Home / Rumah Tangga / VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU / Chapter 371 - Chapter 380

All Chapters of VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU : Chapter 371 - Chapter 380

614 Chapters

BAB 371. Robi sakit?

POV Dafa.Dokter? Apa itu Risa? Tapi, dia perempuan cerdas mana mungkin dia lakukan itu karirnya bisa berantakan. Aku tahu sih, kalau dia itu benci sekali dengan Fatki, tapi aku rasa bukan dia. Risa bukankah sangat ingin Fatki menikah dengan Fais agar dia bisa bersamaku? Itu yang dia katakan padaku, jadi tidak mungkin pelakunya dia. Ini pasti ada orang lain lagi.[Selidiki terus! Lu, tahu dari mana kalau pelaku utamanya dokter?][Dari gue ngintip hasil introgasi mereka, Bos. Lokasinya tidak jauh dari markas kita.][Culik orang itu dan bawa ke markas kita. Gue akan lakukan hal yang sama. Ingat jangan pakai kekerasan. Kita iming-imingi duit yang banyak pasti dia bakalan buka mulut. Lu, paham?][Paham, Bos. Akan gue dan Subi eksekusi.][Bagus, lakukan segera!][Baik, Bos!]Pintar juga Fais, tapi sayangnya aku lebih pintar dan licik dari dia. Kali ini aku pastikan akan menang.[Sayang, aku sudah dapat cincin berliannya yang aku suka. Transfer ya, aku mau bayar.]Ck, Risa-Risa masih saja n
last updateLast Updated : 2022-10-27
Read more

BAB 372. Seperti ada yang tidak beres.

POV Dafa.~k~u🌸🌸🌸“Ini dia yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga!” seru Kayla saat aku datang.Dia bergegas menghampiriku dan menggandeng lenganku masuk ke dalam.“Nah, gitu kan, senang lihatnya. Akur dan serasi,” sahut emak.Kulihat Robi terbaring lemah di sofa. Entah sakit beneran atau tidak. Rasanya kok, ada yang lain. Dia bahkan sepertinya malas sekali melihat ke arahku. Apa ini karena perdebatan kami tempo hari?“Sakit apa, lu, Rob?” tanyaku basa-basi seraya kupukul pahanya. Aneh di rumah saja pakai celana panjang begitu biasanya juga pakai bokser doang.“Sakit!” teriaknya. Ooh, rupanya dia terluka.“Kenapa lu, jatuh?” tanyaku lagi.“Bukan urusan, lu,” jawabnya ketus.“Robi, kalian ini selalu saja begitu kalau ketemu. Jawab itu Abangmu tanya,” tegur ibunya Robi.“Lagi, males aja, Bu. Itu si, Dafa resek,” jawab Robi.Aku hanya nyengir kuda saja. Mau kubantah ucapan Robi, tapi tidak enak ada keluarga besar.“Gimana kabar kamu, Nak? Kok, sepertinya jadi kurus. Apa pekerjaan k
last updateLast Updated : 2022-10-27
Read more

BAB 373. Cari tahu.

POV Dafa.“Entah, deh, gue juga tidak paham yang jelas gue akan cari tahu siapa penculiknya. Kasihan dia pasti hidupnya tidak tenang.”“Salah sendiri. Mungkin ada yang sakit hati sama dia. Lu, tahu kan, dia itu sok jual mahal. Sudah janda juga, tapi begitu.”“Entahlah. Lu, cepet sembuh. Gue mau cari tahu siapa ada apa tujuan penculik itu.”Robi diam saja. Sepertinya dia pun tidak konsentrasi aku ajak ngobrol. Tangan dan matanya fokus ke layar HP.Apa mungkin Robi sedang putus cinta dengan pacarnya? Sampai dia begini? Atau ada yang lain sampai-sampai dia sama sekali tidak meletakan HP-nya ke meja. Robi mengabaikan kami semua.[Lu, gimana, sih! Mastiin begitu saja tidak bec*s! Bisa gawat kalau Mas Dafa sampai tahu!]Aku membaca notif WA di HP-ku. Ini dari Risa. Kok, bunyinya begitu, ya?Saat aku buka dan mau membaca sialnya sudah dihapus.[Maaf Sayang, aku salah kirim.]Tidak kubalas hanya kubaca saja.Aku tahu itu salah kirim. Orang kalau panik memang cenderung akan salah dalam bertin
last updateLast Updated : 2022-10-27
Read more

BAB 374. Ketahuan.

POV Dafa Sebelum ada yang mencariku gegas aku memeriksa semua yang ada di kamar ini.Rapi dan sepertinya tidak ada yang mencurigakan.Srek ....Aku menendang secarik kertas kecil seperti struk.Kupungut ternyata benar, struk bukti transfer dengan nominal cukup banyak. Namanya asing. Keluarga kami tidak ada yang bernama Adul.Aku duduk di pinggir ranjang. Mengamati sekiranya ada yang menjawab tingkah aneh Robi hari ini.Tunggu dulu, itu parfum kok, seperti parfumku?Aku gegas menuju meja. Kuambil botol mungil itu.Benar ini parfum milikku. Masih baru karena banyak. Sejak kapan Robi suka parfumku. Bukankah dulu dia bilang aromanya norak? Kuletakkan kembali parfum itu pada tempatnya. Kali ini mataku tertuju pada jaket kulit yang tergantung di belakang pintu kamar ini. Sejak kapan pula Robi menggantung pakaian? Dia bahkan termasuk orang paling rajin di keluarga kamiJaket ini bau parfumku. Pasti dia habis pakai, tapi tadi di bawah dia tidak pakai parfum ini. Dia pakai yang seperti biasan
last updateLast Updated : 2022-10-27
Read more

BAB 375. Robi telepon seseorang.

POV DAFAHappy reading everyone 💕"Resek lu, ya! Gue di kamar dan enggak mau ketemu lu orang! Selama lu di sini jangan lu telepon gue ataupun nunjukin sesuatu yang mencurigakan. Paham enggak, lu, Ris!”“Heh, bukan, gue cemen ataupun letoi, ya, Ris! Gue begini cari aman! Lu, juga pasti enggak bakalan mau kan, ketahuan!”“S*tan! Bukan gitu maksud gue! Terserah lu, Ris. Lu, kalau enggak mau dengerin apa kata gue. Pasti lu akan nyesel. Ingat Ris, gue bisa lakukan apa pun demi repotasi dan karir gue tetap bagus. Gue bisa menghilang dari sini dan membiarkan Lu membusuk di penjara!”“Kesepakatan? Kesepakatan yang mana? Memang lu mau ikutin apa kata gue? Kalau lu, mau ikutin kata gue kesepakatan itu gue ikutin. Sudahlah capek ngomong sama lu, enggak ngerti-ngerti sama sekali. Bebal!”“Ini semua bukan mutlak kesalahan gue, Ris!”“Pokoknya gue tidak mau tahu Ris. Kita melakukan ini berdua, maka kalau sampai gue masuk penjara, lu juga bakal gue seret!”"Hah, enggak usah ngelawak lu, Ris. Paling
last updateLast Updated : 2022-10-28
Read more

BAB 376. Ternyata.

POV Dafa.“Mana tadi celana panjang gue. Kalau Dafa sampai tahu luka ini pasti dia akan bawel mulutnya banyak pertanyaan seperti perempuan,” gumam Robi.Oh, ternyata dia cari celana panjang yang tadi dipakainya untung saja tadi celana itu di taruh begitu saja di kasur.Drrtt ....“Sayang, aku sudah sampai nih, aku juga sudah beli sesuai pesanan kamu. Buruan keluar sambut aku.]Syiit! Cepat sekali sih, Risa sampainya. Robi juga kenapa lama sekali pakai celana saja hampir lima menit.[Lama amat si, lu, Rob!]Tidak dibaca dia buru-buru ke jendela dan menyibak gorden. Pasti dia tahu kedatangan Risa.Pelan-pelan aku ke luar dari balik pintu.“Loh, kok, lu, malah ke sini sih, Daf. Kan, gue sudah bilang tunggu di taman!” tegur Robi. Untunglah saat Robi tahu aksiku, pas banget aku sudah di ambang pintu.“Lu, kelamaan. Enggk lihat tah, gue sudah WA, lu?” jawabku spontan.“Ya, sorry tadi gue ke kamar mandi dulu. Itu Risa datang lu, yang undang dia?” tanya Robi syok tidak tahu.“Iya, gue yang un
last updateLast Updated : 2022-10-28
Read more

BAB 377. Andai

POV Dafa. [Son, diam aja!] Kukirim pesan pada anak buahku.[Iya, Bos, kita orang lagi beraksi tolong dong, Bos, transfer duit.][Oke, gue kasih, tapi dengan syarat, lu harus berhasil bawa kuar sandera itu ke markas dan harus dalam keadaan hidup!][Beres, Bos!]“Mak, kami jalan dulu, ya, ada beberapa hal yang harus kami urus.” Izinku pada emak.Aku harus selesaikan ini segera. Risa harus aku beri pelajaran.“Ke mana? Aku ikut dong, Bang?” pinta Kayla.“Apaan sih, kamu ganggu orang aja!” bentak Risa.“Beb, bentar ya, aku mau pipis dulu.”Aku mengangguk. Aku sudah malas bicara dengan Risa.Aku tahu itu hanya alasannya saja mau ke toilet kok, ke lantai dua dia pasti mau menemui Robi.Gegas aku ikuti dia. Aku harus dengar apa yang mereka bicarakan."Sudah gue bilang jangan ke sini kenapa pula lu malah nyimpen gue!" tegur Robi saat Risa nyelonong masuk ke dalam kamarnya. Percakapan mereka terdengar jelas karena aku sengaja menguping pembicaraan mereka."Gue harus mastiin kapan ana
last updateLast Updated : 2022-10-28
Read more

BAB 378. Maaf, Ris!

POV Dafa.Andai ada yang bilang aku ini lelaki plin-plan memang benar aku plin-plan dan pecundang. Tidak bisa menjaga hati dan tidak bisa menetapkan hati pada satu wanita padahal itu pilihan sendiri.Kunikmati celotehan riang Risa mungkin ini untuk yang terakhir kalinya. Kutatap wajahnya lekat-lekat, mungkin senyum itu, wajah cantik itu, tidak akan bisa lagi aku lihat.Tidak ada yang kurang dari Risa. Dia wanita kuatkan, hebat, cerdas, dan juga cantik. Hanya aku saja yang tidak pandai menjaga hatiku sendiri."Mas, jangan lihat aku gitu, dong! Aku kan, jadi malu," ujarnya. Pipinya seketika memerah. Oh, Risa, maafkan aku.Aku hanya tersenyum saja menanggapinya. Kubelai wajah cantiknya dan mungkin ini untuk yang terakhir kalinya."Kamu cantik, Beb," ucapku."Yeee ... Baru tahu? Apa baru nyadar? Kan, memang aku cantik dari dulu, Mas," jawabnya seraya tersenyum lebar.Tak kujawab lagi. Aku harus memantapkan hatiku.Sesampainya di pantai dia langsung lari-lari kecil dan mainan air
last updateLast Updated : 2022-10-28
Read more

BAB 379. Berpisah.

POV Dafa.“Lakukanlah jika itu menurutmu baik.”Aku yakin, Risa tidak akan pernah lakukan itu. Dia wanita cerdas dan berkarakter. Jadi, tidak akan mungkin dia mengakhiri hidupnya. Aku tidak akan terkecoh dengan ancamannya.“Mas, kamu anggap aku main-main?”“Berhentilah membual, Ris. Selamatkan dirimu, ambil cuti pergilah ke luar negeri. Aku akan bersihkan namamu.”“Percuma kamu bersihkan namaku kalau kamu pun tidak bisa aku miliki, Mas! Aku benci sama akmu!”“Jangan bebal. Ikuti apa yang aku suruh. Jangan sampai keluarga Sultan itu tahu. Karirmu bisa hancur seumur hidupmu.”“Biar saja, Mas. Biar saja hancur! Aku tidak peduli yang aku mau saat ini hanyalah kamu. Tolong, Mas, jangan bikin aku jadi gila. Aku tidak mau berpisah denganmu. Apa kata dunia Mas, bahkan aku sudah memposting segalanya tentang kita dan tentang rencana pernikahan kita.”“Ris! Dengar! Aku lakukan ini demi kebaikan kita bersama. Pulang dan segeralah berkemas lalu pergi ke luar negeri. Kamu akan aman kalau menurut pa
last updateLast Updated : 2022-10-28
Read more

BAB 380. Penangkapan.

POV FAISHappy reading 💕[Bos, ada pergerakan mencurigakan di dekat markas!] Lapor Elang.Aku yang sedang fokus mengawasi ujian semester tentu saja sedikit terganggu walau aku tahu anak buahku bisa kuandalkan.[Terus awasi, jika dia tidak melukai jangan kalian lukai.] Balasku.Entah kenapa rasanya hatiku tidak tega saja melukai orang tanpa sebab dan alasan. Jika mereka macam-macam dan melakukan tindakan kekerasan baru aku suruh anak buahku membalas.[Baik, Bos.] Elang mengirimkan beberapa foto.Ternyata mereka sedang mengintai markasku.Ada dua orang memakai topeng semua. Persis seperti ciri-ciri yang dibilang Mbak Fatki. Aku yakin mereka satu kelompok.[Bos, Sandera bilang disuruh seorang dokter, tapi dia tidak mau bilang dokter siapa.] Lapor Tupai.Dokter? Astaghfirullah ... apa dugaanku selama ini benar?Dafa?Risa?[Tunjukan foto yang aku kirim ini padanya. Katakan mereka atau bukan.]Gelisah aku menunggu balasan dari Tupai.“Waktunya sudah habis, silakan dikumpulkan ke depan!”
last updateLast Updated : 2022-10-29
Read more
PREV
1
...
3637383940
...
62
DMCA.com Protection Status