Akhirnya malam ini Mas Yudi tidur di rumah ini, kami bertiga tidur dalam satu ranjang, di kamar utama. Yah, kamarku dan Mas Yudi dulu, dengan Rizki tidur di tengah.Alhamdulillah, demam Rizki sudah turun, aku lega kondisinya sudah mulai stabil. Semalaman aku tidur tak nyenyak, sesekali terbangun untuk cek kondisi anak semata wayangku, ada rasa takut kalau-kalau tiba-tiba panas tinggi saat tengah malam.Usai sholat subuh aku berkutat di dapur, memasak sop ayam. Mas Yudi tampak sedang bersiap-siap, entah ia akan langsung pergi ke galeri, atau pergi ke rumah istri mudanya, sejak semalam ia samasekali tak memegang gawainya, entah sudah berapa kali wanita itu mencoba menghubungi Mas Yudi.Mungkin ia lebih memilih fokus menemani Rizki, yang sedang membutuhkannya."Sintya, duduklah! Aku ingin bicara," ucap Mas Yudi, yang entah sejak kapan duduk di bangku meja makan.Aku menghela napas panjang."Ada apa lagi sih, Mas!" Sahutku ketus."Sin, Mas butuh uang, bisakah kamu transfer balik uang yan
Last Updated : 2022-07-25 Read more