116. BEBAN DAN JUGA HASUTAN (Bagian B)Farhan sama sekali tidak memberikan solusi, dia malah menyetujui usulan Tasya begitu saja dengan mudahnya. Maura mendecih sinis, merasa sangat bodoh karena sudah membawa mereka ke rumahnya.“Uang dari mana? Kamu punya uang, Mas?” tanya Maura dengan sinis.“Uang kamu dulu lah, sayang!” sahut Farhan cepat. Maura terbelalak kaget, dia menatap Farhan dengan sangat tajam. “Uang aku? Nggak! Nggak ada! Enak aja!” Dia menggeleng cepat. “Ya ampun, Mbak! Kok, Mbak pelit banget, sih?” sahut Tasya mengompori, dia mengerling menatap Farhan sambil menggeleng prihatin. “Apa salahnya sih, Mbak? Kita ini akan segera menjadi keluarga, loh! Nggak ada salahnya juga kalau Mbak berbakti dari sekarang, kan?” tanyanya lagi dengan nada sok polos.Maura menggigit bibirnya dengan kuat, menahan segala caci aki yang sudah gatal ingin dia muntahkan ke wajah songong Tasya. Bocah sialan! Padahal beberapa jam yang lalu dia masih menangis-nangis dan mengiba pada Rama, dan seka
Last Updated : 2022-07-06 Read more