ANDRAKesempatan ini tak kusia-siakan. Di belakang ayahnya, aku membuat janji pertemuan. Dia menyambut antusias.Yes, satu jalan terbuka. Ini harus diapresiasi.Di waktu yang disepakati aku bertemu kembali dengan Raka. Kali ini lebih santai.. Pertemuannya pun di restoran, bukan ruang rapat. Bahasan awal memang bisnis, lama-lama masalah hobi.Aku belum berani mengarah pada kehidupan pribadi. Masih dalam tahap menjajaki. Aku harus mengetahui pandangan pada Resti. Jika baik, harus lebih hati-hati. Namun, andai sebaliknya, akan lebih mudah menariknya.Pertemuan kami terus berlanjut dan menimbulkan jalinan akrab. Bahkan, kini sudah lebih berani bicara hal pribadi. "Mohon maaf sebelumnya, apa benar mas Andra itu mantan suami istri papa saya? Maaf, loh, Mas. Jangan tersinggung?" tanya Raka dengan sangat hati-hati. Sepertinya punya tujuan mengorek informasi lebih jauh. Mungkin ia tak menyukai ibu tirinya itu. "Betul, Mas Raka. Saya mantan suaminya."Aku harus menahan diri untuk mengorek ket
Terakhir Diperbarui : 2022-09-06 Baca selengkapnya