"OMG! Your mouth itu lho, Angel!" Yasmin berseru dengan mata terbelalak. "Itu mulut kenapa ember banget, sih? Tumben." "Yas, please. Sudah deh," gerutu Angel dengan wajah merengut. "Aku sendiri juga heran, kenapa kemarin sampai tiba-tiba menyeletuk seperti itu." Terlihat Yasmin yang sudah membuka mulut, tapi rupanya dia urung bersuara. Sebagai gantinya, dia memandang Aldi yang hanya mengangkat bahunya sekilas. Mereka bertiga tidak sengaja bertemu di lobi dan karena masih ada banyak waktu sebelum jam kerja, maka ketiga orang itu pun lantas memutuskan untuk pergi ke pantry. Yah, sekedar untuk menikmati segelas kopi instan sekaligus mengobrol. Ah, lebih tepatnya, membicarakan kebodohan Angel kemarin. "Untung saja kamu tidak ketahuan," ujar Yasmin lagi disertai desahan napas. "Bayangkan, saat beliau baru saja datang eh, malah ada yang memakinya." "Aku tidak memakinya, Yas. Kemarin itu aku hanya kelepasan saja. Sepertinya kemarin adalah hari sialku, sebab sejak pagi aku sudah sial me
Read more