"Maaf, karena aku sering menyakitimu."Hampir saja air mata Hanin terjatuh kembali. Tetapi wanita itu cepat mengalihkan pandangan. Bergegas dia keluar dari mobil.Sementara Dimas menatap kepergian Hanin dengan mata berembun. Dia sangat menyadari, terlalu dalam luka itu menusuk sanubari Hanin.Setelah berhasil menata hati, lelaki itu keluar dari mobil. Bagaimanapun, dia ingin menatap dan menyentuh wajah Dipta sebelum dia pergi."Assalamualaikum, loh? Ramai ternyata?" Dimas terkejut saat melihat Papa Roy dan Mama Desi sedang bermain dengan Dipta. "Waalaikumussalam, Dim. Bareng Hanin?" Papa Roy bertanya heran.Dimas mengangguk."Dipta. Sini, Nak." Dimas memanggil Dipta.Anak laki-laki itu tertawa senang. Segera berlari menyambut pelukan ayahnya. Dimas memeluk dan mengangkat Dipta tinggi-tinggi, membuat anak itu tertawa riang. Dia merasa seperti sedang terbang. "Jadi, kapan berangkatnya Bu?" Mbok Ti bertanya pada Mama Desi."Penerbangan besok pagi, Bu." Mama Desi mengusap tangan Mbok Ti
Last Updated : 2022-08-09 Read more