Home / Rumah Tangga / VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU / Chapter 361 - Chapter 370

All Chapters of VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU : Chapter 361 - Chapter 370

614 Chapters

BAB 361. Rahasia.

POV Risa.“Sampai bertemu besok, kamu susun rencanamu, aku akan susun rencanaku. Sampai jumpa Dokter Robi. Pastikan CCTV-mu aman. Buang pertemuan kita.” Robi mengangguk.“Sampai jumpa Dokter Risa, senang bekerja sama dengan Anda.”Kami saling berjabat tangan dan aku segera pergi dari rumah Robi. Di sini keluarganya bebas keluar masuk kalau sampai ada yang tahu aku di sini, maka tamatlah riwayatku. Dafa pasti akan sangat murka dan aku akan semakin dibuang olehnya.Sekarang saatnya aku meluncur ke rumah Bang Tejo, dia mata-mata yang bisa aku andalkan. Rahasiaku juga pasti akan terjamin keamanannya. Menurutnya aku banyak berjasa untuk keluarganya. Ya, anaknya yang tahun lalu hampir sekarat karena ditolak rumah sakit, aku tolong dan masih sehat sampai sekarang.[Bang, di mana? Aku butuh bantuanmu.][Abang, lagi di Pancong, biasa! Bantuan apa, Dok.][Jajan terus, kamu, Bang! Ingat kesehatan. Ingat anak istri!] Kesal sekali aku dapat jawaban dari dia.[Abang udah pisah sama istri satu tahu
last updateLast Updated : 2022-10-21
Read more

BAB 362. Manisnya Mas Fais.

Setelah berkata seperti itu Mas Fais menatap ke luar jendela.Ke dua kakakku meledek. Mas Nanang mecolek-colek lenganku sedang Mas Galih membisikan kata “Acie-ciee!”Kalau saja aku tidak sedang sakit sudah tentu kubalas mereka berdua.“Mbak, jangan cemberut begitu. Aku minta maaf kalau kata-kataku tadi menyinggung kamu. Duh, aku jadi merasa galak banget sama kamu,” ucap Mas Fais lagi.Mendengar ucapan Mas Fais lagi-lagi kakakku tertawa terbahak-bahak. Perasaanku tidak ada yang lucu dasar saja mereka suka sekali iseng.“Santai aja, Mas. Ini anak emang harus dikerasin kalau tidak pasti akan ngeyel!” jawab Mas Galih.“Apa itu berarti aku sudah lulus uji jadi calon adik ipar?” tanya Mas Fais seraya menaik turunkan alisnya.Mas Nanang dan Mas Galih, mengacungkan ke dua jempol tangan mereka.Seketika Mas Fais balik badan ke arahku lalu tersenyum manis.Manis sekali. Ya, ampun, kok aku jadi kesem-sem senyuman Mas Fais.Aku perlahan menganggukkan kepalaku. Mas Galih lagi-lagi iseng dia mala
last updateLast Updated : 2022-10-21
Read more

BAB 363. Parfum ini?

“Mungkin, kamu punya salah sama orang, terus diculik. Makanya kamu kalau punya mulut itu dijaga bicaranya jangan suka nyakitin orang, terus, nih, jaga sikap jangan sok kecentilan dan sok cantik itu membuat orang jadi bernafsu. Tidak mungkin kan, kalau kamu diculik karena minta tebusan? Kamu orang miskin, tampangmu saja tidak menunjukkan berkelas kok, jadi aku yakin banget kamu diculik karena sudah berbuat salah sama orang lain,” sahut Dokter Risa. Dia duduk di sebelah Mas Dafa, di depan kami. Mereka berdua berpegangan tangan saja sejak tadi. Kami duduk melingkar tentu saja tahu.“Jangan ngadi-ngadi deh, kamu itu! Pakai ngatain Mbak Fatki centil segala. Semua orang juga tahu kalau Mbak Fatki itu kalem dan memang cantik bukan sok cantik memang situ! Tidak punya malu dan lagi Mbak Fatki ini orang baik tidak mungkin dia diculik karena sudah berbuat jahat. Sama semut saja baik apalagi sama orang. Kecuali ada orang yang iri dengki sama Mbak Fatki, enggak suka gitu, jadi diculik untuk dibunu
last updateLast Updated : 2022-10-21
Read more

BAB 364. Mulut Dokter Risa.

“Stop, Dok! Aku bukan ganjen, aku mau memastikan sesuatu!” teriakku kesal. Memang dia pikir aku tidak bisa teriak.“Me—mastikan apa?” tanya Mas Dafa terbata.“Bau, parfum ini? Mas, bau parfumnya mirip sekali dengan parfum penculik itu,” kataku lagi.Mas Dafa terlihat bingung. Sedang aku yakin sekali ini parfum yang sama persis dengan yang dipakai penculik itu.“Jangan asal nuduh, Fatki! Yang punya parfum seperti ini banyak tidak hanya aku. Untuk apa aku menculik kamu sedang aku ... aku, ah, pasti kamu sendiri jawabannya."“Iya, betul, jangan asal tuduh!” bela Dokter Risa, tapi seperti ada sesuatu dengan pembelaannya itu.“Tapi, aku yakin sekali ini bau parfum penjahat itu,” jawabku.“Ya, kali, kalau kamu ketemu orang dengan parfum yang sama kamu bakalan mengira itu semua penjahatnya?” Dokter Risa kesal dia sampai menoyor kepalaku.Mas Nanang emosi, tapi tangannya aku tarik. Bukan saatnya adu fisik apa lagi dengan seorang wanita.“Tunggu dulu! Mbak Fatki, benar mencium parfum itu?” ta
last updateLast Updated : 2022-10-21
Read more

BAB 365. Teror!

Aku tertawa melihat tingkah mereka berdua.“Mbak, apa bisa mengenali ciri-ciri fisik penculik itu? Kalau Dokter Dafa rasanya tidak mungkin. Dia sangat mencintai Mbak Fatki, sudah gitu Dokter Dafa dari kemarin bersama Risa. Kecuali kalau dia punya ilmu menghilang," guraunya.“Mas Fais, membela Dafa?” tanya Mas Nanang.“Tidak. Aku tidak membelanya, Mas, tapi aku rasa dari 10% kemungkinan hanya ada 3% Dokter Dafa melakukan ini. Kecuali dia menyuruh orang dan tanpa sadar orang itu memakai parfum miliknya.”“Benar kata Mas Fais, Mas. Parfumnya memang sama persis baunya. Penjahat itu juga kenal denganku. Dia memanggil namaku, tapi ada satu yang aku ingat. Aku melukai dia di bagian pahanya. Kalau Mas Dafa punya luka itu kemungkinan besar itu dia,” jelasku.“Aku akan selidiki ini, Mbak. Kamu lekas sehat, ya? “ Aku mengangguk.Mas Fais pamit, dia harus pulang masih banyak kerjaan mau bertemu dengan pengacara juga itu sebabnya tadi Dokter Risa ke sini.“Mas Fais, tunggu!” panggilku saat dia sud
last updateLast Updated : 2022-10-21
Read more

BAB 366. Apakah aku salah dugaan?

Assalamualaikum selamat pagi semuanya bantu follow akunku, yuk! Biar aku makin semangat updatenya.🙏😊Happy reading.💕Tanganku bersiap melepas masker di wajahnya seketika tanganku ditangkis olehnya, sakit sekali.Tanganku beralih memegang pahanya. Aku yakin sekali luka tusuk waktu itu ada di paha kirinya.Kupukul dan kutekan sekuat tenagaku. Pria di sampingku kesulitan bergerak. Dia mengerang kesakitan. Benar kan, pasti ini penjahatnya. Dia rupanya pun berusaha melepaskan diri dariku.Lengan tanganku dipukul sekuat tenaga. Dia laki-laki tentu saja aku kalah. Buru-buru dia eranjak berdiri.Aku tak kehabisan akal kepegang kemejanya bagian pinggang erat-erat, tapi tetap saja dia bisa lepas dariku. Segera kusilangkan kakiku, meski sakit tetap aku tahan untuk menghalangi langkahnya, dia jatuh tersungkur sambil berpegang pada kursi rodaku.“Bu, ini penculiknya!” seruku.Ibu yang sedang bercengkrama dengan orang di sebelahnya langsung memegang pundakku.“Ini?”“Iya, Bu!”“Tolong ada penc
last updateLast Updated : 2022-10-26
Read more

BAB 367. Kabar gembira dari Mas Fais.

“Biar, Pak, mereka ternyata tetangga saya di kampung.”“Ini, kartu namaku, Fatki. Sepertinya kamu sedang sakit dan sepertinya kita bisa berteman lagi seperti dulu. Kalau ada apa-apa hubungi saja aku itu ada nomor teleponnya. Tenang aku kasih gratis. Aku tahulah, kalian gimana jadi jangan malu-malu.” Robi meletakkan kartu namanya di telapak tangan Mas Nanang. Lalu permisi pergi.Satpam kembali menyuruhku pergi.Mas Nanang mendorong kursi rodaku. Kami keluar rumah sakit tanpa bicara apa-apa.Ibu berkali-kali mengusap pundakku.Aku yakin sekali kalau tebakanku tidak salah, tapi kenapa jadi Robi?Apa Robi yang melakukan itu? Kami sudah lama sekali tidak berjumpa dan kami tidak ada masalah apa pun.Dia memang terkenal angkuh dan sombong dari dulu. Pada siapa pun, apalagi kalau derajatnya di bawah dia. Robi teman sekolahku dari SD sampai SMP anak juragan sapi di kampungku. Dia sepupu Mas Dafa, jadi memang keluarga dia orang kaya raya. Pantas juga kalau dia jadi dokter dan aku benar-benar ti
last updateLast Updated : 2022-10-26
Read more

BAB 368. Benarkah Robi?

“I—tu, be—nar orangnya?” tanya Mas Fais. Lah, dia pun belepotan ngomongnya.“I—ya, benar, Mas. Itu orangnya, tapi ada tiga orang,” jelasku.“Mudah-mudahan dengan ditangkapnya dia akan memberi petunjuk lain ya, Mbak, dan kita segera tahu siapa dalang dari kejahatan ini.”“Iya, Mas, semoga saja.” Lalu kuceritakan semua kejadian tadi di rumah sakit pada Mas Fais.“Kirim nomor teleponnya biar anak buahku yang lacak. Kirim juga tangkap layar percakapan dari nomor itu.”“Baik, Mas, akan segera aku kirim.”“Mas ... em, terima kasih banyak sudah menolongku sejauh ini. Aku ....”“Kembali kasih. Cepat kirim ya, Mbak. Aku sedang dalam perjalanan ke rumah sakit. Mas Fawas tiba-tiba drop lagi.”“Ya, Allah iya, Mas. Salam untuk semuanya.”“Salam untukku tidak adakah?” tanya Mas membuatku deg-degan.“Mas, anu, itu Mas Nanang sudah manggil aku. Assalamualaikum ....” Segera kuakhiri obrolan. Aku tidak bisa mengontrol ritme jantungku kalau ngobrol dengan Mas Fais. Dia sudah berhasil membuatku salah ti
last updateLast Updated : 2022-10-26
Read more

BAB 369. Tertangkap 1.

[Yakin, Mas?][Iya, dan masih terus diselidiki. Berhati-hatilah jangan keluar rumah tanpa pendampingan ][Baik, Mas.]Aku segera memberi tahu berita ini pada kakakku dan juga ibu.Mereka jelas saja tidak percaya karena memang kalau terakhir nomor itu aktif di rumah sakit tadi pasti tersangkanya adalah Robi.“Kita tunggu kabar selanjutnya lagi. Semoga penjahat yang tertangkap itu bisa kasih informasi akurat.”“Aamiin, Mas. Semoga saja.”Kalau benar itu Robi, aku pun tidak akan beri maaf padanya. Dia sudah tega menganiayaku juga Reni yang sedang hamil.Tapi, kalau benar dia apa tujuannya? Aku tidak pernah dekat dengan dia pun tidak pernah bertegur sapa kalau tidak ada urusan penting.“Fatki, di bawah ada Dafa,” ucap istri Mas Galih memberi tahu.“Ada apa lagi dia ke sini! Aku akan hajar dia!” Mas Nanang tersulut emosi dan segera turun ke bawah. Aku yang panik langsung dibantu Susanti dan ibu menyusul ke bawah. Aku tidak mau ada perkelahian di sini. Mas Dafa banyak uang dia bisa melapork
last updateLast Updated : 2022-10-26
Read more

BAB 370. Suruhan dokter?

Assalamualaikum selamat pagi semua alhamdulillah Fatki sudah tayang bab baru lagi.Btw, maaf ya, kalau aku akhir-akhir galak karena jujur aku nulis ini susah banget terus dikomentari bertele-tele. Namanya juga drama ya, kan, kalau cerpen iya, juga sekali duduk selesai. Aku menerima kritik apa pun itu terkait PUEBI tapi tidak dengan alur. Karena alur hak mutlak penulis. Aku menulis ini untuk kalian yang mencintai aku.Well happy reading 💕POV DAFA Pokoknya aku pun harus temukan orangnya. Aku akan buat perhitungan padanya. Kasihan juga Fatki disiksa begitu.Kalau pun aku kemarin yang culik dia, aku tidak akan buat dia terluka. Tinggal suntik bius beres! Aku bebas lakukan apa pun padanya.Beg* memang yang culik Fatku. Amatiran sekali.Mulai hari ini aku harus cari simpati pada Fatki terutama keluarga besarnya.Kemarin saja waktu aku kirim makanan ke sana dan diterima oleh kakak iparnya mereka senang sekali dan bilang aku orang baik. Ya, aku tahu sih, mereka itu bagaimana. Kelas men
last updateLast Updated : 2022-10-27
Read more
PREV
1
...
3536373839
...
62
DMCA.com Protection Status