Satu bulan berlalu, Roy tak lagi menghubungiku, diam-diam aku menyimpan rindu untuknya. Pesannya tak lagi meramaikan ponselku, kata-kata manisnya tak lagi menyambut pagiku, entah di mana dia sekarang. Aku pun selalu menyibukan diri, tak ingin terus memikirkan apapun termasuk Roy, meski umi dan abi terus menanyakan kapan kami akan melangsungkan pernikahan. Aku menjelaskan kebohongan kami, tetapi seolah mereka tak percaya dan mengatakan aku hanya malu, sungguh di luar ekspektasiku. Namun, Amara bilang ia sering datang untuk menemui kedua putraku, atau sekedar mengajak mereka berjalan-jalan, karena aku di Bandung jadi tidak tahu itu. Ya, selama sebulan ini aku menetap di Bandung untuk membesarkan perusahaan yang bersiap akan mendirikan kantor cabang.Hari ini abi memintaku untuk pulang sejenak menggantikanya memberikan santunan kepada pesantren dan juga anak yatim yang setiap bulan kami lakukan, jika abi yang meminta aku tak bisa menolak, karena ia bilang akan mengunjungi kerabat yang s
Baca selengkapnya