"Non Zanna, tidur saja. Sudah malam." Bi Nur menghampiriku yang duduk di ruang tengah, menatap tv yang tidak aku nyalakan."Nunggu Kenzi, Bi." Aku sedikit mengangkat wajah, menatap ke arahnya."Ini sudah larut, Non. Biar bibi aja yang nunggu Tuan Muda. Non Zanna tidur saja," ucap Bi Nur kemudian."Pak Rahman juga belum kembali ya, Bik?" tanyaku. Bi Nur menggeleng."Bibi punya HP?" tanyaku kemudian."Di Tuan Muda semua, Non. Pesannya, kalau perlu apa-apa, bilang ke Pak Rahman saja. Jadi yang pegang HP hanya dia." Bi Nur menjelaskan pesan yang Kenzi sampaikan.Ini sudah larut sekali, apa Mamanya cukup buruk kondisinya, jadi tak bisa ditinggalkan. Menunggu tanpa tau harus seperti apa dan bagaimana rasanya menyesakkan sekali. Tak tau apa yang sebenarnya sedang terjadi, hanya bisa Menunggu dan menunggu.•••Aku tak tau tidur jam berapa, saat aku bangun, selimut tebal sudah menutupi tubuhku. Di sofa lantai, beralaskan karpet bulu, Bi Nur juga nampak tidur meringkuk. Aku mencoba bangun dan
Read more