“Tidak ada, Mbak. Saya memang sengaja disuruh datang ke sini sama Bos muda. Suruh nemenin Mbak Fatki, takut orang yang tadi tiba-tiba datang dan buat onar.”“Duh, Mas Fais so sweet banget sih, jiwa pelindungnya itu loh, bikin hatiku meleleh. Eeeeh ....” sahut Susanti.“Duh, jadi enggak enak aku, Pak. Jadi merepotkan Bapak,” jawabku sungkan.“Enggak repot kok, Mbak, justru saya senang bisa bolak-balik begini dari pada saya suruh nunggu di kampus dia kayak orang ilang. Ya, mendingan ke sini,” jawab beliau.“Iya, betul itu, Pak. Ngomong-ngomong itu Bapak bawa apa? Untuk kami atau bukan?” tanya Susanti.“Eh, iya, sampai lupa, kan? Ini bawa camilan katanya Mas Fais biar kita enggak bosan di sini dan enggak kelaparan.”“Waah ... serius, Pak? Duh, jadi enak nih, tahu aja kalau kita garing di sini. Mana banyak banget.” Susanti langsung mengambil plastik keresek itu dan mengambil jajanannya.Mas Fais baik sekali pada kami, semoga saja Allah balas dengan sebaik-baiknya pembalasan.“Jangan ngala
Last Updated : 2022-09-13 Read more