kamar ini yang didobrak pintunya. Aku hampir saja berte
last updateLast Updated : 2022-10-20
Read more

BAB 353. Datang sebagai penyelamat.

Helikopter menjauh entah mau ke mana mungkin mau mencari tanah lapang untuk lepas landas.“Mbak Fatki, ya, Allah!” Mas Fais histeris dia bingung mau melakukan tindakan apa padaku. Mbah Supeni mendekat, beliau langsung mengangkat Reni dibantu beberapa warga. Sedangkan para ibu-ibu yang ikut datang membantuku.Kami dibawa ke ruang tamu semua orang sibuk memberikan pertolongan pertama pada Reni. Hebatnya dia sama sekali tidak pingsan, tapi kutahu kondisinya sangat lemah.Mas Fais sibuk berbicara dengan seseorang melalui HT, dia tampak khawatir sekali padaku karena bolak-balik melirikkku.Reni justru menatapku terus, air matanya keluar, tapi dia tersenyum padaku. Aku saja yang melihatnya tidak tega.“Neng, di sini saja jangan banyak gerak sini lukanya teteh bantu kompres.” Aku terbaring. Seseorang bermaksud membuka mukena yang aku pakai, tapi aku menolak. Di sini banyak laki-laki sedang lukaku ada di dalam badanku masa aku mau buka baju? Aku malu.Di sini minim penerangan lampu karena
last updateLast Updated : 2022-10-20
Read more

BAB 354. Takut hutang budi.

“Mbah, tidak tahu kalau orang-orang jahat itu bakalan datang lagi ke sini. Mbah kira mereka langsung pergi. Maaf ya, Neng.”“Mbah tidak perlu minta maaf begitu, ini bukan salah Mbah. Semoga saja mereka tertangkap.“Para warga sedang mengejar mereka dibantu bapak tadi yang bawa pesawat itu, Neng. Semoga saja tertangkap. Itu kan, lampunya terang banget sudah gitu anginnya juga kenceng jadi pasti itu hamparan rumput ilalang di bawang kebuka.”Aku tersenyum mendengar ucapan Mbah Supeni.“Jangan senyum gitu, Mbah jadi malu. Kan, Mbah ini orang udik kalau lihat pesawat dari dekat begitu senang sekali dan ini baru pertama kali dalam hidupnya Mbah. Paling banter Mbah ini naik mobil itu pun pas lebaran anak-anak Mbah mudik.”“Ternyata, Neng Fatki ini orang penting sampai dicari pakai pesawat segala pantas saja diculik. Mungkin itu penculiknya butuh uang banyak ya, Neng? Tega nyakitin orang demi uang.” Aku mengiyakan saja.Aku tak bisa menjawab ucapan Mbah Supeni karena kenyataannya bukan seper
last updateLast Updated : 2022-10-20
Read more

BAB 355. Berdamai dengan Reni.

Aku menahan sakit dan perih saat luka-luka di kakiku diobati.Mbah Supeni menghampiriku. Beliau meminta maaf karena pulangnya lama.“Hem, sudah tua juga masih jaim. Mas tahulah. Kamu itu dari bayi yang jaga, Mas. Luar dalamnya kamu, Mas tahu termasuk isi hatimu.”“Tapi, Mas. Aku ....”“Sudah jangan dipikirkan kalau berjodoh tidak akan ke mana yang penting kamu sembuh dulu.” Aku mengiyakan.Kulihat lagi ke samping di mana Mas Fais dibonceng warga.Mas Fais langsung menatap ke atas langit sambil garuk-garuk kepala saat pandangan kami bertemu entah apa yang dilihatnya dan mungkin saja tiba-tiba dia kutuan.“Mas, sudah kabari Ibu?”“Sudah, Mas tadi sudah SMS sudah terkirim nanti begitu ada signal pasti langsung ada balasan dari Susanti.”“Alhamdulillah ... Ibu gimana, Mas?”“Kaget, sedih, bahkan kata Susanti Ibu sampai pingsan dua kali.”“Ya, Allah Ibu ....”“Tenanglah Ibu pasti sekarang sudah lega karena kamu sudah ditemukan. Besok begitu kita sampai kita harus segera lapor polisi.” Aku
last updateLast Updated : 2022-10-20
Read more

BAB 356. Pulang.

~k~u🌸🌸🌸Aku terbangun saat angin kencang masuk ke kamar kami. Dingin sekali sepertinya akan turun hujan. Tanganku menyentuh kepala yang bersandar di ranjangku. Kukira Mas Nanang ternyata Mas Fais. Dia tidur dengan posisi dudul dan menyandarkan kepalanya di ranjang. Aku beralih pada Reni, Dia tertidur nyenyak selimut masih rapi menutup tubuhnya di samping Reni ada Mbah Supeni.Sepi sekali, apa hanya aku yang terjaga? Di mana Mas Nanang, aku haus ingin ambil sendiri tidak bisa kakiku sangat sakit. Mencoba untuk tidur lagi pun tidak bisa. Masa iya, aku harus menahan haus sampai besok pagi? Padahal dingin, tapi tenggorokanku kering.“Mas ... Mas? Mas Fais?” panggilku pelan-pelan. Aku terpaksa membangunkannya.“Mas ... Mas Fais?” Kusenggol tangannya. Bukannya bangun malah kepalanya balik menghadapku. Ck, lucu sekali dia kalau sedang tidur begini seperti anak-anak. Mas Nanang ke mana, sih? Kok, malah Mas Fais yang di sini.“Biasa aja geh, lihatnya jangan sambil senyum-senyum gitu. Nant
last updateLast Updated : 2022-10-20
Read more

BAB 357. Pertengkaran Dafa dan Robi.

POV Risa."Pecund*ng lu, Daf. Jadi laki tidak tegas. Mleyot-mleyot!”“Tutup mulut Lu, kalau tidak tahu apa-apa!”“Gue, tahu dalamnya lu, gimana! Maka dari itu gue bilng lu itu pecund*ng!”“Sekali lagi mulut lu ngatain gue pecund*ng gue gampar lu!”“Silakan, tinggal pilih saja mau yang mana? Pipi, perut, atau yang lain, gue sama sekali tidak takut sama lu!”“Arrghh!”“Beraninya Cuma ngancam dong!”“Pergi lu, dari sini! Jangan ikut campur urusan hidup gue!”“Ikut campur? Justru gue kesini mau kasih pelajaran ke lu, ingat Daf, orang selamanya tidak akan terus jaya seperti lu, sebaiknya lu manfaatin keadaan lu ini. Jangan mleyot! Lu, pasti tahu dan paham!”“Jangan sok, tahu? Lu, ngiri sama gue, hah! Lu, ngiri!”“Cih, ngiri kok sama lu? Enggak level!”“Lu, mau apa ke sini! Mau apa! Kalau bukan mau ikut campur urusan hidup gue?!”“Gue mau kasih tahu ke lu, pilih salah satu dari mereka, jangan sok! Jadi laki harus gantle! Akuilah kalau lu itu sudah kalah!”“Kalah?”“Iya, kalah. Bukankah lu s
last updateLast Updated : 2022-10-21
Read more

BAB 358. Kesal pada Dafa.

POV Risa.Sial*n memang benar kata Robi, kamu itu mleyot tidak bisa tegas dalam menentukan pilihan hati. Sudah kesekian kali kamu menyakitiku, Mas, kali ini aku tidak akan biarkan lagi kamu menyakitiku. Janda gatel itu harus lenyap dari hidupmu.Kuurungkan niat untuk menemui Mas Dafa. Moodnya sedang tidak baik kalau aku paksakan bertemu dia justru nanti dia akan makin marah tidak jelas. Padahal masalahnya dengan sepupunya, tapi semua bisa terkena imbasnya.Lebih baik kukirim pesan saja padanya.[Mas, sudah sembuh? Mau makan apa aku ke sana, ya?] Terkirim dan langsung dibaca.[Sudah baikan. Tidak usah repot-repot ini Bibi sudah masak.]Ck, baikan katanya? Sakit pun tidak.[Mas, nanti malam aku ke rumahmu. Kita harus bahas masa depan kita. Minggu depan aku ketok palu. Sambil menunggu masa Iddah selesai kita harus siapkan semuanya untuk acara pernikahan kita. Kalau kamu sibuk biar aku yang atur semuanya bersama ibumu. Kamu tahu, Mas ini adalah mimpiku. Mimpi untuk hidup bahagia denganmu.
last updateLast Updated : 2022-10-21
Read more

BAB 359. Menemui Robi.

POV Risa.“Risa, ini sudah satu Minggu sejak kejadian di rumah mertuamu itu, tapi mereka sama sekali tidak mau datang ke sini. Cobalah kamu bujuk mereka untuk datang. Bapak butuh uang mau beli sawah di kampung. Kalau bukan uang dari Fais, Bapak tidak mau. Uangmu simpan saja untuk kamu dan adikmu. Kita harus manfaatkan dia.”“Ngomong apaan sih, Pak, butuh berapa biar aku transfer saja.”“Tidak, jangan. Sayang uangmu. Lebih baik kita manfaatkan Fais saja.”“Aku tidak mau, Pak. Aku tidak sudi. Apalagi kalau Bapak nyuruh aku balik lagi sama Mas Fais.”“Bu—kan, bukan itu. Manfaatkan peluang saja, Ris. Sebelum kalian ketuk palu.”“Akan aku pikirkan, Pak.”“Jangan banyak mikir. Sudah sana kamu ke rumah Fais!”“Tidak sekarang, Pak, aku lagi banyak kerjaan.”“Ya, sudah lusa saja ajak Sekar kalau kamu malu mau ke sana.”“Hem, ya, udah, Pak. Aku mau kerja!”“Jangan ham hem doang, Ris ....” Tut! Kumatikan telepon. Bapak ini selalu saja repot. Padahal sudah aku tegaskan kalau aku tidak mau. Bapak
last updateLast Updated : 2022-10-21
Read more

BAB 360. Perjanjian Rahasia.

POV Risa.“Tapi, aku tidak mau mencelakai dia. Satu lagi tutup mulutmu itu, Ris, stop mengatakan hal buruk tentang dia atau kutampar mulutmu itu. Kamu pun harus tahu bahwa ini bukan kesalahan dia. Kalau Dafa berpaling salahkan saja dia yang tidak bisa move on. Sudah benar dia bersamamu masih banyak gaya!”“Aku tidak menyuruhmu mencelakai dia. Aku hanya menyuruhmu untuk miliki dia. Dengan kamu ikuti rencanaku, kamu akan dapatkan dia seumur hidupmu. Ingat mana ada laki-laki yang mau bekasan orang. Jadi, kamu harus buat dia bertekuk lutut padamu.”“Akan aku pikirkan, Ris.”“Jangan kebanyakan mikir. Aku tidak mau Mas Dafa makin tergila-gila padanya.”Robi diam saja. Aku pastikan dia mau menuruti kemauanku.“Itu terlalu beresiko, Ris.”“Terserah kamu saja, Rob. Bertindak atau tidak akan dapatkan selamanya?” kataku memberikan pilihan yang sulit untuk Robi.Aku tahu betul karakter Robi, tidak mau tersaingi, jadi aku yakin dia akan setuju asal aku tidak terkesan memaksa saja. Aku sebenarnya l
last updateLast Updated : 2022-10-21
Read more
PREV
1
...
3435363738
...
62
DMCA.com Protection Status