Penjelasan BapakKubuatkan segelas teh hangat untuk ibu mertua yang tengah duduk di ruang depan sambil menunggu kepulangan Mas Riza dari toko. Tidak seperti biasanya Mas Riza telat. Jika pun telat, biasanya Mas Riza akan menghubungiku agar aku tak mengkhawatirkannya. "Apakah Riza sudah menghubungimu?" tanya ibu saat aku meletakkan gelas di depannya. Aku menggeleng dan segera kuraih ponsel yang terletak jauh dari tempatku duduk. Belum ada balasan akan pesan-pesanku itu. "Kalau setengah jam lagi belum pulang akan aku susul ke toko, Bu," ucapku yang disambut anggukan kepala olehnya. Tak dapat dipungkiri, mata tuanya terlihat sekali mengkhawatirkan anak satu-satunya itu. Baru akan ke dalam mengambil makanan ringan untuk ibu, kudengar suara mobil Mas Riza masuk ke dalam halaman rumah. Kuikuti langkah ibu yang langsung mendekati Mas Riza. Begitu Mas Riza turun dari mobil, aku melihat pemandangan yang tak biasa. Wajah Mas Riza nampak lebam di bagian tulang pipinya. Bahkan ujung kiri bibi
Terakhir Diperbarui : 2022-10-28 Baca selengkapnya