Hari udah hampir siang, Alhamdulillah toko sembako ku semakin hari semakin maju. Sesuai permintaan Mas Hadi kemaren, aku mengirimkan uang yang ia pinjam ke dalam rekening Afifah adiknya. Jika ditanya, apa aku percaya? Tentu aku percaya, karena selama ini Mas Hadi selalu bersikap baik, dan Afifah juga adalah anak yang manis dan jujur."Mbak nggak makan siang? Kini sudah hampir jam dua Mbak. Nanti Mbak sakit, Lo!" ujar Neneng, membuyarkan lamunanku. Gadis ini begitu perhatian padaku. Aku jadi merasa memiliki seorang adik di toko ini.Aku tersenyum. "Kamu sudah makan, Neng?" "Sudah Mbak," jawabnya."Ya sudah, kamu jaga toko sebentar, ya! Mbak masuk dulu," "Siap Mbak," jawab Neneng.Aku beranjak dari meja kasir, berjalan ke dalam. Membuka rantang, menikmati menu makan siang yang aku siapkan dari rumah. Sambil makan aku masih meikirkan kejadian semalam. Aku tak menyangka jika kakakku bisa berubah saampai seperti itu. Tak sadarkah ia, harta hanyalah titipan. Jiak sewaktu-waktu tuhan berk
Last Updated : 2022-06-15 Read more