Pov Alia"Menyingkir, Bang! Jangan sentuh aku!" Kudorong tubuh kekar yang hampir menindihku. "Memangnya gak kangen?" godanya seraya mengedipkan mata ke arahku. Aku membalikkan badan, suara wanita semalam kembali terngiang di telinga. Rasa kesal yang sempat luntur kini kembali muncul, ditambah Bang Rizal tak ada etika untuk meminta maaf. Dasar lelaki! "Sudah siang, Sayang, kamu tidak lapar?" ucapnya sambil menarik pundakku agar bisa berhadapan dengannya. "Gak, gak laper!"Krucuk... Krucuk.... Cacing dalam perut menjerit serempak hingga menimbulkan bunyi yang terdengar begitu jelas. Menyebalkan, ini namanya mempermalukan diri sendiri, sudah tahu lapar tapi bilangnya tidak lapar. Aduh, ketahuan deh! "Ha ha ha ... Katanya tidak lapar, tapi bunyi perutnya menggelegar," ledeknya lagi. Aku menekuk wajah, rasa kesal dan marah masih mendominasi hati, belum berkurang hingga mendengar kata maaf yang keluar dadi mulut lelaki di hadapanku ini. Namun nampaknya suamiku ini tak kunjung mengert
Last Updated : 2022-09-14 Read more