Lagi-lagi Abi.Apa pria itu tidak bosan mendatangi kampus Fika setiap harinya? Abi selalu datang dengan membawa sesuatu, seperti cokelat, bunga, aksesoris, dan berbagai benda lainnya, yang membuat Fika tidak sampai hati bila menolak.Namun, meskipun begitu Fika tetap belum mau diajak rujuk dengan Abi. Walaupun, hampir seluruh kampus sudah mengetahui, bahwa Abi adalah suami Fika.Ya, suami. Karena pria itu selalu memperkenalkan diri sebagai suami Fika, bila ada seseorang yang bertanya tentang hubungan mereka.Sungguh mengesalkan, sekaligus membuat Fika sedikit berbangga diri, karena beberapa temannya juga mengetahui siapa Abi.“Mas Abi, tuh, kayak nggak punya kerjaan, tahu nggak?” Fika menghentak kaki, saat Abi sudah berdiri di depannya. “Hampir tiap hari datang ke kampusku itu, mau ngapain?”“Kamu, kan, sudah tahu jawabannya.” Abi meraih tangan Fika, lalu memberikan sebuah paper bag di tangan gadis itu. “Aku mau rujuk, sebelum masa iddahmu habis, Fik. Ayolah, jangan keras hati.”“Aku
Baca selengkapnya