Suster Anna membawaku menuju ruang rawat inap, di mana keluargaku sudah menunggu kedatanganku. Kulihat ibuku menangis, entah apa yang ditangisinya, nasibku ditinggal Safeea atau kondisiku yang cacat, aku tidak peduli, hidupku sudah hancur saat ini, terlebih kepergian dan keengganan Safeea untuk kembali kepadaku.“Mar, aku senang sekali akhirnya kamu sudah sadar,” suara itu, suara Adelya membuatku mengalihkan perhatian ke arah wanita yang duduk di kursi roda, dengan ayah mertuku dibelakangnya. Jadi kondisi Adelya juga separah ini?=================================“Pak Damar, saya permisi dulu, kalau butuh sesuatu tinggal pencet tombol ini, nanti akan ada perawat yang datang, saya permisi dulu,” tutur Suster Anna, setelah memastikan posisiku sudah nyaman di atas ranjang.Sepeninggal Suster Anna, keluargaku mulai mengerubungiku, bertanya basa – basi bagaimana kondisiku, padahal mereka bisa melihatnya sendiri, dan kuyakin, mereka sudah lebih dulu mengetahui keadaanku yang lumpuh. Aku ben
Last Updated : 2022-08-16 Read more