Home / CEO / Mengejar Cinta Ms. Independent / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Mengejar Cinta Ms. Independent: Chapter 131 - Chapter 140

164 Chapters

BAB 132: Pengakuan

Tubuh Rosea menegang kaget. Leonardo menuntut sebuah pengakuan sederhana dari Rosea. Kata-kata cinta begitu mudah bisa diucapkan, namun apakah kata-kata cinta yang keluar dari mulut Rosea akan diartikan dengan lain oleh Leonardo?Rosea terdiam cukup lama, memperhatikan seberapa dalamnya tatapan pria itu kepadanya.“Aku jatuh cinta sama kamu,” ungkap Rosea dalam satu tarikan napas panjangnya.Suara napas kasar Leonardo terdengar, sebuah kelegaan memenuhi hati Leonardo, ungkapan Rosea membuat Leonardo sedikit lebih percaya diri bahwa dia pantas untuk bersama Rosea.Pelukan Leonardo mengurai, pria itu menjauhkan wajahnya dan berhadapan kembali dengan Rosea yang kini terlihat jauh lebih tenang.Ternyata mengungkapkan kata-kata cinta masih membuat Rosea sangat tenang dan bersikap normal. Sangat berbeda dengan Leonardo yang tampak kacau tidak terkendali karena tidak bisa mengatasi seberapa besar letupan jatuh cinta di dalam hatinya.Rosea mengusap lembut belakang kepala Leonardo. Hati Rosea
Read more

BAB 133: Keluarga Atlanta

Prince berdiri di antara tanaman yang rumput yang tumbuh, anak itu memegang skop dan menjinjing sebuah ember. Beberapa lubang di tanah sudah tebuka, dengan telaten Prince menyimpan bibit pohon dan memupuknya.Beruntung sekarang hari libur, Rosea masih bisa meluangkan banyak waktunya untuk menemani Prince dan mengajari anak itu menanam beberapa tumbuhan di halaman rumah.Tidak jauh dari posisi mereka, Leonardo terlihat sibuk berbicara dengan rekan kerjanya. Sesekali pria itu melihat ke arah Rosea dan Prince yang tengah berbincang tampak menikmati kegiatan sederhana mereka.Selesai berbicara melalui telepon, diam-diam Leonardo mengangkat handponenyadan memotret Prince bersama Rosea.Leonardo sempat dibuat terdiam, memperhatikan ada lebih dari sepuluh photo yang dia ambil, setelah di ingat-ingat lebih jauh, Leonardo tersadar jika dia jarang sekali memiliki photo Prince yang sedang tersenyum.Rosea melepaskan sarung tangannya dan meninggalkan Prince sejenak.Sekarang sudah pukul Sembilan,
Read more

BAB 134: Sebuah Ingatan

Rosea tersenyum lebar menyembunyikan rasa bingung yang tersimpan di dalam hatinya.Keluarga Atlanta sangat baik, mungkin terlalu baik. Mereka semua sangat ramah, berbicara dengan lembut, tenang, begitu santai. Terkecuali sekumpulan wanita yang mengaku sebagai bibi Atlanta, mereka juga sangat baik, namun terlalu berantusias.Rosea sempat terkejut ketika bertemu dengan perempuan paruh baya yang pernah membeli cincinnya di pelelangan. Perempuan itu kini berada di sini, dan mengaku sebagai bibi Atlanta juga.Para bibi Atlanta mengerumuni Rosea, beruntungnya mereka tidak berbicara buruk, mereka lebih banyak menanyakan kabar, hobby Rosea dan saling memberitahu mengenai siapa diri mereka masing-masing.Rasa gugup yang sempat dialami Rosea perlahan menghilang. Bahkan ketika Vena, ibu Atlanta mengampiri Rosea dan mengajaknya berbicara. Vena begitu lembut, dia menyambut Rosea dengan tutur kata yang terasa menenangkan dan senyuman yang anggun.Ada perasaan yang berbeda di dalam hati Rosea, kelua
Read more

BAB 135: Marah

Suara musik terdengar mengalun lembut di dalam ruangan, keramaian pesta sederhana terlihat semakin menyenangkan dilihat. Pembicaraan singkat yang terjadi di antara Vena dan Rosea masih menyisakan banyak rasa penasaran di dalam diri Rosea. Rosea bertanya-tanya, mengapa Atlanta tidak berkata jujur padanya? Michael-pun begitu. Rosea yang memiliki kesempatan berbicara secara pribadi dengan Michael akhirnya bisa bertanya, mengapa kakek itu tidak berkata jujur sejak awal, sejak pertemuan pertama mereka. Michael tidak banyak berbicara seakan ingin Rosea tahu langsung dari Atlanta jawabannya. Rasa malu dan sedih yang Rosea dapatkan ketika dia mencoba mengingat semua yang telah terjadi diantara diriya dan Michael. Dulu, satu minggu setelah Rosea bertemu Michael dan saling berbicara. Michael secara halus mengantar Rosea bertemu dengan beberapa pengusaha hanya untuk menambah relasi Rosea, Michael mengajarkan Rosea bagaimana caranya membangun bisnis dan mempertahankan hubungan kerja sama yan
Read more

BAB 136: Pengakuan

Malam terlihat sudah semakin gelap, cuaca terasa dingin, pesta keluarga Atlanta belum berakhir, namun Atlanta membawa pulang Rosea lebih cepat karena ada hal lain yang ingin dia katakan kepada Rosea. Kini Atlanta duduk di sebuah bangku taman, di sampingnya Rosea terlihat diam dan menunggu apa yang ingin Atlanta katakan kepadanya. Rosea sudah tahu apa yang sebenarnya terjadi, namun dia memilih menunggu Atlanta berani berbicara jujur kepadanya. Ada kegelisahan di mata Atlanta, beberapa kali pria itu mengatur napasnya dan mengubah posisi duduknya. Atlanta tidak langsung berbicara, pria itu terlihat sedikit kebingungan harus memulai pembicaraan dari mana. Atlanta mencoba mengangkat wajahnya dan melihat Rosea yang masih duduk diam, menunggu Atlanta berbicara. “Sea,” panggil Atlanta dengan napas tertahan. Rosea menggeser posisi duduknya, mengikis jarak di antara mereka, pada akhirnya Rosea meraih tangan Atalnta dan menggenggamnya dengan kuat. “Kamu tenanglah, dan berbicara perlahan.”
Read more

BAB 137: Tidak Terduga

Rosea sedikit terguncang, pembicarannya dengan Atlanta akan berakhir seperti ini di sini. Mengantar pria itu pergi karena malam ini juga Atlanta akan pergi ke Milan. Hal-hal yang baru Rosea sadari dan dia ketahui terasa berjalan begitu cepat. Ada perasaan sedih yang menggelayut di hati Rosea, wanita itu sampai bingung karena tidak tahu bahwa dia bisa merasa seberat ini melepas Atlanta. Rosea tidak pernah berencana membuat sebuah ikatan kuat dengan pria itu, namun setelah Rosea tahu bahwa pria itu pernah berada dalam kenangan di masa lalunya, semuanya berubah. Ternyata Atlanta cukup penting untuknya.. Rosea menyeka air matanya sekali lagi, wanita itu berbalik pergi meninggalkan bandara dan hendak pulang. Namun, ada sesuatu yang menahan Rosea ketika wanita itu baru beberapa langkah keluar dari pintu. Rosea terpaku, pandangannya langsung tertuju pada Leonardo yang entah sejak kapan berdiri menunggunya. Leonardo, pria itu datang menemui Rosea di bandara. Rosea sempat terdiam meras
Read more

BAB 138: Serius

Rosea terbelalak kaget hingga kehilangan kata-kata dan berhenti bernapas untuk beberapa saat. Kata-kata Leonardo terlalu mengejutkan hingga membuat Rosea berpikir itu hanya halusinasi.“Leo” Rosea bernapas dengan tidak beraturan. “Jika kamu marah dengan cincin ini, aku akan melepaskannya sekarang, maaf sudah menyakiti perasaan kamu.”“Apa kamu pikir aku melamar kamu hanya karena masalah cincin itu Sea?” bisik Leonardo bertanya.Rosea terdiam karena Leonardo memahami apa yang ada di dalam pikirannya. Namun jika Leonardo membicarakan sebuah lamaran bukan hanya karena Rosea menerima cincin dari Atlanta, bukankah itu artinya Leonardo bersungguh-sungguh?“Leo, kamu jangan main-main,” bisik Rosea terbata-bata hingga harus bersandar sepenuhnya ke tembok karen terkejut dan kehilangan tenaga. Rosea masih tidak begitu percaya dengan apa yang sudah Leonardo katakan kepadanya.Ketegangan pada bahu Leonardo menurun, pria itu sempat membuang napasnya dengan berat mencoba meredakan kegusaran di hati
Read more

BAB 139: Buih Masalah

“Kamu kenapa sebenarnya Sea?” tanya Karina bersedekap menatap serius temannya itu yang kini duduk termenung tidak berbicara sepatah katapun.“Apa ada masalah dengan pekerjaanmu?” Felicia ikut bertanya.Rosea menggeleng lemah. Hari ini Karina bertemu secara khusus dengan Rosea untuk membicarakan cincin pernikahannya bersama Emmanuel, namun karena Emmanuel memiliki urusan pekerjaan, kini Karina datang ditemani oleh Felicia.Namun, sejak mereka duduk dua puluh menit yang lalu, Rosea terliha tidak begitu fokus dan sibuk dengan pikirannya sendiri.Rosea bukan seseorang yang suka menceritakan masalah pribadinya secara terbuka kepada orang lain, namun jika dia sudah setidak fokus ini dengan pekerjaannya, itu artinya ada yang dia pikirkan dengan serius.“Sea,” Karina kembali memanggil mencba untuk mengajak bicara.“Kamu bisa membicarakan perhiasannya dengan Helvin? Sepertinya hari ini aku butuh tidur,” ucap Rosea terdengar lemah.Karina dan Felicia saling melirik, kedua langsung bisa menyadar
Read more

BAB 140: Harapan

Rosea tahu jika sikapnya yang sedikit berubah membuat Prince sedih, anak itu bertanya-tanya apakah dia tidak senang ikut ke Paris bersama Prince dan Leonardo.Rosea berusaha untuk kembali bersikap seperti biasanya untuk membuat Prince kembali nyaman dengannya.Rosea melangkah masuk ke dalam kamar, memperhatikan Prince yang kini duduk di sisi jendela apartement tengah memperhatikan suasana kota Paris yang terlihat cerah.Anak itu terlihat merenung tampak memikirkan sesuatu.“Prince, kamu mau jalan-jalan?” tanya Rosea.Prince langsung menengok, anak itu tersenyum begitu cerah. “Sea mau?”Rosea mengangguk. “Kamu tahu tempat di sini kan?”“Tentu saja, aku hapal semuanya. Aku siap-siap dulu.”Rosea tidak dapat menyembunyikan senyumannya melihat seberapa berantusiasnya Prince yang kini langsung berlarian untuk bersiap-siap.Paris adalah kota kelahiran Prince, dari yang Rosea dengar, hampir dua bulan sekali Prince dan Leonardo akan ke sini, tidak mengherankan jika anak itu bisa sepercaya dir
Read more

BAB 141:

Suara tawa anak-anak yang tengah bermain terdengar, Rosea duduk di bangku kayu memperhatikan Prince yang kini berdiri dalam kegugupan, sesekali anak itu melihat ke arah Rosea seakan meminta dukungan.Prince kembali melihat ke arah anak-anak yang berdiri di hadapannya dan memberanikan diri memperkenalkan diri sesuai dengan apa yang sudah Rosea ajarkan kepadanya.Tidak berapa lama, Prince bersalaman dengan anak-anak yang dia ajak berbicara, mereka segera berlari menuju beberapa permainan yang berada di taman itu.Rosea tersenyum bangga, kini Prince sudah mulai berani dan mampu mengekspresikan ketertarikannya pada hal-hal sering dilakukan anak-anak seusinya. Prince tidak lagi seperti saat pertama kali bertemu, anak itu menghabiskan waktu hanya untuk menonton dan merenung.“Saya senang,” Adam menyodorkan segelas kopi yang baru dia beli coffe truck.Adam memutuskan duduk di sebelah Rosea dan ikut memperhatikan prince yang kini terlihat bahagia dan lepas. “Dulu, saya pikir, Prince tidak ak
Read more
PREV
1
...
121314151617
DMCA.com Protection Status