Panjang waktu yang kulalui, hari-hariku berlalu begitu saja, seolah waktu begitu cepat berputar dan hari ini tepat dua bulan kepergianku dari rumah Bang Amar, meski dia masih mencukupi nafkah untukku juga keperluanku dan kebutuhan calon anak kami, sampai saat ini aku masih menunggu dalam sepi fakta yang akan dia berikan untukku, aku masih setia menantinya.Hari ini aku berencana untuk memeriksakan kehamilanku, Bang Amar sudah menunggu di luar sementara aku masih ragu untuk sekadar pergi denganya, aku tak ingin bermasalah dengan Farhan, ia berkali-kali mengancamku untuk meninggalkan Bang Amar, aku hanya menurut dan tak berniat bertengkar dengannya.“Sudah siap Dik?” tanya Bang Amar.Aku hanya mengangguk dan masuk mobil begitu saja, malas sekali berbicara denganya.“Abang udah gak sabar pengen lihat anak kita,”Aku tak menjawab atau merespon ucapanya, aku lebih memilih menatap kendaraan yang berlalu lalang. Banyak yang berputar putar di dalam otakku. Bagaimana hubungan ini? Akankah sela
Baca selengkapnya