POV Ela"Mbak ...." teriak Laras histeris. Apa lagi yang terjadi? anak itu suka sekali buat rusuh. Seingetku, saat aku mau menikah, tidak seheboh Laras. Adikku ini, masalah kecil saja suka dibesar-besarkan."Mah, aunty nangis," bisik Zahwa yang tiba-tiba menghampiriku dari arah kamar Laras."Kenapa lagi?" tanyaku dengan oktaf suara yang tinggi."Hust, jangan kenceng-kenceng, Mah. Nanti Eyang tahu, tambah heboh," lirih Zahwa."Maaf-maaf. Emang kenapa sih, Mamah lagi sibuk, Nih," ujarku berbisik tepat di kuping Zahwa."Gak tahu, Mah. Tadi Awa lewat kamarnya. Terus aunty suruh manggilin mamah.""Ya udah, ayok kita samperin. Sebelum angin puting beliung menerpa rumah ini, karena teriakan Laras.""Ayok, Mah.""Nayla, nanti saya bantu lagi.""Baik, Mbak."Aku berjalan menuju kamar Laras. Namun, sesekali melirik ke belakang. Tak sengaja, menangkap ekspresi Nayla yang tengah berseri-seri. Saat tahu aku memandanginya, dia kembali menunduk. Aneh. Aku benar-benar curiga pada perempuan itu. Dari
Last Updated : 2022-07-30 Read more