“... lalu apa rencanamu selanjutnya, Vin?”Senyum Kelvin sontak lenyap, ia menundukkan kepala barang beberapa detik, kemudian menghela napas panjang dan kembali mengangkat kepalanya. Ditatapnya wanita paruh baya yang memiliki garis hidung dan mata begitu mirip dengan Aleta, sang kekasih.“Yang ada di pikiran saya untuk saat ini adalah tetap di sini sampai Aleta sadar, Tante. Setelah dia sadar dan kami bisa bicara dari hati ke hati, saya baru bisa tentukan apa rencana saya selanjutnya.”Desi tersenyum getir, ia ikut menghela napas panjang, pandangannya tidak beralih dari lelaki yang ternyata sudah cukup lama menjalin kasih dengan Aleta, anak sulungnya itu. Pantas saja Aleta kemudian sampai nekat bunuh diri demi mempertahankan cinta mereka.“Tapi kamu tentu punya plan A dan B untuk saat ini, kan? Nah apa plan yang sudah kamu rancang sedemikian rupa? Tentu tidak mungkin kamu tidak punya rencana atau goals sama sekali, kan, Vin?”Kembali Kelvin tersenyum dengan sorot mata pedih, sebuah so
Last Updated : 2024-10-29 Read more