Home / Lain / Cinta dan Dendam / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Cinta dan Dendam: Chapter 21 - Chapter 30

73 Chapters

Chapter 21

Beberapa kali terdengar suara ketikan tangan yang merupakan gesekan tangan Maylin dengan keyboard. Hingga suara sambungan telepon yang berasal di sebelahnya, memecahkan konsentrasinya.Segera Maylin mengangkat telepon itu. “Hello!”[Miss Maymay, sir Dose minta bertemu dengan sir Carter.]“Oh really, Vel? Brianna menulari ajaran sesatnya padamu juga?” tukas Maylin dengan sinis.Pegawai bagian resepsionis bernama Velove Hall menanggapi Maylin dengan terkikik geli.[Calm yourself, my dear. Nama Maymay memang terdengar lebih indah.]“Sesuka kalian sajalah. Percuma aku protes jika kalian tidak mengindahkan sedikit pun kalimatku.” Maylin berdengkus sebal.Ia menatap jam di dinding. Sudah beberapa jam berlalu sejak ke empat pria itu masuk ke dalam ruangan. Rapat semestinya telah berakhir.“Bos sedang ada rapat penting. Aku harus minta persetujuan dulu padanya,” ujar Maylin yang kemudian menghubungi Elian melalui intercomnya.[Ada apa?]Suara Elian melayangkan pertanyaan terdengar di balik in
Read more

Chapter 22

Setelah Mider Dose keluar dari ruangan, tak lama berselang Valo menyusul bersama Asistennya. Suara derap langkah kaki terdengar berhenti tepat di depan meja Maylin, membuatnya mendongakkan kepala dan tatapan mata mereka bertemu.Maylin mengakui paras pria di hadapannya saat ini memang tampan walau umurnya hampir memasuki kepala empat. Pria itu juga memiliki tubuh berotot sehingga memberikan kesan bahwa pemilik tubuh menyukai olahraga.“Bagaimana hasil penyeleksiannya? Apakah kau mengakui betapa menariknya pria yang satu ini?” Valo mengangkat alisnya ke atas dengan cepat dengan celah mata yang sebentar membesar, bermaksud menggoda Maylin.“Penampilan Chris Evans dan Channing Tatum jauh lebih menarik, tampan dan hot,” balas Maylin, kemudian terlebih dahulu memutuskan kontak mata dan kembali fokus dengan pekerjaannya.Valo tertawa terkekeh-kekeh melihat sikap tak bersahabat yang ditunjukkan Maylin kepadanya dengan jelas. “Bolehkah kita berteman, Miss?” tanyanya.“Ini kali pertama saya me
Read more

Chapter 23

Elian menahan pergelangan tangan Maylin yang hendak beranjak dari tempat duduknya, kemudian berkata, “Jika pertemuan luar kantor berikutnya tidak butuh bantuan Marco, kau boleh mendampingiku.”Sepasang iris cokelat Maylin tampak berbinar senang seketika. Sudut bibirnya terangkat ke atas dan melengkungkan sebuah senyuman.“Kenapa kau kelihatan senang sekali mendengarnya?” Elian menatap heran Maylin.“Tentu saja aku senang, El. Kau tidak mengerti penderitaanku yang terkurung dalam penthouse-mu, lalu ke mana pun aku pergi selalu dikawal bodyguardmu. Belum cukup semua itu, bekerja di dalam kantormu pun hanya ditemani komputer sementara kau dan Marco sering ke luar kantor, bertemu kolega bisnis. Saking terasa bosannya, lalu aku menonton drama seri mafia.”Maylin mengeluh panjang lebar sembari menekuk bibirnya yang kontan langsung mendapatkan pelototan dari manik abu-abu milik Elian. Secepatnya Maylin memberikan pembelaan diri saat Elian menegur perbuatannya yang diam-diam melakukan aktivit
Read more

Chapter 24

Maylin baru saja keluar dari kamar mandi ketika ponselnya berdering. Senyumnya mengembang tatkala melihat layar ponselnya menampilkan nama Leonel Norman melalui sambungan video call.“Hai, kak Leo!” sapanya sembari tersenyum.Dari layar ponselnya menampilkan wajah Leonel tengah menatapnya lekat.[Hai, sweety. I’m missing you so bad]Ungkapan hati Leonel terlontar begitu saja tanpa basa-basi lebih dahulu.“Aku juga rindu acara kencan kita, kak Leo,” jawab Maylin.[Hmm … aku curiga bukan diriku lah yang kau rindukan, melainkan saat-saat belajar menggunakan pistol]Suara Leonel terdengar mendesis kesal sembari memasang wajah kesal pura-puranya, tetapi malah tampak konyol di mata Maylin sehingga dibalas wanita itu dengan cengiran.[Apakah itu artinya aku tidak diberikan kesempatan untuk menikahimu?”]Meskipun Leonel bertanya dengan nada menggoda, tetapi sesungguhnya ia tengah menyembunyikan kegugupan yang entah mengapa tiba-tiba muncul dalam dirinya.“Memangnya kak Leo sudah siap bertobat
Read more

Chapter 25

Leonel pun menceritakan kejadian empat tahun lalu. Kala itu, Dalbert beserta anak buahnya sedang melakukan transaksi penjualan narkoba di salah satu negara bagian Eropa Barat dan mereka berhasil menangkap salah seorang anak buah Crusio.Sayangnya, begitu Leonel tiba di tempat penyekapan, anak buah Crusio ditemukan sudah tak bernyawa, mengakhiri nyawanya sendiri dengan mengiris leher pada bagian kiri.Saat anak buah Leonel membawa pergi jasadnya, netra Leonel menangkap sebuah tato ular di sebelah bahu kirinya. Ia beranggapan tato itu hanya sekadar tato biasa sehingga luput dari perhatiannya.Kini setelah ia teringat kembali, tato di tubuh anak buah Crusio itu sama seperti dengan kertas lambang Crusio dari peninggalan sepupunya. Hanya saja tidak ada sekuncup bunga pada bagian tengah.[Terima kasih telah membantuku memecahkan satu misteri ini, sweety.]Leonel menarik sudut bibirnya membentuk senyuman lebar.“Apakah itu artinya aku lolos penyeleksian masuk ke dalam organisasi kak Leo?” ta
Read more

Chapter 26

“Seraya berpura-pura menjalani tugas dari Crusio, kita cari tahu kelemahan Nox.” Jeff menyuarakan keluar pemikirannya.“Kalau Nox memang punya kelemahan itu, mana mungkin dia masih bisa bernapas hingga sekarang!”“Sebelumnya mungkin memang tidak ada, Sir. Namun, kini tak lagi sama. Apakah Anda ingat di sisi Nox saat ini ada anggota baru?”Bayangan seraut wajah melintas ke dalam kepala sang pemimpin, membuatnya tersadar seketika lantas bibirnya membentuk senyuman licik. “Apakah kau yakin bisa memanfaatkan orang itu?” tanyanya.“Kita dapat menyimpulkan jawabannya dengan melakukan uji coba, Sir.”“Kau memang selalu bisa kuandalkan, Jeff. Tidak salah aku memilihmu sebagai orang kepercayaanku.” Ia menepuk-nepuk bahu Jeff diiringi wajah puas dan senyum lebar.“Setelah kita melenyapkan Nox, posisi underboss berikutnya sudah pasti akan jatuh di tangan Anda,” Jeff mengucapkan keluar dengan nada penuh keyakinan dan disambut gelak tawa dari Bosnya.“Aku mau beristirahat. Panggil orang untuk memb
Read more

Chapter 27

Elian berdeham pelan untuk menyamarkan wajahnya yang berubah tegang. “Ini masalah pria, kau tidak perlu tahu,” jawabnya.Tentu saja karena aku cemburu, Bodoh! Jelas sekali pria itu menyukaimu. Aku tidak suka melihat pancaran matanya saat sedang memandangmu. Batinnya bergumam.“Kau selalu bermain rahasia, El! Dengan sifatmu seperti itu, mana ada wanita yang bersedia menikah denganmu?” Maylin mencebikkan bibirnya kesal dan melipat kedua tangannya di atas dada.“Pria yang misterius cenderung mampu membuat wanita semakin penasaran dan mengejar pria itu.”Maylin tertawa sinis, lalu berkata, “Yeah … aku dapat melihatnya.” Kedua netranya mengarah ke dua orang Pengawal yang tengah berdiri mematung. “Ketimbang dari seorang wanita, lebih tepatnya bodyguard pribadimu lah yang sering mengejarmu, El.”Elian tidak menanggapi sindiran dari wanita di depannya itu. Dengan lembut ia merapikan untaian rambut Maylin yang jatuh hampir menutupi mata indahnya. Sebuah perhatian kecil, tetapi sangat melekat k
Read more

Chapter 28

Kedua sudut bibir Elian terangkat membentuk senyum lebar. Netranya tidak berhenti menatap pada layar ponselnya.“Apakah foto-foto itu membuatmu sebegitu bahagianya?” Maylin melirik Elian yang sedang duduk di sampingnya dengan seuntai senyum yang tidak lepas dari bibirnya sejak mereka mengambil beberapa foto bersama di Menara London. Sungguh ia tidak mengerti isi pikiran pria itu. Memangnya ada yang spesial dari foto itu?Foto yang tersimpan di dompetku selama ini berupa foto dirimu bersama Darwan. Hari ini bisa berfoto denganmu tanpa ada sosok pria lain, tentu saja membawa kebahagiaan tersendiri bagiku. Semoga keberuntungan dan kebahagiaan hari ini terus berlanjut sampai seterusnya. Batin Elian.“Kita mau ke mana?” Maylin bertanya saat mobil berbelok pada jalur yang bukan ke arah penthouse Elian.“Makan,” jawab Elian singkat.“Di mana?” tanya Maylin lagi.“Di restoran.”Jawaban singkat Elian membuat Maylin memutar bola mata. “Aku tahu, tetapi di mana?”“Kau akan tahu.” Pandangan mata
Read more

Chapter 29

“Siapa saja selain Brianna?” tanya Elian ingin tahu.“Hanya kami berdua saja.”Elian mengangguk. “Pergilah.”Maylin menatap Elian dengan terkejut dan tak percaya. Sebuah keajaiban mengingat Elian terlalu bersikap paranoid padanya. Padahal, ia sudah menyiapkan banyak ancaman untuk pria itu bila tidak diizinkan.“Sunggguh, El?” tanya Maylin memastikan.“Yeah ... asalkan bodyguardku harus selalu bersamamu, ke mana pun kau pergi.”“Suruh mereka mengawasiku dari jauh. Setiap berkumpul bersama teman baruku, jangankan mereka, aku pun merasa tidak begitu nyaman karena kehadiran bodyguardmu itu.”“Terlalu beresiko mengawasimu dari jauh, Lin. Kemungkinan terlambat melindungimu bisa saja terjadi. Aku tak akan mengizinkan mereka jauh-jauh darimu.” Elian menggelengkan kepalanya tidak setuju.“Oh Gosh! Aku bukan anak kecil! Memangnya siapa yang mau berbuat jahat padaku? Aku tidak punya musuh dan bukankah tadi kau sendiri yang mengatakan tak akan ada orang yang berani menculikku?” cibir Maylin.“Aku
Read more

Chapter 30

Maylin mendongak tatkala mendengar suara seorang pria dan tertegun melihat kemiripan wajah pria itu dengan Elian. “Selamat malam, Mr. Carter,” Maylin menyapa dengan sopan. Ini kali pertama ia bertemu dengan Ayah Elian.“No, no … panggil saja Daddy Emilio and good night too, Dear.”“Eh? Da— daddy?” Maylin tampak terkejut.“Frida pasti senang mengetahui kau tetap menjadi calon menantunya. Dan kau, Elian … kenapa tidak memberi tahu Daddy tentang hubungan kalian ini?”Maylin menatap Elian yang hanya bergeming. Pria itu tidak sama sekali terlihat akan meluruskan kesalahpahaman Ayahnya. “Anda salah paham, Mr. Carter,” ucapnya kemudian.“Daddy Emilio, Dear,” tukas Emilio memperbaiki panggilan wanita itu untuknya.“Ba— baiklah, Daddy Emilio.” Merasa percuma saja Maylin menyatakan keberatannya sebab Ayah Elian terlihat tidak mau dibantah. “Maaf, Daddy Emilio. Ada suatu hal yang ingin kutanyakan.”Elian yang dapat menebak perihal apa yang akan ditanyakan oleh Maylin, bersiap menahan wanita itu,
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status