Home / Rumah Tangga / VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU : Chapter 71 - Chapter 80

614 Chapters

BAB 71. POV Arman.

“Enggak, Dik, aku hanya sedang memikirkan masa depan kita saja. Kita sudah mau punya anak, tapi kerjaanku belum bener. Padahal aku sudah memasukkan lamaran kerja sana-sini, tapi belum ada yang keterima satu pun. Aku harap kamu bisa bersabar dengan kondisi kita yang sepeti ini dan aku berharap kita bisa terus sama-sama selamanya,” jawabku tulus. Kupeluk erat Fatki.Maafkan aku, Fatki. Aku tahu aku pecundang, tapi aku tidak bisa berpaling dari dia si pemandu lagu itu. “Arman jangan kupa besok!” teriak ibu dari ruang tamu saat aku menyalakan mesin motorku.“I—ya, Bu. Tenang saja, tapi ingat, ya?” jawabku seraya kukedipkan mata pada ibuku.“Tenang aja, Man. Ibu pastikan aman terkendali!” jawab ibu lagi.Aku sedikit lega. Dengan begitu ibu tidak akan memberitahukannya pada Fatki. Jadi, untuk sementara ini aman. Sekarang aku tinggal memikirkan bagaimana caranya agar bisa membujuk Reni dan dia mau mentraktir ibu untuk belaja sepuasnya.Sepanjang jalan aku bersiul bahagia aku membayangkan n
last updateLast Updated : 2022-08-03
Read more

BAB 72. POV Arman.

“ Iya, Ren, kamu harus percaya padaku bahwa aku akan menuruti semua kemauanmu termasuk untuk menikahimu asal kamu pun bisa meluluhkan hati Ibuku. Ingat ya, Ren, Ibuku itu suka belanja suka makan suka jalan- jalan.”“Kalau yang disukai ibunya Mas Arman hanya itu gampang aku bisa mengabulkannya. Kamu tahu kan, Mas, uangku itu banyak dari hasil aku kerja begini dan dari hasil kebunku di kampung?”“Syukurlah kalau kamu bisa memenuhi kemauan ibuku, aku yakin pasti Ibu akan menyetujui hubungan kita.”“Iya, Mas semoga saja Ibu mau menyetujui hubungan kita.”“Ya, sudah aku pulang dulu aku harus kerja ini sudah siang. Nanti kalau aku pulang tidak bawa uang Fatki akan curiga padaku dan itu akan semakin mempersulit hubungan kita.”“Iya, Mas, tapi kapan kita bisa ketemu lagi? Aku kan, selalu kangen sama kamu,” ucap Reni dengan gaya manjanya. Inilah salah satu yang aku sukai dari Reni dia manja padaku.“Besok kan, kita ketemu besok kita jalan bertiga sama Ibu.”“Kamu yakin Mas, kita bisa jalan be
last updateLast Updated : 2022-08-03
Read more

BAB 73. POV Arman

🌸🌸🌸 gadis itu namanya Ika. Cantik, tapi tidak secantik Fatkiku.Terus kenapa jiwa lelakiku kembali seperti ABG lagi. Aku berani menjajaki cinta lain selain istriku berawal dari keisenganku pada Reni aku semakin berani untuk melangkah lebih dan lebih lagi dalam pencarian dan penaklukan terhadap kaum wanita tak kusangka di usiaku yang sudah kepala tiga ini pesonaku masih tak terkalahkan bahkan anak-anak baru gede itu pun tersingkirkan oleh pesonaku. Bangga Tentu saja, dong! Aku bangga. Aku tahu aku salah dan aku menyesal kenapa tidak Sedari dulu aku melakukan ini kenapa justru setelah aku mempunyai istri merasa lebih tertantang dan juga merasa aura kelaki-lakianku makin mempesona.Ika Vania, adalah perempuan ke tiga yang ingin aku miliki saat ini. Gadis lugu itu masih satu Kecamatan dengan istriku ternyata aku harus lebih ekstra hati-hati. Entah kenapa dengan Ika aku makin tertantang ini semua Mungkin dikarenakan Ika dan Fatki bertempat tinggal di Kecamatan yang sama. Bagaimana p
last updateLast Updated : 2022-08-04
Read more

BAB 74. POV Arman.

“Man, bangun ada telepon tuh dari nyokap lu,” ujar si Pocil membangunkanku.“Biarin aja lah palingan juga nyuruh gua pulang. gua pusing di rumah lebih baik di sini sama kalian minum tuak dengan bebas pikiran jadi jernih lagi,” jawabku.“Lu, mah gitu Man, ingat lu punya istri di rumah lagi hamil siapa tahu nyokap lu hubungin lu karena ada sesuatu di rumah coba diangkat dulu itu teleponnya,” ujar pocil lagi.“Biarin aja lah gua ngantuk gua pusing.” Ku tekan tombol nonaktif di ponselku ini. Aku tidak mau siapa pun menggangguku termasuk Ibuku. Biarkan saja repetan dia akan aku dengarkan besok yang penting malam ini tidak ada yang bisa menggangguku.“Arman ya Allah! Ni, anak lihat ini sudah jam berapa sudah pagi kamu itu ya, ditelepon orang tua nggak mau angkat malah HP kamu matikan bangun, bangun, bangun!” Nah, kan benar juga apa kataku belum juga aku bangun ibuku sudah berhasil menemukanku di pos ronda ini. Mataku rasanya lengket sekali. Jika, bukan Ibuku yang membangunkan tentu saja ak
last updateLast Updated : 2022-08-04
Read more

BAB 75 POV Arman.

“Jangan bohong lagi Mas, aku capek makan janji-janjimu,” jawab Reni kesal.“Enggak, aku janji tidak akan bohong. Aku pasti akan menikahimu, tapi tolong kamu jangan kasih tahu Fatki, kasihan dia lagi hamil tolong ya,” rayuku.“ Baiklah aku pegang janjimu kali ini Mas, besok pagi kamu harus menikahiku,” pinta Reni.“ Eh, ada Nak Reni, sudah lama Nak?” tanya ibu basa-basi.“Belum Bu, aku ke sini mau menagih janji Mas Aman yang katanya akan segera menikahiku, tapi tidak jadi-jadi. Padahal dia itu tahu kalau Ibuku sedang sakit parah dan ingin melihat anak perempuan satu-satunya menikah Tolong dong Ibu bantu bujuk Mas aman kalau Mas Arman tidak juga menepati janjinya sampai besok pagi maka aku akan adukan semuanya pada Fatki pegang kata-kataku ancaman ku ini bukan sekedar ancaman,” jawab Reni sedikit sewot.“Baik Reni, Ibu akan bantu untuk membujuk Arman, tapi Ibu sedang bingung juga kalau kalian menikah besok dari mana dananya? Ibu tidak pegang uang sama sekali kamu tahu sendiri kan, kerja
last updateLast Updated : 2022-08-04
Read more

BAB 76. Intan meminta barang dikembalikan.

“Reni mana dia, Tan! Di mana dia?” tanya ibu. Aku terkekeh mendengar kepanikan ibu.Ibu pikir semua yang aku ucapkan padanya hanya sebuah omong kosong belaka.Inilah aku bisa membuktikan apa yang sudah aku ucapkan. Inilah aku wanita yang selalu saja dihina mandul padahal yang menghinaku itulah yang memakan hasil keringatku. Entah bagaimana nanti jadinya jika ibu, Mas Arman dan yang lainnya tahu kemajuan usahaku dan juga tempat usaha barukuAku yakin mereka akan bertambah sok.“Ibu cepetan pulang aku tidak bisa berbuat apa-apa aku hanya sendirian. Pokoknya Ibu pulang sekarang juga!” titah Intan. Dia segera mematikan sambungan video call dengan ibu. Lalu berusaha menghalangi Kevin dan dua temannya mengangkut semua barang-barang milikku.“Kembalikan! Aku bilang kembalikan barangku itu cuma milikku, itu semua milik Ibu jangan bawa jangan bawa barangku!” jerit Intan.“Jangan didengarkan ucapan perempuan ini, Vin! Kamu di sini aku yang bayar, jadi kamu harus melaksanakan semua perintah
last updateLast Updated : 2022-08-04
Read more

BAB 77. Ibu marah dengan Bapak.

Setelah itu membereskan rumah dari sudut ke sudut. Setelah itu itu baru bisa memegang jahitan sampai malam. Tidak ada yang membantuku, Mas Arman jika dimintai bantuan akan selalu menjawab lelah dan capek sudah bekerja seharian. Padahal aku pun juga lelah, tapi sekali lagi aku tidak bisa membantah perintah suamiku.Kata ibuku seburuk apa pun perlakuan suami selagi dia masih mau salat, selagi dia tidak main fisik, dan selagi dia tidak selingkuh maka sekuat tenaga aku harus mempertahankannya, bersabar dan mencoba untuk menyadarkannya. Jangankan istirahat, untuk makan saja aku terburu-buru karena saking banyaknya jahitan dan hanya aku sendiri yang mengerjakannya.Tidak mau terus dibodohi aku sedikit demi sedikit mulai menabung.Hasil jahitanku untuk membeli mesin jahit lagi, membeli mesin obras, dan juga untuk keperluanku.Kalau untuk menuruti kebutuhan di rumah ini semuanya akan habis. Aku pun bingung apa yang sebenarnya ibu lakukan dengan uang yang diberi oleh Mas Arman padanya. Be
last updateLast Updated : 2022-08-04
Read more

BAB 80. Dinodai?

Mas Arman melemparkanku ke kasur lalu Mengunci pintu kamar kemudian dia membuka kancing bajunya sampai situ aku paham apa yang akan dia lakukan padaku. Selangkah lagi dia maju aku pastikan burung daranya tidak akan berfungsi selama-lamanya.Aku mencari benda apa pun di kamar Intan yang mungil ini untuk melawan Mas Arman. Dia semakin mendekat, tapi aku belum memegang senjata apa pun. Tatapannya bengis, matanya merah, keringatnya bercucuran dia siap menerkamku.“Rupanya kamu ingin bermain-main denganku Fatki,” gumam Mas Arman.“Jangan mendekat Mas kalau kamu mendekat kamu akan menyesal seumur hidupmu!” Ancamku.Tapi, rupanya Mas Arman tidak takut dengan ancamanku. Dia bahkan terlihat semakin bernafsu padaku.Dilepaskannya celana panjang yang dia pakai.Aku sudah gemetaran takut sekali. Takut sesuatu yang tidak aku inginkan benar-benar terjadi. Aku ini bukan lagi istrinya jadi aku tidak mau disentuhnya lagi.“Berhenti aku bilang Mas berhenti di situ!" teriakku sekuat tenaga. Mas Arman
last updateLast Updated : 2022-08-04
Read more

BAB 81. Ibu mertua.

POV Ibu Mertua.Namaku Weni, dulunya adalah aku seorang kembang desa. Terkenal seantero kampung bahkan sampai luar kecamatan. Rumahku selalu penuh oleh bujang dari mana-mana yang datang apel ke rumah. Tak jarang dari mereka mengajakku pergi main atau sekedar nonton layar tancap di malam hari.Sayangnya bapakku tidak suka itu. Baginya anak gadis itu ya, harus di dalam rumah membantu ibu, belajar, ngaji, dan juga sekolah yang bener.Meski cantik aku bukanlah seorang yang terlahir dari keluarga kaya. Hanya pas-pasan saja.Aku dan ke dua adikku sering ikut matun di sawah untuk bantu bapak dan ibu cari uang dan uang itu kami pergunakan untuk bayar sekolah.Zamanku dulu lulusan SD sudah lumayan tinggi karena banyak sekali anak perempuan di desaku yang sama sekali tidak mengenyam pendidikan. Rata-rata mereka kawin muda. Ada juga yang menikah umur 12 tahun seperti Linda temanku .Beruntungnya orang tuaku tidak menginginkan itu. Mereka sepenuhnya mendukung pendidikan kami anak-anaknya.Setelah
last updateLast Updated : 2022-08-04
Read more

BAB 82.

Kulirik laki-laki itu dia tersenyum padaku. Tentu saja dia suka dan bangga bapak berkata begitu, itu artinya dia akan segera memilikiku seutuhnya.Lebih baik aku mati saja dari pada aku harus tidur dengan laki-laki itu. Tidak! Aku tidak mau memenuhi permintaan bapak.Aku merajuk kutinggalkan bapak yang sedang sekarat di kamarnya. Aku masuk kamarku. Aku benci keadaan ini. Aku benci diatur-atur! Aku benci harus menuruti semua kemauan orang tuaku! Aku benci bapak! Benci semuanya!Dunia ini begitu tidak ada padaku. Kenapa harus aku yang menjalani semua ini?Kenapa bukan orang lain saja?Aku terlalu sempurna untuk dan menjalani kenyataan pahit dalam hidupku.Haruskah aku benci Tuhanku untuk apa dia menciptakanku dengan sempurna dengan kecantikan yang paripurna, tapi pada akhirnya aku harus jadi begini menghabiskan sisa hidupku dengan orang yang tidak aku cintai dengan orang yang sangat jelek di mataku.Hidup ini memang benar-benar tidak adil harusnya bapak tidak memaksaku, jadi aku tidak m
last updateLast Updated : 2022-08-04
Read more
PREV
1
...
678910
...
62
DMCA.com Protection Status