Hampir KeceplosanKuhentikan langkah kaki, dan menarik tangan Zulfa yang sedang kugandeng, hingga Zulfa juga menghentikan langkahnya. Aku berjongkok mensejajarkan badanku dengan Zulfa."Sayang, kita itu hanya nginap di toko. Nanti juga kita pulang ke rumah, Nak. Zulfa nggak boleh ngomong kayak gitu, Nenek itu nggak marah. 'Kan Nenek kalau ngomong memang begitu, suaranya kencang."Zulfa mengangguk pelan. Kuangkat kembali badan berdiri, lalu mengajak Zulfa meneruskan langkah. Bagaimana pun, aku tidak mau Zulfa membenci Neneknya.Sampai di toko, aku membuka pintu separoh, lalu masuk dan menutup kembali pintu kaca itu, menguncinya dari dalam, lalu mencabut anak kunci. Biar nanti kalau Lita datang, dia bisa masuk menggunakan kunci yang ada padanya."Sayang, kamu masuk mandi ya. Bunda juga mau mandi ini," ucapku menyuruh Zulfa masuk ke kamarnya untuk mandi. Setelah putriku itu masuk ke dalam kamar dan menutup pintu, aku menyeret langkah menuju kamarku.Baru saja membuka pintu kamar. Aku di
Last Updated : 2022-08-06 Read more