"Ini dimana ya, Pak? Tadi kan saya sudah memberi alamat Bapak." "Ini rumah saya Mbak. Saya tidak tahu alamat rumah Mbak, lagi hujan saya takut nyasar," kilahnya. "Bapak bisa bangunkan saya,kan?" "Saya tidak tega, Mbak. Mari masuk, Mbak. Saya buatkan teh hangat. Tak mungkin saya mengantar Mbak dalam keadaan hujan deras seperti ini?" ucapnya lalu turun dari mobil. Dengan sedikit ragu, aku turun dari mobil. Tak lupa ku ambil koper kecil karena di dalamnya berisi susu dan keperluan Aira. Aku melangkah gontai masuk ke rumah minimalis berlantai dua. Meski tak mewah tapi tertata rapi dengan pernak-pernik kekinian. Rupanya selera bapak itu bagus juga. Dua gelas teh hangat ia letakkan di atas meja. Lalu tanpa malu ia jatuhkan tepat di sampingku. Oweek... Oweek.... Aira menangis kencang. Segera kubuka koper kecil lalu menuang air panas dari termos ke dalam botol. "Maaf Pak, ada air putih?" "Ada Mbak, sebentar saya ambilkan," ucapnya lalu berjalan ke dapur. Oweek... Oweek...
Last Updated : 2022-08-15 Read more