"Aku berharap banyak kau bisa menerimaku, Zi," lirih Farid. "Sekalian nitip ini, ya, dicuciin. Biar yang punya makin kecantol," ucap Fira dengan senyum jailnya. Tangannya menunjuk jas milik Farid yang menutup tubuh Zia. Zia hanya membalas dengan senyum, ia tak ambil pusing dengan kejailan Fira barusan. "Ya udah, aku pamit, ya, Zi. Cepetan mandi, gih. Besok malam ada sesuatu yang penting pengen aku omongin ke kamu. Pokoknya nggak boleh nolak."Wajah manis berbalit jilbab lebar itu tersenyum jail. ke arah sahabat baiknya itu. jauh di relung sana ia berharap semua harapannya tentang Farid dan Zia dipermudahkan. Fira segera berlalu setelah pamit, sedangkan Zia, ia hanya menggeleng berulang sambil tersenyum, kemudian segera masuk kamar mandi setelah menyabet handuk yang tergantung dibelakang pintu kamar. *Sejak kejadian tadi siang, hingga saat ini jam dinding sudah menunjukkan pukul 9 malam, Farid tak juga dapat memejamkan mata. Detik demi detik kejadian sore tadi kini bergantian ber
Terakhir Diperbarui : 2022-07-12 Baca selengkapnya