"Ish! Kurang ajar banget, sih!" gerutu Alia seperti ingin menutupi keadaan hatinya yang rasanya dalam kondisi tak aman usai Galang mengecup pipinya."Ya, memang." Galang melepas pelukannya dengan pelan."Selalu jaga kesehatan, ya, Sayang."Sebuah kecupan hangat kembali melayang di kening gadis berambut panjang itu."Bye."Galang berlalu. Meninggalkan Alia yang berdiri kaku setelah mendapatkan dua kecupan hangat di pipi dan kening."Tenang, Al. Aku nggak lihat apa-apa, kok, tadi." Aku buru-buru membuang muka saat merasa gadis itu mungkin tengah merasa malu saat aku menjadi saksi bagaimana seorang Galang berbuat sedikit agresif padanya pagi-pagi seperti ini."Ish, apaan, sih." Kulihat wajah Alia bersemu merah saat aku menggodanya."Menurutku … kalian pasangan yang serasi," ujarku kemudian."Tolong, berhenti membual, Indah!""Enggak. Aku serius.""Ingat, Indah. Dia mantan berondong Tante Melly dan sekaligus penjahat kelamin," ucap Alia tajam, tapi tetap aku tanggapi dengan santai."Tapi
Baca selengkapnya