"Kartika ...."DEG! Baru saja aku melupakan nama itu, tapi kini dia muncul di depan mata. Menyesakkan kembali rongga dada. Ah, kenapa dia harus ke sini? "Kamu kenapa ke sini tidak bilang-bilang, Tik? Aku, kan bisa jemput di bandara." Bang Rizal mendekat lalu menyalami wanita dengan rambut pirang itu. Mataku melotot saat wanita bernama Kartika itu memeluk Bang Rizal erat. Tak. Hanya itu, ia bahkan mencium pipi suamiku kanan dan kiri. Dadaku bergemuruh, kelakuan wanita itu sudah berlebihan. Seenaknya sendiri mencium pipi Bang Rizal di hadapan istrinya. Apa ia tak malu? Atau memang tak punya urat malu? Ini tidak bisa dibiarkan! Aku melangkah cepat, kudorong tubuh wanita itu hingga ia mundur beberapa langkah. Hampir saja ia terjungkal dan jatuh. Beruntung gerak refleksnya berfungsi dengan baik. Kalau tidak, dia pasti akan malu seumur hidup. "Alia!" Bang Rizal menggelengkan pelan kepalanya. Kuabaikan, lalu mengalihkan pandangan pada wanita yang kini berdiri di depanku. "Maaf, tidak
Last Updated : 2022-09-17 Read more