Home / Rumah Tangga / VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU : Chapter 91 - Chapter 100

614 Chapters

BAB 93. Tak terima diusir.

“Kamu berani mengusir Ibu, Fatki? Ibu tidak pernah menyangka bahwa kamu akan sejahat ini pada kami baru saja kamu melangkah begini sudah begitu sombong mengusir Ibu mertua dan adik iparnya sendiri. Bena-benar keterlaluan kamu! Ibu sumpahin Kamu, usahamu tidak akan pernah maju,” omel ibu.“Ibu, sudah aku katakan kalau Ibu datang ke sini hanya untuk marah-marah lebih baik pulang. Aku banyak sekali pekerjaan, Bu. kalau Ibu tidak mau maka aku akan panggil security. Sekarang Ibu tinggal pilih pulang dengan cara terhormat atau pulang diantar security?” jawabku memberikan opsion.“ Sumpah orang yang jahat tidak akan pernah dikabulkan Tuhan, Bu. Lagi pula aku ini kan, hanya anak menantu Ibu, jadi sumpah Ibu itu tidak berlaku padaku lagi pula aku tidak durhaka kepada Ibu, aku sudah berkata baik-baik tolong tinggalkan tempat ini, kami banyak kerjaan, tapi Ibu tidak mau pulang. Malah nyumpahin,” jawabku.“ Kata siapa sumpah Ibu ini tidak berlaku anak menantu ya anak sendiri tidak ada kata-kata a
last updateLast Updated : 2022-08-07
Read more

BAB 94. Ibu mertua panik.

“Boleh ... malam ini kita makan tongseng aja ya, San, sama jajan cilok kita harus berhemat soalnya belum ada pemasukan sama sekali.”“Tongseng? Itu pun sudah sangat enak, loh, Mbak. Biasanya aku juga di rumah makan paling mewah itu pakai telur ceplok, sambal tempe, ataupun ayam goreng. Kalau ayam goreng sih, itu sudah istimewa banget dan itu mungkin makan kalau bapak gajian saja.”Aku terharu dengan penuturan Susanti. Dia benar-benar gadis yang istimewa. Di ajak makan tidak pernah milih-milih menunya, selalu bersyukur dengan apa yang dia terima.“Fatki di mana ini makanan kamu? Kenapa di sini tidak ada makanan sama sekali Ibu lapar!” teriak ibu dari bawah.“Haduh Nenek lampir mulai berulah lagi deh!” gumam Susanti.“Biarkan saja San, nanti juga kalau capek ibu akan berhenti sendiri.”“Tapi, berisik Mbak? Apa perlu aku turun nih?”“Jangan-jangan biarin aja, San. Nanti kalau Ibu lapar pasti beli makanan pakai uangnya sendiri. Kalau aku turun ke bawah yang ada Ibu minta beliin makanan p
last updateLast Updated : 2022-08-07
Read more

BAB 95. Kedatangan ibuku.

“Aamiin ... Mbak doakan kamu tidak akan pernah menemui kehidupan rumah tangga seperti yang Mbak alami. Semoga kamu dapat mertua yang baik. Sudah cepetan konsentrasi Kasihan ibuku San, nunggu,” kataku.Sampai rumah aku mendapati ibuku sedang duduk termenung sendirian di teras depan ruang jahitku.Beliau menopang dagunya ada ransel dan juga beberapa oleh-oleh dari kampung yang beliau bawa. Ketika melihatku datang mata Ibu langsung berkaca-kaca senyumnya mengembang. Aah ibu ... pasti engkau sudah merindukanku sama seperti aku yang selalu merindukanmu.“Ya, ampun Bu besan tambah cantik aja, tambah seger juga. Maaf ya ... nunggu lama. Sendirian ya, di rumah?,” sapa ibu mertuaku. Lalu mereka cipika-cipiki.“Alhamdulillah ... kalau dibilang tambah cantik dan tambah seger. Aku enggak sendirian kok, Bu besan. Itu di rumah ada si Reni,” jawab ibuku. Seketika aku dan ibu mertuaku berpandangan.Hatiku sudah tidak karuan ternyata ada Reni di rumah. Kalau ada Reni sudah pasti Ibuku mengetahui semua
last updateLast Updated : 2022-08-07
Read more

BAB 96. Nasihat Ibu.

Assalamualaikum selamat siang semuaaa Alhamdulillah Fatki hadir kembali.Bantu follow akunku ya 😍Salam sayang dariku💕“Fatki, Ibu sudah katakan pada ke dua kakakmu tentang apa yang terjadi pada rumah tanggamu. Besok mereka akan datang ke sini,” kata ibu saat aku baru selesai melaksanakan salat magrib.“Baiknya Ibu, bagaimana aku ikut Ibu dan Mamas aja Bu,” jawab aku pasrah.“ Iya, Nak ... Ibu pun mengikuti kemauanmu. Bagaimana kamu menyelesaikan masalah rumah tanggamu, Ibu sebagai orang tua akan mendukung sepenuhnya apa pun keputusanmu,” ujar ibu lagi beliau duduk di sampingku membelai kepalaku lalu membawanya ke pangkuan beliau.“Sabar ya, Na? Semua manusia yang hidup di dunia ini sudah ditakdirkan atas semua kejadian yang menimpanya. Tidak ada satu pun makhluk di bumi ini yang menjalani takdirnya tanpa ketentuan dari-NYA. Begitu pun denganmu, Allah ... mengujimu dengan peliknya persoalan rumah tangga. Ibu sendiri tidak bisa berbuat apa-apa. Sebagai wanita kita memang tidak mau
last updateLast Updated : 2022-08-08
Read more

BAB 97. Perceraian.

“Ashiaaap Adindaku! Kakanda siap datang esok sore yang menemui Adinda di sana. Bersabarlah menunggu kedatangan Kakanda,” jawab Mas Arman lebai.Susanti tertawa ngakak mendengar ucapan Mas Arman Tak kusangka dia menguping pembicaraan kami.“ Ha ha ha ... Kakanda, Adinda lucu sekali Mas Arman. Aku jadi tidak sabar melihat ekspresinya besok ketika berhadapan dengan ibunya Mbak Fatki dan juga kakak-kakaknya Mbak Fatki!”seru Susanti.“Biarkan sajalah, Santi, yang penting dia senang,” jawabku.“Aku heran deh, sama Mas Arman. Dia itu bucin, cinta mati sama Mbak Fatki, tapi kok bisa-bisanya ya, dia selingkuh yang ada di otaknya Mas Arman itu apa ya, Mbak?” ujar Susanti heran.“Entahlah ... Mbak Fatki pun tidak tahu, tapi yang jelas orang yang berani menghianati pernikahannya itu otaknya sudah dirasuki setan, jadi tidak bisa berpikir jernih lagi.”~K~U 🌸🌸Mas Nanang dan Mas Galih sampai ruko aku jam 3 sore. MEreka memang sengaja berangkat dari kampung pukul 10.00 WIB.Mereka konvoi berdua d
last updateLast Updated : 2022-08-08
Read more

BAB 98. POV Ibu mertua.

POV Ibu Arman.Fatki 5 langkah lebih maju dari pada Arman. Sekarang aku harus memikirkan bagaimana caranya agar barang-barang itu kembali lagi ke rumah ini.Aku tidak mau dong, ketika nanti diadakan arisan atau acara keluarga besar di rumahku, tapi rumahku tidak ada apa-apanya kosong melompong barang-barang mewah yang selama ini ada dibawa semua oleh Fatki apa kata teman-temanku nanti? Mau ditaruh mana mukaku ini dan satu lagi tugas beratku. Aku harus merebut kembali hatinya Fatki. Aku tidak akan biarkan dia sukses melebihi kami. Kalau pun dia sukses dia harus menjadi ekorku dia harus menuruti kemauanku.Fatki wanita yang baik aku yakin sekali dia mau menuruti kemauanku. Apalagi kalau aku sudah bilang durhaka sama ibu mertua itu dosa besar, maka Fatki akan luluh. Fatki tetap harus menjadi menantuku. Aku tidak akan melepaskan dia begitu saja, jika dia bisa membangun usaha di tempat mahal itu otomatis dia pun akan mendapatkan penghasilan lebih dari itu dan aku tidak mau itu terjadi.
last updateLast Updated : 2022-08-08
Read more

BAB 99. Rayuan.

POV Ibu mertua.“Fatki, Ibu harap kamu bisa memikirkannya dengan baik baik. Tidak baik loh, kalau zaman sekarang itu menyandang status janda. Kamu akan dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Oh ... tidak! Tidak! Tidak! Bukan hanya sebagian orang, tapi oleh semua orang kamu akan dipandang sebelah mata, jadi kamu harus mempertimbangkannya lagi. Ibu juga tidak mau kamu berpisah dengan Arman. Bagi Ibu, kamulah menantu terbaik Ibu. Yaa, meskipun kamu belum bisa memberikan Ibu keturunan itu tidak mengapa. Itu juga bukan salah kamu kan, yang penting sekarang kamu dan Arman memperbaiki hubungan lagi nanti kalau sudah rezekinya pasti akan dikasih anak juga,” rayuku pada Fatki.“Akan aku pikirkan baik-baik, Bu lebih baik Ibu sekarang pulang saja karena aku masih banyak pekerjaan.” Usir Fatki.Tuh, kan apa aku bilang menantuku itu tambah sombong dan keras kepala. Masa dia berani mengusir ibu mertuanya sendiri aku ini kan di sini sebagai tamu dan tamu itu kan, raja jadi harus dilayani bukan
last updateLast Updated : 2022-08-08
Read more

BAB 100. Arman depresi.

POV Ibu mertua.Aduh! kalau begini harapanku satu satunya adalah Arman. Dia harus bisa membujuk ibu mertua dan juga anaknya kalau tidak bisa maka tamatlah riwayatku.“Baiklah kalau begitu Besan. Terima kasih loh, sudah mau mampir ke sini nanti aku katakan pada Arman. Kalau Ibu mertuanya ada di sini jadi nanti malam aku dan Arman bisa datang ke ruko Fatki bersama Arman,” jawabku dengan menahan segala rasa di dada.Aku memandang nanar pada Fatki dan ibunya yang perlahan menjauh dari rumah ini. Semoga saja ibunya Fatki bisa bertindak secara adil dan dia mau tetap Fatki ada di dalam hidup anakku Arman.Aku pun yakin bahwasanya orang tua Fatiki pasti tidak mengizinkan jika Arman dan Fatih berpisah.~K~U🌸🌸🌸“Fatkui, memutuskan untuk berpisah denganku, Bu. Apa yang harus aku lakukan!” seru Arman saat dia baru saja pulang dari rukonya Fatki.Senyumku yang mengembang seketika menghilang saat mendengar kabar buruk dari Arman. Tadi ketika Fatki menelepon aku kira dia telah berubah pikiran ma
last updateLast Updated : 2022-08-08
Read more

BAB 101. Kedatangan Bapak dan Ika.

🌸🌸🌸“Tamu spesial siapa Susanti?” Aku segera menghentikan aktivitasku sebentar lalu turun ke bawah untuk melihat siapa yang datang. Karena aku merasa tidak punya teman spesial di sini, Susanti ini kadang-kadang kan, absurd.Baru saja hendak menutup pintu HP-ku yang ada di atas mesin jahitku berdering.Ternyata telepon dari ibunya Mas Arman. Tumben beliau meneleponku lagi aku kira setelah keputusanku dengan Mas Arman menemui titik temu Ibu tidak akan pernah menghubungiku lagi ternyata dugaanku salah.“Assalamualaikum, Bu ....”“ Wa'alaikumsalam ... lagi apa kamu, Fatki? Gimana kabar kamu, Nak?” tanya ibu Mas Arman. Tumben lembut.“Lagi sibuk mempersiapkan berkas-berkas untuk pengajuan perceraian besok, ada apa ya?” kataku tanya balik.“Oh ... tidak ada apa-apa Ibu telepon kamu hanya rindu kamu saja,” jawab ibu Mas Arman.“Rindu? Tumben sekali Ibu rindu padaku?” Aku rasa ada sesuatu yang aneh kalau kata Susanti modus.“Kok ... kamu bilangnya begitu? Memang tidak boleh Ibu rindu pad
last updateLast Updated : 2022-08-08
Read more

BAB 102. Bapak memintaku kembali pada Mas Arman.

“Bukan gila, tapi Arman itu mungkin sedikit depresi dia belum bisa menerima kenyataan bahwa kamu bukan lagi istrinya, jadi dia masih selalu terbayang bayang tentang kamu, Nak,” sahut bapak.Ini persis seperti yang Ibu katakan tadi padaku melalui telepon. Mungkin ibu akan menjelaskan secara detail jika aku tidak menutup teleponnya jadi, yang ibu maksud Mas Arman sakit adalah ini? sakit jiwanya.“Bayang-bayang bagaimana, Pak? Keputusanku kan, memang sudah mendapat persetujuan dari Mas Arman. Kami memutuskan ini dengan baik-baik jadi, seharusnya Mas aman pun legowo.”“Itulah Nak, biasanya yang diucapkan di mulut berbeda dengan yang ada di hati makanya Arman sekarang seperti orang yang kehilangan akal sehatnya.”“Kehilangan akal sehat bagaimana, Pak? Kemarin Mas Arman pulang dari sini baik-baik dia pamitan padaku, pada kedua kakakku dan juga pada ibuku tidak ada yang aneh dan sepertinya pun Mas Arman mau menerimanya.”“Oh ... jadi kemarin Ibumu dan kakak kamu datang ke sini, Nak?”“Iya, P
last updateLast Updated : 2022-08-08
Read more
PREV
1
...
89101112
...
62
DMCA.com Protection Status