Home / Pernikahan / Aku Istri yang Tidak Dianggap / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Aku Istri yang Tidak Dianggap: Chapter 51 - Chapter 60

106 Chapters

Bab 51 | Penyesalan

“Saya sempat ikut terharu lho melihat kamu tadi, Saf, saya fikir, kamu wanita terkuat dan paling tulus yang pernah saya lihat, setelah ibu dan istriku tentunya,”“Benarkah? Bukan wanita terbodoh yang mau saja disakiti bertahun – tahun?” tanyaku menggodanya.“Kamu tidak bodoh, kamu hanya bucin stadium akhir,”“Astaga!” aku ikut tertawa bersama Dokter Fadly, sungguh, ini pertama kalinya aku melihat dirinya sesantai ini di rumah sakit, walaupun yang membuatnya tertawa adalah kebodohanku yang menurutnya sudah mendarah daging.=================================Aku masih tidak habis fikir, dari mana dokter Fadly bisa mengetahui masalah pribadiku, mungkinkah Tiara yang mengatakannya? tapi untuk apa? Atau untuk meminta ijin saat aku tidak masuk dinas beberapa hari kemarin? Nanti biar kutanyakan kepadanya saat bertemu, daripada aku penasaran.Tadi setelah aku selesai menemani dokter Fadly visit ke beberapa kamar rawat, juga melakukan biopi pada pasien usus buntu, akhirnya aku diperbolehkan un
last updateLast Updated : 2022-08-15
Read more

Bab 52 | Saling Menyalahkan

Suster Anna membawaku menuju ruang rawat inap, di mana keluargaku sudah menunggu kedatanganku. Kulihat ibuku menangis, entah apa yang ditangisinya, nasibku ditinggal Safeea atau kondisiku yang cacat, aku tidak peduli, hidupku sudah hancur saat ini, terlebih kepergian dan keengganan Safeea untuk kembali kepadaku.“Mar, aku senang sekali akhirnya kamu sudah sadar,” suara itu, suara Adelya membuatku mengalihkan perhatian ke arah wanita yang duduk di kursi roda, dengan ayah mertuku dibelakangnya. Jadi kondisi Adelya juga separah ini?=================================“Pak Damar, saya permisi dulu, kalau butuh sesuatu tinggal pencet tombol ini, nanti akan ada perawat yang datang, saya permisi dulu,” tutur Suster Anna, setelah memastikan posisiku sudah nyaman di atas ranjang.Sepeninggal Suster Anna, keluargaku mulai mengerubungiku, bertanya basa – basi bagaimana kondisiku, padahal mereka bisa melihatnya sendiri, dan kuyakin, mereka sudah lebih dulu mengetahui keadaanku yang lumpuh. Aku ben
last updateLast Updated : 2022-08-16
Read more

Bab 53 | Siapa?

Haii pagiii.. maaf kemarin othor enggak up bab baru 🤭================Mas Essa merebut ponselnya, mengucapkan salam sebelum akhirnya mematikan panggilan video call, lalu menarikku ke dalam pelukannya.“Tidak ada yang berubah, Sayang, mereka tetap sayang sama kamu, apapun yang sudah terjadi,” ucapnya pelan, tanganya membelai rambutku begitu lembut.=================================Keberangkatanku ke Jawa Timur bersama Dokter Fadly dan rombongan berjalan lancar, kami tiba di lokasi sekitar pukul sebelas siang, miris dan mencekam adalah kesan pertama yang muncul saat aku menapaki kaki di sini. Gunung Semeru terletak di antara kabupaten Lumajang dan Kaupaten Malang, Jawa Timur. Gunung Semeru atau Gunung Meru adalah sebuah gunung berapi kerucut di Jawa Timur, Indonesia dan merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut. Gunung ini terbentuk akibat subduksi Lempeng Indo-Australia kebawah Lempeng Eurasia.Akibat erupsi ini, dua kecam
last updateLast Updated : 2022-08-18
Read more

Bab 54 | Masuk Perangkap

Baru tiga langkah berjalan, tiba – tiba aku kembali mendengar langkah yang semakin mendekat.Aku terkejut bukan main, saat mendapati diriku direngkuh dari belakang, jujur saja kepanikan merajai diriku, teringat tiga peristiwa buruk mengenai percobaan pelecehan yang pernah kualami sebelumnya. Aku ingin berteriak, saat tiba – tiba aku melihat siapa orang yang memelukku dari belakang tersebut.=================================Aku melepaskan pelukan dengan perasaan kesal, bagaimana tidak, disaat diriku dilanda kepanikan, Tiara justru tertawa terbahak – bahak melihat kepanikanku. Kalau tidak mengingat dirinya adalah sahabatku, ingin rasanya aku lemparkan dia ke lahar panas Gunung Semeru, biar dia tau, gimana rasanya ketakutan.Mengacuhkan Tiara, kulanjutkan langkahku menuju barak peristirahatan, jujur saja, mataku sudah tidak dapat diajak kompromi, sejak berada di sini jadwal tidurku sangat tidak teratur, lebih berantakan dibandingkan ketika dinas jaga di Jakarta. Makanya, ketika ada wakt
last updateLast Updated : 2022-08-19
Read more

Bab 55 | Sebuah DM

Sebelum ke depan barisan, ku arahkan pandangan untuk mencari keberadaan Tiara, sejak bangun tidur aku sudah tidak melihatnya di sampingku, entah dia tidur di mana semalam, yang pasti kondisi tenda seperti itu tidak akan sanggup tubuhnya tolerir.Maklum, Tiara tidak pernah merasakan hidup susah sejak kecil, dirinya juga paling anti mengikuti kegiatan yang berbau pecinta alam, jadi bisa dipastikan dirinya belum pernah melakukan camping semacam ini.Mengikuti feeling, aku segera menghubunginya, mencari tau dirinya tidur di mana semalam. Hingga panggilan ke tiga, telponku belum juga di jawabnya, membuatku khawatir dengan keadaannya, karena semalam, aku langsung tertidur tanpa bercakap – cakap lagi denngan Tiara.=======================POV AuthorTiara kaget bukan kepalang, saat tanpa sengaja, dirinya mendengar langsung percakapan antara Om dan Sepupunya tersebut. Mereka berdua begitu serius, membicarakan peluang bagi Yuda, untuk mendapatkan perhatian dan cinta dari sahabatnya, Safeea.Di
last updateLast Updated : 2022-08-21
Read more

Bab 56 | Pesan Balasan

[Ku fikir kamu terluka sepertiku, Saf. Nyatanya kamu terlihat sangat bahagia, apa tidak ada sediktipun sisa perasaanmu untukku?]Degh.====================Aku segera menutup aplikasi instagrem dan mematikan ponselku. Berjalan cepat keluar tenda menuju barak kesehatan. Aku tidak boleh terpengaruh dengan pesan yang mas Damar kirimkan. Biarlah, kisah kami sudah selesai, tidak ada yang bisa kami perbaiki, hubungan ini terlanjur rusak sejak awal.Sebelum ke barak kesehatan, aku mencari keberadaan Tiara, aku perlu membicarakan sesuatu kepada dirinya. Berjalan mengelilingi lokasi pengungsian, aku menemukan Tiara sedang mengantri sarapan pagi di dapur umum. Segera kutarik lengannya, sehingga keluar dari antrian dan mengikuti langkahku.Kubawa Tiara ke lokasi yang lumayan sepi, agar aku dapat berbicara lebih leluasa dengannya. Kutanyakan peluangku untuk bercerai dengan mas Damar, seingatku, Tiara pernah mengatakan jika semua bukti yang kumiliki sudah cukup dan sangat kuat, akan bermanfaat un
last updateLast Updated : 2022-08-22
Read more

Bab 57 | Sebuah Pilihan

[Kamu fikir aku akan membiarkan hatiku terluka lebih lama lagi karenamu? Kamu GR kalau berharap seperti itu. Kurasa, waktuku sudah cukup dua tahun ini menunggumu, mengharapkan kamu bisa bersikap sedikit saja baik kepadaku. Sampai akhirnya kini aku sadar, diriku terlalu berharga hanya untuk mengemis kasih darimu.Lanjutkan hidupmu bersama wanita yang selama ini kau puja! Jangan pernah harapkan aku lagi untuk membersamaimu, karena salah satu hal terbaik yang pernah kulakukan dalam hidupku, adalah pergi dari hidupmu, Mas].======================Ku remas dadaku yang tiba - tiba saja terasa nyeri, menatap nanar ponselku yang masih memperlihatkan pesannya. Apa benar yang Safeea katakan melalui DM ini adalah ungkapan hatinya? Ya, pasti benar, aku yang terlalu berharap dirinya masih mau menungguku, menemani hari – hariku, setelah perjalanan panjang aku menyakiti hati, fisik dan mentalnya.Aku menertawakan kebodohanku sendiri, bertahun – tahun lamanya, aku menyakiti wanita yang sudah denga
last updateLast Updated : 2022-08-23
Read more

Bab 58 | Kesepian

"Papa enggak akan tega melakukannya, kan?”“Kata siapa, Del? Papa dengan senang hati akan melakukannya, kamu lihat saja!”“Papa pasti bercanda,”“Apa kamu lihat ada raut candaan di wajah papa, Del?” Adelya bergetar, tidak dia temukan keragu – raguan di mata sang ayah. Dirinya takut, jika sampai sang ayah memperkarakan Damar, dan membuat suaminya itu di penjara.======================Adelya gelisah, perkataan papanya seakan menari – nari dalam fikirannya, membayangi dan mengejeknya. Dirinya merasa dunia seakan tidak berpihak kepadanya, membiarkan dirinya tidak dapat hidup tenang dengan pria yang dicintainya. Adelya ingin kembali kepelukan Damar, menemaninya menjalani hari – hari terberatnya, namun dirinya pun tidak mau jika sampai Damar diperkarakan oleh orang tuanya sendiri.Tiba – tiba Adelya teringat ancaman yang Damar katakan sesaat setelah dirinya siuman dari koma. Damar mengatakan akan balik melaporkan Adelya dengan kasus penganiayaan yang menyebabkan hilangnya janin dalam kandu
last updateLast Updated : 2022-08-24
Read more

Bab 59 | Dikuntit

“Cinta itu sungguh aneh, bukan? Dia hadir disaat tidak tepat, hanya membuat luka semakin menganga. Bahkan membuat seorang penakluk wanita, menjadi ciut dibuatnya, lucu” gerutunya, namun dapat terdengar jelas ditelingaku. Biarlah dirinya ingin mengoceh apapun yang di mau, aku tidak peduli.Dua hari lagi jadwal pembacaan ikrar talak ceraiku dengan Safeea, aku ingin tampil sempurna di hadapannya nanti, walaupun dengan keterbatasanku yang duduk tak berdaya di kursi roda. Tidak sabar rasanya untuk bertemu dengannya, saling menatap dan berbincang ringan. Walaupun kutau, itu hanyalah mimpi, tidak mungkin Safeea mau berbincang denganku, kan? ====================POV SafeeaSetelah satu bulan full aku menjalani tugas kemanusiaan di Jawa Timur, akhirnya malam tadi aku tiba di Jakarta, Mas Essa dan Tiara sengaja menjemputku di Bandara, kemudian membawaku makan malam, di salah satu resto fast food, yang identik dengan icon om badut berpakaian kuning merahnya. Sejujurnya aku ingin langsung pulan
last updateLast Updated : 2022-08-25
Read more

Bab 60 | Diabaikan

Tanpa sempat sarapan, aku segera berangkat ke rumah sakit dengan menggunakan ojek online, yang sudah menungguku di lobby. Entah mengapa aku merasa seperti diperhatikan seseorang, namun saat kuteliti ke sekeliling depan apartemen, aku tidak mendapati apapun yang mencurigakan. Apa ini hanya perasaanku saja? Tapi aku seperti mendengar suara kamera terjepret, siapa yang memotreku?================== Merasa dikejar waktu, aku memilih untuk mengabaikan kecurigaanku, menepisnya dan mencoba meyakinkan diriku jika itu hanyalah perasaanku saja. Segera aku naik ke atas motor, meminta bapak ojol untuk cepat beranjak dari sini menuju rumah sakit. Aku tidak ingin telat untuk kesempatan besar hari ini.Sekitar dua puluh menit kemudian aku tiba di rumah sakit, setelah mengembalikan helm kepada bapak ojol, aku segera memasuki lobby, berjalan cepat ke mesin absen otomatis, menyapa sekedarnya kepada rekan sejawat yang berpapasan denganku. Aku sempat menangkap pandangan menilai dari beberapa rekan peraw
last updateLast Updated : 2022-08-26
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status