Spontan Maya menutup mulutnya, kini wajahnya bahkan seperti kepiting rebus karena malu."Lebih dari itu maksudnya?" tanya Rangga seraya menelisik wajah Maya yang sudah memerah.Terlihat sekali kegugupan yang dirasakan Maya, melihat itu Rangga merasa iba. Lantas dia mengambil segelas minuman yang dibawa Bi Ijah dan memberikannya kepada Maya."Minumlah, May," ucap Rangga seraya menyodorkan gelas berisi teh hangat yang dicampur madu dan lemon.Karena panik, Maya mengambil gelas itu dan menandaskan isi di dalamnya. Bi Ijah melongo melihat minuman untuk Rangga dihabiskan oleh Maya."Segar, 'kan? Ingat, itu teh hangat dicampur madu dan lemon, minuman kesukaanku, May," jelas Rangga dengan senyuman menggoda."Ya ampun ... maaf banget, Mas. Aku gak nyadar udah menghabiskan minumanmu," seru Maya menyesal."Gak apa, May. Setidaknya kamu sudah tahu minuman kesukaanku, jadi nanti kalau udah sah, aku gak perlu repot-repot untuk ngasih tahu kamu lagi," sahut Rangga kembali menggoda Maya."Cie ... c
Read more