“Apaan itu?”“Jadi, istri sultan laaah. Ha ha ....”“Kamu itu San, ada-ada saja.”“Ada dong, Susanti gitu, looohh! Tuh, kan, Mbak, HP-mu bunyi terus. Kayaknya memang penting deh! Mungkin calon mantan suami Mbak Fatki alias Mas Arman mau ngajakin balikan,” tebak Susanti.“Iya, kali, tapi aku enggak mau, San. Cukup sekali aku merasakan kegagalan cinta.”“Diiih, macam lagu dangdut aja, Mbak.”“Loh ... iya kan, bener, he he ....”~K~U 🌸🌸🌸“Buka, woooii! Buka!” teriak Intan dari luar. Dia menggYa Allah, itu mereka nekat datang ke sini.“Tuh, kan, Mbak, makanya kalau di telepon itu diangkat biar enggak datang ke sini itu para Mahluk jadi-jadian,” ujar Susanti.“Intan, jangan kasar begitu!” bentak ibu. Laah, tumben sekali ibu begitu. Biasanya beliau juga ikutan kasar.“Assalamualaikum ... Fatki, Nak!” panggil ibu. Aku dan Susanti saling berpandangan.“Mak lampir udah taubat, Mbak!” seru Susanti lalu cekikikan.“Grandongnya, kok, enggak ikut ya, Mbak?” tanya Susanti. Aku mengedikan bahuk
Last Updated : 2022-08-07 Read more