POV Ela"Pergi kalian, pergi!" usir Nadia.Sejujurnya aku begitu prihatin dengan keadaan Nadia. Tidak ada tanda-tanda petaka, tiba-tiba berita kecelakaan Nadia Samapi ke telinga. Kemarin Mas Ilyas yang mengabari. Besoknya, aku dan Laras sengaja menjenguk. Ikut bersimpati, dan berniat mendoakan kesembuhannya. Namun, Nadia malah mengusir kami. Ternyata, musibah yang dia dapatkan sama sekali tidak menyadarkannya. Atas dosa-dosa yang sudah diperbuat."Nadia, tenang. Kami ke sini sama sekali tidak ada maksud jelek.""Pergi kalian. Gak usah sok baik!" bentaknya diiringi Isak tangis. Tangan yang sedang diinfus, dia kibas-kibaskan untuk mengusirku."Heh, Nenek Gayung. Kami bukan sok baik. Tapi hati kamu saja yang julid. Orang berbuat baik, dianggap mau ngeledek. Sengklek nih, orang.""Diam! pergi, hiks, hiks. Puas kalian liat kondisiku? puas, hah?""Istigfar, Dek, tenanglah.""Usir mereka, Mas.""Nadia, kamu benar-benar keterlaluan. Sadarlah, kamu yang mengundang bala. Saya tau, kamu mau meni
Last Updated : 2024-10-29 Read more