"Dekat rumah ada toko disewakan. Itu aja nanti, disulap jadi toko pakaian."Rahmi terlihat bersemangat. Mungkin menangkap raut setuju di wajahku."Bagus, Dek. Mbak setuju. Tapi, tetap ijin dulu sama suami kamu, ya. Minta ridhonya sebelum memulai usaha. Soal isi toko, gampang itu, nanti Mbak bantu."Dia langsung menghambur memelukku lalu berucap terima kasih berkali-kali. Pelukan kami terurai saat terdengar deheman dari seseorang.Mas Mirza berdiri tegak di ambang pintu. Aku tersenyum melihatnya."Maaf kalau ganggu yang lagi lepas kangen," ucapnya, disambut kekehan olehku."Nggak apa-apa, Mas. Ada apa?""Ada yang nyari itu, di depan.""Siapa?""Soulmate kamu." Mas Mirza meringis. Rahmi menatapku dengan tatapan entah."Heh? Soulmate gimana ini maksudnya? Bentar, ya, Dek?" Rahmi mengangguk mengiyakan."Siapa, sih, Mas?"Aku beranjak ke depan, melupakan adikku yang berdiri mematun
Last Updated : 2023-02-06 Read more