Aku segera turun saat mobil memasuki pelataran toko dan berhenti. Mas Ari yang melihat aku tirun dari kendaraan langsung menghampiriku. Dia security di sini, aku menanyakan apa Nyonya Flora sudah datang, karena aku tak melihat mobilnya yang biasa berad di depan toko."Ada di atas, Zan. Mau ambil pesangon?" tanya Mas Ari pafaku."Nggak, Mas. Zanna ada perlu aja sama Nyonya. Lagian masak kerja barusan minta pesangon hehehe, belum pantas," jawabku dengan disertai tawa."Nyonya mah baik, pasti dikasih," ucap pria bertubuh gempal itu. Aku kemudian tersenyum."Eleh ... eleh, itu suami kamu?" Setengah berbisik Mas Ari bertanya padaku, saat melihat Bara berjalan mendekat ke arahku."Ganteng, cocok sekali," ucapnya lagi, saat aku akan menjawab. "Mas udah kira, kamu orang kaya," lanjutnya lagi, tak memberiku kesempatan bicara."Siang Mas, saya temannya Zanna." Mas Ari mengulurkan tangannya, disambut ramah oleh Bara. Mas Ari memang lucu dan ceplas-ceplos."Mas, Zanna ke Nyonya dulu," pamitku,
Baca selengkapnya